Meskipun terpisah jauh, cintaku akan terus kuat
Aku mengingat banyak hal yang telah dikorbankan
Aku merindukanmu seperti orang gila
Sejak kau menghilang, setiap detik, setiap menit, setiap hari
Tidak peduli apa yang dipikirkan orang-orang
Aku hanya menginginkanmu
Sangat dan semakin menginginkanmu
***
Loey hampir saja melempar ponsel Shi-Jin saat panggilan dari Tae-Yeong masuk. Ia bergegas mengangkat panggilan itu, berharap Tae-Yeong benar-benar menemui Hana. Tidak apa-apa walau hanya sebentar, yang pasti ia harus memastikan Hana baik-baik saja.
Loey menarik napas panjang sebelum bicara. Ia tidak boleh terdengar gugup atau salah tingkah. Bisa-bisa Tae-Yeong atau Shi-Jin menertawakannya nanti.
"Yo, Seung-Yeol." Suara baritone Tae-Yeong yang terkesan meledek memulai pembicaraan. "Tumben kau langsung mengangkat panggilan dariku. Ah, jangan-jangan kau menantikan Kim Hana ya?"