Mendung.
Angin berhembus begitu kencangnya, membuat gigi Melati gemertak menahan dingin. Ia segera berlari menuju halte untuk kembali ke rumah putra Bagaskara. Salahnya karena menolak di antar oleh supir pribadi Bara, ataupun Elang.
Ini hari pertamanya bekerja secara resmi di kafe Elang, dirinya menolak perlakuan istimewa dari Elang, karena itu, ia tidak mau pulang bersama dengan Elang. Ia takut membuat karyawan yang lain merasa tidak nyaman dengan itu. Melati bersikeras pulang dengan naik bus, siapa sangka hujan akan turun saat ini?
Dan bodohnya Melati, mengetahui musim yang tidak menentu seperti ini ia tidak memakai jaket atau pakaian hangat.
Ssrrrtttttt.
Sebuah mobil menepi dan berhenti tepat di depan Melati.
"Melati?" ucap si pengemudi sambil menatap gadis itu lekat-lekat.