"apa kabar sayang, mama kangen banget sama kamu, gimana kandungan mu sudah berapa bulan?" Mama mengelus-elus perutku dengan lembut.
"Mau masuk bulan ke empat Mam," Mama melepaskan pelukannya lalu memeluk anak laki-lakinya dan menciumin wajahnya. Bryan yang diperlakukan bak anak kecil berusaha melepaskan pelukannya, aku tertawa melihatnya padahal kalau didalam kamar dia sering sekali mendusel-dusel seperti anak kecil pada ku.
"Hai apa kabar jagoan Mama kapan kamu datang ke Indonesia kok gak bilang-bilang?" Omar langsung memeluk mama mertuaku, benar saja apa yang Bryan bilang dia seperti anak kucing yang bertemu induknya mendusel-dusel dan malah diam waktu dipeluk dan diciumin oleh mama mertuaku, berbeda dengan Bryan merasa risi diperlakukan seperti itu. Ternyata tubuh kekar dan wajah sangar tidak bisa menjamin bahwa orang tersebut tidak manja jika dipeluk oleh seorang ibu.