Chereads / Cinta Tiada Batas / Chapter 11 - Mahasena corbetti

Chapter 11 - Mahasena corbetti

Eza menerima box yang diberikan pak krish kepadanya,ia memilah milah memisahkan masing masing jenis sesuai yang ia ketahui.

"pak semua ini akan diapakan..?"

"kamu sudah pernah merawat ini sebelumnya za.."

"belum sih pak,tapi saya pernah melihat pak tetra juga bu ammi merawatnya,jadi kemungkinan saya juga bisa merawatnya.."

"saya minta tolong ke kamu ya za,ini salah satu project saya,saya butuh data ini ketika meeting nanti.." krish menatap wanita yang kini ada didepannya dengan serius,eza tersenyum sembari mengangguk .

"iya pak,saya akan batu sebisa saya.."

Eza pun mulai kembali sibuk memilah setiap jenis ulat kantung,Mahasena corbetti,Metisa plana,Pteroma pendula.Yang paling banyak dijumpai diperkebunan yang saat ini mereka kerjakan adalah Mahasena corbetti dan Metisa plana.

"Eza kita fokus dulu ke Mahasena corbetti ya.."

"oke pak..." seru eza seraya menempatkan satu per satu ulat kedlam cuo yang sudah diberikan daun kelapa sawit.Ia mengamati beberapa ulat dengan seksama,krish menatapnya dengan tatapan kagum.

"ada apa za ? ada yang salah..? "tanya krish ketika ia melihat eza berhenti pada beberapa cup yang tersisa.

"yang lima cup ini sudah pupa sepertinya pak...coba perhatikan.." eza memperlihatkan cup yang ia maksud kepada krish.

"hmm...masa sih za ? kamu tau dari mana jika ini sudah pupa,saya bahkan tidak tau hehehe.." krish lantas terkekeh sendiri,ya mengingat ia sebagai atasan tidak mengetahuinya dan lebih tau eza yang merupakan bawahannya.

Eza memperhatikan setiap kata yang diucapkan krish,hatinya jadi tergelitik untuk bertanya.Pasalnya atasannya itu berasal dari institute yang sama dengan pak tetra,bagaimana ia bisa tidak tahu...sementara eza tau banyak dri staff lamanya itu.

"pak krish bukannya jurusan pertanian ya ?kok banyak tidak tau nya ..? saya banyak tau dari pak tetra loh pak,dia senior bapak kan,,?"

Pak krish tersenyum menanggapi pertanyaan eza,dan pada akhirnya karyawannya ini mempertanyakan juga kemampuannya karena ia berasal dari institute yang sama dengan tetra.

"eza kamu tau enggak,saya disini sebenarnya melenceng dari jurusan.."

"maksudnya pak..?" eza mengernyitkan dahi tak mengerti dengan ucapan krish.

"saya memang jurusan pertanian tapi bukan bagian hama penyakit,tapi lebih kebagian pembuatan yoghurt dan semua produk hasil fermentasi,makanya saya tidak begitu tau mengenai hama penyakit.." krish menjelaskan panjang lebar kepada eza,eza hanya manggut manggut tanda mengerti.

"saya banyak tau apapun disini dari kamu..kamu pembimbing saya.." ucap krish dengan seutas senyuman tulus diwajahnya.

"ah begitu..saya tak sepandai itu pak...ya uda saya akan menggantung kelima kantung kantung ulat ini pak.."

"kenapa digantung za,,?"

"Dari yang saya lihat,dua pupa ini betina dan yang ketiga nya pupa jantan,digantung supaya mudah mengamatinya saat menjadi imago nanti pak.."

"ah begitu..dari mana kamu bisa membedakannya za ..?"

Eza lantas merobek sedikit ujung kantung pada ulat yang dipegangnya,ia menunjukan pada krish cara membedakan pupa jantan dan betina sesuai yang ia ketahui.

"untuk pupa betina kokonnya berukuran besar,sedangkan pupa jantan kokonnya berukuran lebih kecil pak.Nanti saat berubah menjadi imago pupa betina hanya akan terlihat ujung kokonnya yang pecah tanda sudah siap untuk dibuahi,sementara pupa jantan akan menjadi imago seperti kupu kupu memiliki sayap dan siap dikawinkan dengan imago jantan.Jika perkawinan berhasil telur dalam kokon betina akan menetas sebagai kelompok baru..seperti itu yang saya ketahui sejauh ini pak...kita meletakkannya menggantung sebab kita membantu memposisikan mereka seperti dilapangan,supaya mudah melakukan persilangan,,"

Krish menatap eza yang tengah menjelaskan dengan terkagum kagum,terkadang malah ia salah fokus..bukan memeperhatikan eza menjelaskan,ia malah tertarik melihat wajah eza yang tengah serius.Jika dibanding dirinya atau karyawan lainnya..eza satu satunya yang banyak tau meski ia belajar secara otodidak dan hanya meraba ilmu yang ia dapatkan dari atasan sebelumnya.

"kamu luar biasa.." gumamnya pelan namun masih bisa didengar eza.

Eza tersenyum menatap atasannya,ia lantas membawa cup cup yang sudah terisi semua oleh ulat ulat itu kedalam insect rearing room,diasana terdapat banyak ratusan ulat,dari mulai ulat grayak atau spodoptera litura,Setota nitens/Setothosea asigna atau ulat api,ulat kantong bermacam jenis,Tenebrio molitor atau biasa disebut ulat hongkong,Oryctes rhinoceros dan semua itu harus mereka jaga dan amati setiap hari.

Setelah selesai eza bebersih ruangan dan berjalan menuju washing room untuk cuci tangan dan berjalan gontai menuju lokernya.Disa lina dan yang lain sudah bersantai menunggu jam pulang.

"baru selesai za.." lina menoleh kearah eza,dan hanya anggukan yang eza berikan.

"kerja keras banget sih,padahal kedua temen kamu uda santai santai loh.." sambung rendi mendekat kearah eza.

"bukan kerja keras kok kak,tadi Cuma ngebantu pak krish sebentar,belum jam pulang juga,masih ada lima menit lagi.."

Eza membuka jas labnya dan menyampirkan didalam lokernya,ia menggeser geser ponselnya didalam loker.

"dasar bocil,ngegemesin banget kamu ya,," kekeh rendi sembari mengacak acak penutup kepala eza.

"apaan sih kak,.." eza meronta ronta mengelak dari keusilan rendi,lelaki itu malah tergelak gelak sja.

Bagas dan yang lain yang ada disitu sudah seperti obat nyamuk,ada tapi enggak ngefek untuk mereka.Dan satu yang bagas sadari...eza mendapat perasaan nyaman saat bersama rendi bukan dirinya.Bagas lantas menggeleng mengingat kelakuannya kemarin kepada rendi.