Chereads / Cinta Tiada Batas / Chapter 10 - salah paham

Chapter 10 - salah paham

Eza menyusuri lorong lab dengan cepat menuju ruang lokernya,sesekali ia melihat lihat isi ponselnya...ia menunggu,ya tengah menunggu seseorang menghubunginya setelah dua bulan kepergiannya.Tapi sepertinya ia harus terus merasa kecewa,sepertinya lelaki itu memang benar telah melupakannya.Apa sih...kenapa jadi dirinya yang seolah berharap,huh..bahkan ia sendiri tidak tau seperti apa perasaannya.

"eza...bisa bicara berdua sebentar .." eza menoleh kearah suara itu,ah ternyata rendi.lelaki itu tengah berdiri diambang pintu sembari menanti jawaban eza.Wajahnya terlihat murung,meski ia tersenyum,eza merasa senyuman nya aneh..

"kak rendi,bicara aja..."

"tidak disini...bisakah kita makan siang diluar,berdua..?" rendi menatap eza,kebetulan sedang jam makan siang,lina dan rena masih dilapangan bersama dengan bu nining.Jadi dari pada ia makan sendirian eza memilih untuk ikut rendi lunch diluar..mungkin lebih tepatnya diwarung mbak rum.

"boleh..kebetulan juga lagi sendiri nih kak.."

Eza dan rendi pun berjalan keluar gedung laboraturium menuju parkiran untuk bergegas pergi dengan mengendarai motor masing masing.Setelah sampai keduanya memesan makanan dan minuman yang akan mengganjal perut mereka,Mereka memilih tempat yang terletak paling ujung diwarung mbak rum.

"kak rendi mau ngomongi apa sama eza..?" rendi langsung menghela nafas ketika wanita disebelahnya langsung pada topik pembahasan...mencoba menenangkan suasana hatinya rendi menatap wanita disampingnya.

"kemarin malam kamu pergi dengan bagas.."

"hmm...kita berempat,sama bang dodi juga tunangannya.."

"kamu tau apa tujuannya mengajakmu keluar..?"

"hmm...kemarin dia menembak ku..." cicit eza dengan suara yang hampir tidak terdengar.Ia menghembuskan nafas berat ketika melihat wajah rendi berubah mendung.

"kamu menerimanya..?"

"tidak..!aku menolaknya kak.Dan aku juga belum ada melihatnya seharian ini..apa ada sesuatu yang ia katakan pada kakak..?"

"eza.."

"uda ah,ngapain juga kita bahas bagas.lagian enggak ada apa apa juga.." eza langsung menyantap makanannya yang sudah datang.Dari kejauhan seseorang yang tak lain bagas tengah memperhatikan keduanya yang tengah makan serta tertawa bersamaan.Sesekali bagas melihat rendi menghapus bekas makan di bibir eza...ah,kamu bilang tidak ada hubungan apa apa dengan rendi za,lalu itu apa..??batin bagas sendiri.

"jadi makan enggak ni gas,uda laper tau..' seru dodi menyadarkan bagas yang sedang termangu menatap ujung tempat makan itu.

"kita makan ditempat lain aja bang.." serunya lantas berlalu meninggalkan tempat itu.

***

Perumahan karyawan blok A

Bagas menatap sinis kearah rendi yang baru saja masuk kekamar mereka yang kebetulan berada dalam satu kamar.

"kamu bilang enggak ada hubungan apapun sama eza,lalu kenapa tadi siang kamu lunch baraeng dia..?" suara bagas terdengar sinis dan dingin kearah rendi dengan tatapan tidak suka.

"kamu kenapa sih gas,bisa biasa aja ?ya kalau uda ditolak ya uda enggak usah sirik sama kedekatan orang.." rendi bicara tak kalah sinis dan dingin,dengan tatapan emosi bagas mencengkram kera baju rendi.

"kau..!!"bentak bagas terlihat geram..namun tiba tiba bang dodi muncul didalam kamar mereka melihat pertengkaran keduanya.

"apa apan sih kalian..?bikin malu aja,berantem Cuma hanya karena satu wanita..kurang kerjaan.." omelan dodi kearah keduanya sembari melerai agar mereka melepaskan masing masing cengkramannya.

"kamu juga bagas...jangan langsung mengambil kesimpulan...belum tentu kedekatan mereka berarti mereka punya hubungan,kamu juga lihat bagaimana eza dekat dengan atasannya dulu bukan,mereka juga tidak punya hubungan,eza memang anak yang humble...kita semua satu tim..jangan berlebihan dan menimbulkan konflik disana sini.."

Dodi menceramahi mereka panjang lebar lalu berlalu pergi meninggalkan keduannya yang masih saling melempar tatapan dingin.Ya...sebenarnya dodi sendiri tau jika rendi juga menyukai eza sama seperti bagas,tapi ia tidak yakin dengan wanita yang mereka sukai....eza memang wanita yang humble juga penyayang.

Cukup lama mereka saling tatap akhirnya rendi membuang tatapannya kesembarang arah,ia menarik nafas berat begitu juga dengan bagas

"maaf ren...aku sudah salah paham,"seru bagas menyambar tangan bagas u ntuk segera berbaikan.

"baiklah..."

.

.

.

Pak krish tampak kebingungan mencari eza,ia mondar mandir tapi tak jua menemukan wanita yang dicarinya.Hingga ia melihat Rena berjalan kearah nya,

"rena kamu ada liat eza..?saya mencarinya sedari tadi.."

"ah..kak eza lagi berada diruangan inkubasi sama lina pak.."

"ngapain.."

"Entahlah pak...sepertinya tadi bu nining memanggil mereka.." krish mengangguk mengerti,rena pun berlalu melanjutkan aktivitasnya.

Dengan terpaksa krish pun harus sabar menanti karyawannya itu di insect rearing room.Cukup lama ia menunggu akhirnya Eza datang juga diikuti Lina memakai pakaian labor lengkap.

"Eza masih sibuk..?saya ada perlu ke kamu..?" krish menatap eza yang tengah membersihkan peralatan yang baru saja dipakainya.

"iya pak...bentar lagi ya pak,saya cuci cuci dulu,.."

Krish mengangguk sembari menunggu,ia memperhatikan wanita yang tampak cantik dimata siapapun.Ah..aku benar benar bisa gila hanya karena menatap punggungmu.Krish membuang pandangannya dan fokus pada box ulat kantung yang dibawanya hingga eza datang menghampirinya.