Melati menutup kembali matanya rapat-rapat saat dilihatnya Samudera yang tengah tidur terlelap disampingnya.
Dengan perlahan, gadis itu mengintip dari celah bulu matanya yang lentik. Ia jelas tidak berada di kamarnya, spray kasur ini, lukisan yang ada di dinding, warna cat dinding, semua jauh berbeda dari kamar yang ia tempati.
Samudera bergerak pelan, membuat aroma maskulinnya menyeruak menggoda indera penciuman Melati.
"Mel? Kamu udah bangun belum sih?" suara serak Samudera menggelitik telinga Melati.
Melati menutup rapat-rapat matanya dan berpura-pura masih tertidur. Ia terlalu malu dan bingung untuk menghadapi Samudera nantinya.
Ia merasakan tangan halus Samudera membelai lembut pipinya.
"Hei, kamu gak usah sok-sok an malu gitu! Jangan lupa sama apa yang kita lakuin semalam! Love you!"
Kening Melati berkerut, ia mencoba mengingat apa yang terjadi malam tadi, kenapa ia bisa berakhir di kamar ini dengan Samudera?