Chereads / Kiara (when love find you) / Chapter 18 - Part 18. Aku sangat mencintaimu

Chapter 18 - Part 18. Aku sangat mencintaimu

Darren kembali bekerja setelah tadi cukup lama ia berbincang-bincang dengan Kiara untung membangkitkan semangatnya kembali Kiara adalah vitamin sekaligus Mood boosted untuknya.

tok tok tok

"Masuk," Darren menjawab ketukan pintu pada ruangannya.

"Mengganggu tidak," Indra berkata sambil memegang handle pintu ruangan Darren.

"Tidak Om silahkan," Darren menghentikan pekerjaannya.

"Kamu sabtu ini jadi pulang ke jakarta tidak?" Indra duduk disofa ruangan Darren.

"Jadi Om saya sudah janji pada Kiara," Indra tersenyum mendengarnya betapa pemuda tampan didepannya ini sangat mencintai putri semata wayangnya dan mampu merubah sifat buruk putrinya menjadi anak yang manis dan penurut.

"Ehhhm boleh tidak Om kasih usul?" Indra sedikit ragu untuk mengungkapnya.

"Saran apa Om?" Darren agak bingung dengan kata saran karena dirinya saat ini tidak dalam kesulitan.

"Saran apa Om?" Indra tersenyum melihat ke bingungan wajah Darren.

"Iya jadi gini, kalau Om sarankan kenapa kamu tidak menikahi Kiara saja karena om melihat kamu sangat mencintai Kiara dan mampu merubah Kiara menjadi lebih baik dan Om percaya kalau kamu mampu menjaga kiara, bukankan dengan sesuatu hal yang halal akan membuatmu lebih tenang," Darren paham dengan maksus Indra jika dipikir-pikir memang betul juga.

"Tapi Om Kiara masih kuliah, apakah dia mau menikah? saya tidak ingin menghalangi cita-citanya selain itu juga ada Ka Faisal dan Rendy yang juga belum menikah," Darren mengungkapkan alasannya.

"Faisal dan Rendy itu laki-laki dia yang harus menjaga lagi pula sampai sekarang Papah melihat belum ada yang serius yang mereka perkenalkan pada Papah dan gak mungkin juga Papah menjodohkan mereka, Papah gak punya waktu lah mencari jodoh buat mereka kecuali ada teman Papah yang menawarkan baru akan Papah pertimbangkan dan itupun kalau mereka mau, selain itu Papah rasa kaliam sydah saling mencintai dan kalaupun kalian ingin menunda memiliki anak sampai Kiara selesai kuliah yang tidak apa-apa, yang penting kalian halalin dulu saja, Bagaimana?" Indra menatap serius wajah Darren.

"Baik lah Om kalau Om sudah sangat percaya padaku untuk menjaga dan membimbing Kiara olehku aku akan membicarakan dengan Kiara pulang sesampainya di Jakarta ," Darren berkata dengan yakin pada Indra.

"Baik lah kalau gitu ayo kita makan Siang dulu sudah jam 1, oya satu lagi jangan panggil aku Om panggil Papah, Kamu itu calon mantu Papah." Indra berdiri lalu menepuk punggung Darren yang hanya tersenyum mendengar perkataan Indra , mereka kemudian keluar dari ruangan Darren untuk mencari makan siang.

*

*

*

Darren berjalan menuju pintu keluar bandara setelah perjalanan satu jam lebih Surabaya - jakarta dengan pesawat dia main penerbangan subuh agar sampai Jakarta lebih pagi.

"Kak," Suara nyaring yang aangat ia rindukan melambaikan tangannya kearah dirinya ketika sudah sampai kepintu keluar dari bandara cengkareng.

"Apa kabar sayang," Darren memeluk Kanua erat dia amat merindukan kekasihnya yang ia sudah tinggalkan seminggu lebih.

"Sehat kak," Beberapa pasang mata melihat kearah mereka sambil tersenyum bertapa tidak dua anak manusia itu saling berpelukan untuk melepas rindu belum lagi Darren yang menyium kedua belah Pipi Kiara yang membuat Pipi Kiara bersemu merah.

tak lama mobil jemputan mereka sampai Pa mahmudi lalu membantu Darren memasukan tasnya kedalam bagasi mobil.

"Apa kabar Pa, Sehat kan," Darren menyapa Pa Mahmudi ketika mengambil tas koper dan ranselnya.

"Baik Den Alhamdulillah," Mereka kemudian masuk kedalam mobil dan meninggalkan bandara untuk melanjutkan perjalanan menuju tempat tinggal mereka.

"akhirnya sampai juga," Darren duduk disofa ruang tengah sambil menyandarkan tubuhnya yang lelah.

"Capai ya Kak," Kania memberikan segelas air mineral untuk Darren.

"Terima Kasih sayang ," Darren menepuk kursi sofa agar kiara duduk disampingnya.

"Tadi sih capai tapi sekarang sudah tidak," Darren tersenyum sambil mengusap kepala Kiara. dia akan begiti lembut jika berhadapan dengan Kiara namun sikapnya akan berubah dengan perempuan yang mendekatinya untuk maksud tertentu, Karena dia memiliki prinsip untuk menjaga hati orang yang mencintainya dengan tulus.

"Kok bisa?" Kiara heran dengan jawaban Darren.

"Bisa donk, Kan mood boosternya kamu," Darren memeluk Kiara dengan erat lalu mengecup ujung kepalanya.Kiara hanya tersenyum manis mendengar perkataan Darren walaupun sedikit gombal tapi dia tetap senang mendengarnya.

"Aku ganti baju dulu ya, Hari kita maunmalam mingguan kemana?" Darren menggoda Kiara yang masih bersamdar pada dirinya.

"Dirumah aja kak,gak apa-apa kan?" sambil memeluk pinggang kekasihnya yang sudah berdiri dihadapannya.

"Yakin?" Darren menatap Kiara dan membalas memeluk tubuh Kiara. Kiara menganggukan kepalanya dengan yakin.

"As you wish princess," Darren mendekap erat tibuh kekasihnya dia semakin yakin untuk memilih kekasihnya sebagai seorang istri buat dirinya.

"Aku ganti baju dulu,sekalian mau masukin cucian kemesin cucu," Darren melepaskan pelukannya lalu mencolek hidung Kania.

"Aki bantu boleh?" tanya Kania padanya.

"Ohhh iya aku bawa pernen susu kacang kesukaanmu," Darren lalu membongkar Isi tas kopernya ada dua bungkus permen berqarna orange dan merah lalu ia memberikannya pada kiara, Mata Kiata terbelalak lebar bagaimana bisa permen sebanyak ini dia habiskan sendiri, walaupun itu adalah permen kesukaannya. Namun dia tidak ingin membiat Darren kecewa lalu diambilnya dua bungkus permen besar olehnya.

"Terima kasih Ka," Kiara mengecup sekilas pipi kiri Darren lalu berlari keluar kamar Darren dengan membawa dua bungkus besar permen kesukaannya. Darren hanya menggelengksn kepalanya melihat kelakian kekasihnya tapi bagaimanapun juga dia sudah bucin akut pada Kiara.

Kiata dan Darren duduk ditaman belakanf mereka mengobrol dan bercanda setelah selesai makan siang yang mereka pesan by Online.

"Kak maaf ya aku gak bisa masak jadi tadi makanannya harus beli deh," Kania tertunduk dambil memainkan ujung kemeja atasan yang ia pakai.

"Gak apla-apa sayang, Aku cari istri bukan cari cheff," godanya pada Kiara.

"Sayang kalau aku melamar kamu, kamu terima gak?" Darren berkata seius pada Kiara.

"Ihhhh Kak gak usah becanda deh," Kiara tersenyum menatap Darren namun raut muka Darren sangat lah serius.

"Aku serius, aku gak mau keduluan orang lain Ra," tampak wajah Darren yang sangat serius.

"Kalau alasan kamu kamu masih kuliah aku akan memperbolehkan kamu meraih cita-cita kamu dan kalau kamu ingin menunda memiliki anak aku juga tidak masalah, aku cuma kita halal Ra tidak dosa, karena setiap aku memelukmu dan menciummu aku merasa bersalah telah mengajakmu berbuat dosa, tapi aku juga tidak bisa jika harus terus menahan diri dan yang paling harus kamu tahu aku sangat mencintai," Darren menatap Kiara sambil memegang tangannya dan tiba-tiba bibir Kiara tersenyum membalas tatapan Darren.

"Baiklah Ka tapi aku harus bilang dulu Papah dan kakak-kakaku bagaimanapun juga mereka adalah orang penting buatku, kakak mau menemaniku menyampaikan berita ini pada ka Faisal dan Ka Rendy?" pinta Kiara masih dengan wajah tersenyum.

"Pasti aku sangat mau Ra aku kita akan bicara dengan Faisal dan Rendy," Darren meyakinkan Kiara.

" Baiklah kita akan bicara saat makan malam, bagaimana? tanyavDarren dengan semangat.

"Tapi bagaimana dengan Papah?" tanya Kiara karena Indra sendiri masih di Surabaya.

"Kenapa kita tidak bicara sekarang saja pada Papah, besok siang kita cari Cincin untuk pertunangan dulu sambil menyiapkan untuk pernikahan," Kiara tersenyum melihat orang yang dicintainya sudah tidak sabaran ingin segera meminangnya namun dia tidak kuasa menolaknya hanya anggukan kepala sambil tetap tersenyum yang dilakukan Kiara.