Eza menarik langkah perlahan,ia berjalan menyusuri lorong lab yang sarat akan kenangan bersama atasannya yang sudah pergi kembali kedaerahnya itu,dan sampailah ia didepan pintu lokernya,ia termenung cukup lama hingga lina datang lalu mengejutkannya.
"dorr..."
Eza tersentak kaget,ia mendengus kesal kearah temannya itu.
"lina kaget tahu..."cebiknya dengan kesal.
"sendirinya menung gak jelas pagi pagi gini.Udahlah...enggak usah dipikiri,yang uda pergi lambat laun juga bakal lupa...." seru lina mencoba meyakinkan eza,ia hanya tersenyum kikuk kearah lina.
"eh za,btw aku dengar dengarn kak rendi naksir kamu ya.." lina tersenyum usil seraya cekikikan dibalik pintu lokernya.
"jangan sembarangan deh.jangan nyebarin gosip aneh begitu deh.."
"beneran..bukan gosip kok,kayanya bukan rendi aja deh,sepertinya bagas juga naksir kamu za,keliatan tuh dia PDKT kekamu.."
"makin ngawur deh,mana mungkin,Uda ah,kamu pagi pagi uda ngomong aneh aneh deh..." eza berusaha menepis ucapan lina,padahal ia tahu betul bagaimana sikap dua lelaki itu terhadapnya.
"Rena mana kok belum datang..."Tumben..."celetuk seseorang yang berdiri diambang pintu ruangan loker itu.Eza dan lina menolh bersamaan begitu mendengar suara itu,ya itu rendi lelaki yang baru saja mereka sebut sebut.Kontan saja wajah eza merah menyadari rendi sudah berdiri disana,mungkinkah dia mendengar apa saja yang baru mereka bicarakan.
"ehem...aku permisi duluan ya..." lina menjadi sok paling sibuk sendiri dan berlalu meninggalkan keduanya.
Rendi menatap seksama wajah gugup wanita yang kini menyembunyikan wajahnya kedalam loker,ia tersenyum aneh hingga kemudian ia mengajak eza untuk sarapan bareng.
"sarapan yuk za.."
Eza gugup begitu mendengar suara rendi mengajaknya,entah mengapa ia merasa kikuk setelah mendengar ucapan lina tadi.Apaan....masa iya rendi naksir sama aku...yang benar aja..selama ini sikapnya selalu biasa aja.
Ya begitulah pemikiran eza,yang ia tidak tahu adalah ketika rendi dan bagas berniat mencuri waktu buat mendekati ezatetapi pak tetra tak memberi mereka cela sedikitpun...ia begitu overprotectiv ke eza,susahnya minta ampun buat ngomong sama eza,selalu ada cara pak tetra buat menyibukkan eza.
Sementara itu dikota B tetra membuka kotak pemberian lina juga eza,Dia tersenyum...entah kenapa karyawannya itu begitu perhatian padanya.Tangannya bergetar saat membuka kotak bewarna fanta ,kotak itu sangat cantik ya seperti sosok yang memberikan padanya.Ia membukanya perlahan ..sebuah kaos oblong,ia langsung menyukai kaos yang sangat sederhana itu.Dan dari balik kaos menyembul sebuah kertas,kertas unik dengan beberapa kata yang tertulis diatasnya..
'Terima kasih sudah ada dimasa masa pertamaku bekerja....,
Aku sudah menyianyiakan banyak waktu hanya untuk memikirkannya,sekarang aku tahu kenapa..?
Tapi semua sudah terlambat...,
Saat dimana kau pergi,hari itu...saat itu..apa yang salah..?
Entah apa yang harus aku lakukan agar aku bisa melihatmu kembali,..?
Sosok yang telah memberikanku banyak hal,Apa rasa rindu saja tidak cukup..? atau rasa percayaku..?
Saat aku menyadari jika kau pergi tanpa ingin kembali...
Dan aku percaya tetap saja percaya,meski aku tidak tahu apa arti diriku bagimu...
Aku pernah mendengar sebuah kutipan...keinginan yang tulus akan mendatangkan sebuah keajaiban,dan hanya keajaibanlah yang bisa membuat keinginan itu kembali..'
Tetra tertegun membaca kata kata dalam tulisan itu,dalam sekali maknanya..hanya karena ia berkeinginan menjadi penulis kata katanya tertata dengan mendalam..Eza kamu benar benar wanita polos juga cantik..aku menyukaimu,senyumanmu,dan setiap yang ada pada dirimu..Tetapi aku terlalu takut mengakuinya,dan sepertinya kita tidak ditakdirkan bersama meski itu hanya sebatas partner kerja.
Tetra menghela nafas berat walau sempat morang maring bila ingat senyuman eza,ia harus sadar bahwa tempat mereka tak lagi sama.
Biarlah waktu yang menjawab perasaanku ini,jika benar keajaiban itu ada tak pelak pasti kita akan berjumpa...kapan pun itu.
Eza kembali menekuni aktivitasnya seperti biasa,debby mengamatinya dari kejauhan..tetra sudah mengirim isi surat itu pada dua sahabatnyaa karena sikap kepo keduanya tentang apa yang diberikan eza padanya.Debby tertegun cukup lama,tak disangka wanita ini punya magnet tersendiri dalam merangkai kata,ia pendiam tapi jiwa bahasanya bagai menelan setiap hati yang membacanya.
"Andai saja gua belum mempunyai tunangan,eza pasti menjadi satu dari wanita yang ingin aku gapai,," gumam debby denganlirih dan hampir tak terdengar,Ammi mendengar samar samar gumaman itu kontan melotot dan memukul punggung debby.
"kurang ajar...dasar cowok ya,ssama aja deh.."
"APAAN SIH AMMI.."GERUTU DEBBY dengan kesal.
"lah elu,nyebut ngapa...bentar lagi tu uda mau merried,harus konsisten dong.."
Debby langsung nyengir kearah ammi,ia ingat betul tunangannya yang kalem itu.Eza...kau wanita dengan jiwa bahasamu..kau mengalihkan hatiku begitu cepat,,maaf,semoga kamu wanita beruntung yang mendapatkan lelaki beruntung...