"hei cantik..kita nongkrong yuk bareng temen yang lain.." serunya mengerlingkan mata menggoda kearah eza,eza malah hanya mengedip ngedipkan matanya dengan perasaan aneh,ia mendengus kesal dihati.."bikin kaget aja,kirain apaan.."
Wanita itu tersentak kaget mendapati rendy sudah muncul dari balik lokernya,"kenapa tiba tiba ada disini sih kak kaget tau..?"si empunya nama yang disebutkan itu hanya tersenyum saja menatap wajah pias nan lucu ezA.
"ditanya kok malah senyum senyum sih...?"
gerutu eza sambil masih memajukan bibirnya beberapa inci,ada perasaan aneh menggelayar dihati lelaki yang kini berada dihadapannya.Melihat wajah eza sedekat ini membuat hatinya berdesir hangat,ditambah senyuman yang membuatnya jatuh terlalu dalam...meski ia sendiri tak tahu ada apa dengan hatinya...Ia berdehem untuk menghilangkan rasa gugupnya,sembari terkekeh tak lucu kearah eza.
"Nongkrong yuk...temen temen yang lain uda nungguin tuh diparkiran..kamunya enggak nongol nongol,lama banget sih..?"
"hmm begitulah,aku emang selalu jadi yang terakhir keluar dari gedung ini,kalian mah enak tinggal kabur tanpa harus cek sana sini,Nah aku mesti mastiin semua ruangan yang ada digedung ini,mulai dari AC..komputer,mikroskop,lampu ruangan,cek sana sini..."
Rendi tersenyum menatap bibir mungil gadis itu mulai mengomel tidak karuan,kadangkala ia bingung sendiri...sifat gadis ini sering berubah ubah..kadang ia begitu pendiam,sangat...dan terkadang ia cerewet seperti ini...
"udahan ya ngedumelnya,yuk kita pergi,entar kesoreaan.."
Eza langsung mengatupkan bibirnya,ia mengikuti rendi berjalan meninggalkan bangunan laboraturium menuju parkiran motor karyawan.
"kamu bawa motor..?"
"ya bawalah kak..."jawabnya dengan pongah dan memasang senyum yang menampilkan deretan giginya yang apik,deg...jantung rendi serasa mencelos melihat senyuman gadis mungil itu,jarang jarang ia bisa melihatnya dengan posisi sedekat ini.
"kecil kecil jago bawa motor yah..?" gumamnya untuk menutupi kegugupannya,ia berdehem menggoda eza,sementara wanita itu sudah menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"biasa aja kali natapnya neng,entar kalo aku jatuh cinta gimana..?" seloroh rendy kemudian,ia menangkupkan tangannya diatas kepala eza yang tertutup hijab.Eza membuang nafas jengah,jangan bilang apa yang lina katakan itu benar...
Keduanya kembali melanjutkan langkah menuju parkiran,mereka menuju kearah sepeda motor masing masing sementara yang lain sudah menunggu dengan gusar diluar pagar bangunan lab.
"cepetan woy,kita tunggu ditempat mbak rum ya.." teriak lina dari luar pagar,temannya satu itu selalu punya cara untuk bahagia,meski hanya sekedar nongkrong bareng.
Warung mbak rum merupakan warung terpopuler diestate juga divisi cabang tempat eza bekerja,selain lengkap menu disana terbilang enak juga pas dilidah kebanyakan orang.Tempatnya juga asik untuk tempat nongkrong dijam istirahat atau jam sepulang kerja.Eza pernah beberapa kali kesini selama bekerja,pertama sewaktu perpisahan pak tetra,juga perayaan kelulusan training eza juga lina,dan beberapa kali saat istirahat bareng lina.Dari situ ia jadi ketagihan untuk lunch bareng temen temennya untuk sekedar melepas penat.
Tak lama mereka berjalan mengendarai motor,mereka tiba diwarung mbak rum dalam waktu tidak lebih dari delapan menit dari tempatnya bekerja.Mereka melirik tempat duduk yang kosong disekitar teman teman mereka yang lain.Setelah menemukan posisi yang pas rendi menanyakan pesanan ezakarena yang lainnya sudah pesan semua.
"kamu makan apa za..?" eza menatap rendi sembari memasang wajah sedikit bepikir sebelum akhirnya ia tersenyum pada rendi untuk menyebutkan pesanannya.
"kak rendi pesennya apa..?"
"ditanya malah balik nanya ?kakak nasi goreng,kamu apa..?"
"Mie aceh kuah deh.."rendi mengangguk mengerti lalu memanggil pelayan untuk menyampaikan pesanannya."mbak mie aceh kuah satu sama nasi goreng satu ya mbak.."
Keduanya lantas ikut berbaur dan nimbrung dengan obrolan teman mereka yang lain,berceloteh kesana kemari mengenai pekerjaan,sesekali saling ejek dan saling sindir,sampai pesanan mereka sampai dan habis tandas mereka masih hanyut dalam perbincangan hangat.
Hingga tak lama ponsel eza berdering dan menyita perhatian semua orang,eza menatap layar ponselnya sembari sedikit menjauh.Dan yang lain sudah kembali pada obrolan hangat mereka.
@"ya kak..?
@ kamu dimana sayang..kok mama bilang kamu belum pulang?ini uda lewat dari jam lima,kamu ada lembur,,?"
@ enggak kak,eza masih ngumpul bareng temen,bentar lagi juga pulang"
@apa perlu kakak jemput sayang,,?"
@Tidak perlu kak,bentar lagi juga pulang kok,uda ya,kakak tidak perlu khawatir,aku tutup..bye..."Eza menutup panggilan itu,ia berjan kembali mendekati teman temannya,
"siapa sih za..?"tanya rendi.
"kakak aku .."
Rendi menatap wanita dihadapannya,pandangannya jauh menerawang dan tidak ada ujungnya,gadis polos,pintar dan kesayangan kakak laki lakinya pula.Apalah dirinya yang yang hanya menyukai gadis ini hanya karena sikap manisnya,dengan sekali lirikan kakak eza pasti tahu bagaimana sifat bejat dirinya,sesama lelaki bisa saling memahami....dan eza terlalu polos untuk mengenali lelaki yang ada didekatnya.
"kak rendi kenapa.." tanya eza yang mendapati lelaki itu melamun sembari menatapnya,eza sampai harus menggoyangkan lengan pria itu agar tersadar.
"tidak apa apa.." jawabnya dengan wajah gugup yang amat kentara.
"kakak kamu kerja dimana za..?" tiba tiba suara dodi lelaki yang lebih tua didivisinya terdengar menanyainya.
"kerjanya masih satu perusahan dengan kita,hanya berbeda etate,...dia diestate sebelah bagian kantor lebih tepatnya krani kantor..."jawab eza sambil masih menyunggingkan senyumnya tanpa bosan.Dodi dan yang lain mengangguk seolah mengerti,pantas saja anak ini super lincah dalam segala hal baik itu berpikir atau bekerja..mungkin dia dan kakaknya mewarisi gen ketangkasan juga IQ yang lumayan tinggi dari keluarganya.
"aku duluan ya,uda sore nih.."seru eza berpamitan,ia menyambar tas dan beranjak dari duduknya.
"perlu diantar za.." rendi terlihat memberikan tawaran.
"tidak perlu kak,eza berani juga kok.." tolaknya seraya tersenyum kearah teman temannya yang masih asik menikmati sore hari.
Saat eza menghampiri sepeda motornya segerombolan lelaki tampak turun dari motor menuju warung mbak rum.
"hey cantik.." sapa salah seorang dari mereka dengan tatapan menggodas,eza hanya menoleh tanpa minat meladeni.Rendi juga bagas yang mendengarnya merasa risih teman satu divisi mereka diganggu,"cantik...cantik,hati hati mulut ya bung,,"seru bagas.
"dia anggota kita,jangan coba gangguin dia...sedikit pun" lanjut rendi tak mau kalah membela.
Segerombolan lelaki itu menoleh kearah mereka yang juga melihat kearah yang sama,tersadar bahwa yang mereka goda dan ajak bicara adalah karyawan divisi sebelah yang staff nya amat melindungi bawahan mereka demi nama baik divisi,mereka pun langsung diam dan tak berniat menggoda eza lagi.
"Dia gadis kecil lab sebelah ternyata bro...hufft ya ampun cakep banget." Bisik bisik itu mulai terdengar dari tengah rombongan lelaki itu.
Tanpa peduli dengan bisikan itu eza menghidupkan motornya melambai kearah teman temannya dan berlalu pergi meninggalkan tempat itu.