Semua anggota keluarga Stonevrustarios yang kini sedang berada di ruang makan menoleh ke sumber suara yang berasal dari belakang Kleiner. Suasana ruang makan keluarga itu berubah ramai usai kedatangan seorang wanita berusia dua puluh satu tahun. Wanita yang memiliki dua lesung pipi itu pun tersenyum ketika semua orang menatap dirinya.
"Good morning, everybody!"
Seorang wanita berseru sambil berjalan menghampiri Lorainne dan membentangkan kedua tangannya hendak memeluk sang ibu angkatnya.
"Alexa!"
Nyonya rumah yang tak lain adalah istri dari Ansell berteriak memanggil nama wanita yang baru saja tiba. Ia bangun dari kursi dan menunggu si wanita tadi memeluknya.
Alexa Vanderlyden Stonevrustarios merupakan anak angkat keluarga Stonevrustarios yang telah dirawat sejak usia delapan tahun. Ia diangkat oleh Daisy Linnーsang nenekーsekaligus ratu di mansion ini. Sikapnya yang terlalu kekanak-kanakan membuat Kleiner muak dan memilih untuk mengasingkan dirinya. Namun, sang nenek selalu membela Alexa dengan alasan kasih sayang. Ya, menurutmu, siapa di dunia ini yang bisa bertahan tanpa kasih sayang?
"Apa kabar, Ma?"
Wanita yang bernama Alexa bertanya sambil memeluk Lorainne dengan erat.
"Kapan kau tiba, Sayang? Mengapa kau tidak memberi kabar kepada kami? Karena dengan begitu, kami bisa menjemputmu di bandara."
Lorainne protes karena sikap Alexa dengan diiringi anggukan setuju dari sang suami.
"Aku ingin memberikan kejutan untuk kalian."
Alexa menjawab santai sambil melepaskan pelukan Lorainne. Wanita itu berjalan menghampiri Ansell yang menatapnya sejak tadi.
"Apa kau tidak merindukan Papa?"
Ansell tersenyum seraya bertanya kepada anak asuh keluarga Stonevrustarios tersebut.
"Papa juga ingin dipeluk oleh putri kecil kesayangan keluarga ini."
"Halo, Pa! Apa kabar? Tentu saja Alexa merindukan Papa."
Alexa mengulurkan tangannya kepada Ansell dan memeluk pria berusia empat puluh delapan tahun tersebut. Ia bisa merasakan seperti memiliki orang tua kandung sendiri. Perasaan hangat yang Alexa dapatkan dari keluarga Stonevrustarios membuatnya selalu bertingkah.
Ansell menyambut itikad baik Alexa. Ia pun memeluk Alexa dengan erat karena sejak dulu, ia memang sangat mendambakan kehadiran seorang anak perempuan hadir di tengah-tengah keharmonisan rumah tangganya.
"Welcome home, Alexa!"
Ansell melepas pelukannya dan tersenyum kepada wanita itu.
"Thank you so much, Ansello!"
Alexa tertawa saat mengatakan ucapan terima kasih kepada ayah angkatnya disusul oleh suara tawa Ansell dan Lorainne.
Sudah menjadi rahasia umum di keluarga Stonevrustarios jika Alexa sangat suka memanggil ayah angkatnya dengan panggilan Ansello yang memiliki arti mandiri, percaya diri dan berwibawa sesuai dengan karakter yang dimiliki oleh Ansell.
Suasana yang semula kaku, kini berubah ceria karena kehadiran Alexa yang periang. Namun, ada satu orang pria yang tidak menggubris kehadiran Alexa. Dia adalah si Sexiest Demon, pria kaku dan pemarah yang selalu menyembunyikan senyumnya ketika berada diantara mereka.
Setelah merasa cukup basa-basi dengan kedua orang tua angkatnya, Alexa berjalan menuju Kleiner yang masih saja sibuk menikmati santapannya. Wanita berambut pendek dengan potongan ala pria dan make up tebal tersebut memeluk Kleiner dari belakang untuk menyapanya.
"I miss you so much, Kley!"
Kleiner yang sedang mengunyah makanan segera meletakkan sandwich yang ia pegang ke tempat semula dan menoleh ke belakang sambil menepis kedua tangan Alexa dari lehernya.
"Alexa, aku sudah menikah sekarang. Lihatlah!"
Kleiner menunjukkan sebuah cincin pernikahan di jari tengah kanannya.
"Kecamkan itu!"
Kleiner membentak Alexa sambil melirik tajam ke arah wanita yang baru saja datang itu.
Kleiner berdiri dan pergi meninggalkan Alexa yang masih mematung di tempatnya serta kedua orang tuanya yang terheran-heran. Ia pergi dengan gusar sambil mengepalkan kedua tangannya.
Mereka tahu, bahwa anak lelaki satu-satunya di keluarga Stonevrustarios memiliki sifat pemarah turunan dari sang kakekーAckerley Bay Stonevrustariosーseorang veteran perang yang beralih profesi menjadi pebisnis sukses di masa mudanya.
"Kley? Kamu mau kemana, Dear?"
Lorainne bertanya dengan bingung.
"Pa, tolong panggil anakmu agar dia menghabiskan sarapannya!"
Kleiner berjalan sambil melambaikan tangan kanannya guna memberi kode kepada sang mama. Baik Alexa maupun kedua orang tua Kleiner hanya bisa menatap kepergian anak semata wayang di keluarga Stonevrustarios hingga punggungnya menghilang di balik pintu kaca pemisah antara ruang makan dan halaman belakang.
"Biarkan saja! Dia sudah menjadi pria dewasa yang menikah. Kita tidak bisa campur tangan dalam kehidupannya lagi. Dan, oh ... aku pun juga sudah kenyang. Maaf, aku pergi lebih dulu."
Setelah membersihkan sisa makanan di mulutnya dengan napkin putih yang ia pegang sejak tadi, Ansell pun beranjak dari kursinya.
"Alexa, jangan lupa untuk berkunjung ke mansion kakek dan nenek Stonevrustarios. Mereka pasti menunggu kedatanganmu!"
Ansell memperingatkan Alexa seraya pergi dari sana.
"Baik, Pa."
Alexa menundukkan kepala ketika Ansell berjalan melewatinya. Ia menarik napas panjang ketika mendengar seruan dari Ansell yang memintanya untuk mengunjungi kakek keluarga Stonevrustarios yang tinggal di mansion bagian kiri. Wajahnya mendadak berubah tidak senang karena ia sendiri tidak suka bertemu dengan orang tua rewel seperti pasangan kakek dan nenek Stonevrustarios.
**
Tap tap tap!
Kleiner berjalan menyusuri jalan setapak yang menuju ke mansionnya. Ia meninggalkan bangunan mansion utama yang manis karena Alexa membuatnya merasa tidak nyaman.
Brak!
Kleiner membuka pintu masuk mansion dengan gusar. Ia melihat Roselly berlarian ke arahnya.
"Tuan!"
Roselly memanggil Kleiner sambil membungkuk dengan nafas tersengal-sengal. Ia berusaha menyeimbangkan langkah Kleiner agar tidak tertinggal.
"Kenapa? Apa Cyra sudah bangun?" tanya Kleiner sambil terus berjalan menuju ruang baca yang berada di lantai dasar dekat perapian.
"Ya," jawab Roselly. "Pelayan Tuan besar Ackerley baru saja pergi dari sini."
"Untuk apa pelayan mansion Kakek ke sini?"
"Pelayan itu ke sini untuk memberitahu Anda bahwa Tuan Ackerley dan Nyonya Daisy menunggu kedatangan Anda beserta sang istri di mansionnya pagi ini."
Kleiner menghentikan langkahnya sesaat lalu kemudian menatap Roselly lekat-lekat. Wajahnya berubah seketika dan kedua tangannya mengepal.
"Apa kau bilang? Kakek ingin bertemu saya dan Cyra?"
"Beーbenar, Tuan muda."
Roselly menjawab dengan gugup ketika melihat perubahan wajah tuannya yang merah padam yang menandakan bahwa dirinya harus berhadapan dengan sikap pemarah si tuan muda satu-satunya keluarga Stonevrustarios.
"Baiklah."
Kleiner berpaling dari Roselly dan berjalan menuju tangga dengan gusar.
Belum saja amarahnya mereda, tetapi kini ia harus melewati satu tahap berikutnya untuk membuktikan keharmonisan rumah tangganya bersama sang istri pengganti di depan sang tuan besar mansion ini beserta sang ratu. Mau tidak mau, ia harus menuruti keinginan sang kakek untuk berjumpa dengan dirinya dan sang istri.
Tak tak tak!
Sampailah Kleiner di lantai atas mansion. Ia melangkah dengan cepat dan membuka pintu kamarnya dengan kasar.
Brak!
Ketika Kleiner melangkah memasuki kamarnya, ia tidak melihat tanda-tanda kehadiran sang istri pengganti di atas ranjang. Ia pun mulai mengedarkan pandangannya ke seisi kamar mencari keberadaan Vyschella.
"Di mana dia?"
Kleiner bertanya pelan pada dirinya sendiri sambil berjalan mengitari kamarnya mencari-cari sang istri.