Chereads / LEGENDA DEWA PEDANG (IND VERS) / Chapter 2 - KESEMPATAN KEDUA

Chapter 2 - KESEMPATAN KEDUA

Heilong akhirnya membuka matanya namun dia tidak melihat siapa'pun di sini selain dirinya sendiri. Selain gelap tempat ini juga sangat sunyi mirip sekali dengan suasana alam akhirat yang pernah dia baca dari buku-buku yang menceritakan kehidupan setelah orang meninggal.

"Dimanakah aku ...?"

"Apakah aku sudah benar-benar sudah mati ...?"

"Aku benar-benar tidak puas jika harus mati dengan cara seperti ini."

"Aku ingin bisa melindungi orang-orang yang aku cintai sebelum aku mati ... "

"Tolong beri aku kesempatan sekali lagi."

"Aku ingin merubah segalanya ..."

"Aahhh …. !! "

Tiba-tiba ada secercah cahaya muncul di depan Heilong dan Heilong'pun pergi mendekat ke arah datangnya cahaya itu.

"Anak muda aku akan memberimu kesempatan kedua. Tapi kesempatan kedua ini tidak akan berjalan dengan mudah. Kau akan hidup di dunia yang penuh dengan pertempuran dan kekacauan. Dan kau juga akan mengemban sebuah tugas yang sangat besar yaitu kau harus menghancurkan semua Iblis yang ada di tempat itu sehingga Planet itu kembali menjadi damai. Aku tahu bahwa saat ini kau sama sekali tidak memiliki kekuatan apa'pun untuk menghadapi para Iblis namun kamu tidak perlu khawatir karena aku akan membekalimu dengan kekuatan. Apakah kau bersedia?" tanya cahaya itu.

"Aku bersedia," Heilong menjawab dengan tegas.

"Baik. Kalau begitu pergilah."

Sebuah cahaya masuk ke tubuh Heilong lalu menyelimuti tubuhnya dan membawanya pergi.

**

Benua Bagian Timur.

Kota Awan Biru, Mansion keluarga Long.

Heilong perlahan-lahan membuka mata dan menatap sebuah ruangan yang kelihatan seperti kamar seorang pangeran kerajaan di masa lalu.

"Apakah aku benar-benar hidup kembali seperti apa yang telah di ucapkan oleh bola cahaya itu?!" Heilong berbisik dalam hatinya.

Dia merasa sangat senang karena dapat hidup kembali meskipun dia tidak tahu di mana sekarang dirinya berada. Hal ini bisa di lihat dengan sangat jelas melalui senyuman lebar yang menguasai wajahnya.

Di kehidupannya yang sebelumnya, dia adalah seorang koki di sebuah restoran terkenal di kota Las Vegas. Dia mendapatkan pekerjaan itu karena bakatnya yang sangat luar biasa di bidang kuliner, dia juga telah beberapa kali menjuarai kontes memasak.

Sebelum dia meninggal, sebenarnya dia telah merencanakan sebuah acara pernikahan yang mewah dengan kekasihnya yang akan di gelar dalam waktu dekat. Namun semua rencananya itu hancur dan hanya tinggal kenangan setelah pembunuhan yang terjadi padanya.

Dia akhirnya mengalami kematian dan mendapatkan kehidupannya kembali setelah bertemu dengan bola cahaya yang misterius di alam kematian.

"Karena aku berhasil mendapatkan kehidupan yang baru, aku tidak akan pernah membiarkan tragedi seperti itu terulang lagi," ucap Heilong sambil berbaring santai di tempat tidurnya. Tiba-tiba terlintas sebuah pertanyaan aneh di pikirannya. "Apakah Sherly juga mengalami hal yang sama sepertiku? Jika benar begitu maka aku harus segera mengelilingi dunia yang baru ini untuk mencarinya."

Tapi dia sangat terkejut saat melihat sebuah cermin di sampingnya karena wajah dan tubuhnya telah berubah menjadi wajah dan tubuh milik orang lain. Wajah ini mirip dengan dirinya saat berusia lima belas tahun.

"Apa yang sebenarnya terjadi ...??!! Kenapa wajahku jadi begini ...? Dan tubuh ini ...! Ini juga bukan tubuhku," pikiran Heilong dipenuhi dengan berbagai pertanyaan di kepalanya serasa mau pecah. "Sial! Jika begini bagaimana Sherly bisa mengenaliku jika aku bertemu dengannya."

Perlahan-lahan dia merasakan ingatan seseorang muncul di pikiranya. "Jadi begitu, sebenarnya rohku masuk ke tubuh seorang pemuda yang sedang sekarat bernama Long Bai."

Setelah mendapatkan ingatan dari Long Bai, Heilong dapat mengetahui keadaan yang ada di Planet ini termasuk bagaimana cara orang-orang yang lebih kuat memperlakukan orang yang lebih lemah. Dia juga mendapat pengetahuan tentang kultivasi dan beberapa pengetahuan jurus ilmu beladiri yang telah di pelajari oleh Long Bai.

"Pantas saja bola cahaya itu memberiku peringatan bahwa kehidupan keduaku ini tidak akan berjalan dengan mudah dan akan di penuhi dengan perkelahian. Ternyata iblis ingin menghancurkan semua manusia yang hidup di Planet ini agar mereka bisa menguasai planet ini," gumam Heilong perlahan.

Heilong yang baru saja terlahir kembali dalam tubuh Long Bai terus berusaha untuk memahami dunianya yang baru lebih jelas lagi agar dia bisa merencanakan apa yang akan dia lakukan kedepannya.

"Planet ini sangat nyaman. Udaranya sangat sejuk, banyak pegunungan dan hutan disekitar tempat ini serta suara burung berkicau yang saling bersaut sautan. Suasana di sini mirip sekali dengan suasana pedesaan, berbeda sekali dengan duniaku yang sebelumnya yang penuh kemacetan dan polusi dari asap kendaraan," gumam Heilong saat memperhatikan daerah sekitarnya dengan teliti.

Heilong akhirnya teringat bahwa seminggu yang lalu Long Bai telah diserang oleh sekawanan perampok ketika dia melakukan perjalanan pulang kembali ke Klan Naga Langit.

Seminggu yang lalu Long Bai melakukan perjalanan pulang ke Klan Naga Langit karena dia merasa rindu kepada kedua orang tuanya. Tapi di tengah perjalanan, dia dihadang oleh beberapa kawanan perampok yang menyerangnya sampai terluka parah dan mengambil semua barang bawaannya.

Untung saja ada seorang prajurit kerajaan yang sedang berpatroli di sekitar tempat itu dan dia menemukan tubuh Long Bai yang sedang dalam keadaan sekarat. Prajurit itu langsung mengantarkan Long Bai pulang ke Mansion Keluarga Long karena dia mengenali identitas Long Bai.

Saat itu Long Bao menjadi sangat panik ketika melihat luka parah yang ada di sekujur tubuh Long Bai. Dia langsung memanggil seluruh tabib terbaik di kota Awan Biru, tapi tidak ada seorang'pun tabib yang mampu untuk menyembuhkan Long Bai dan akhirnya Long Bai jatuh dalam keadaan koma selama tujuh hari tujuh malam.

Setelah tujuh hari sebuah keajaiban terjadi, sebuah komet jatuh di atas kamar Long Bai. Tapi anehnya komet itu tidak menghancurkan kamar Long Bai tetapi komet ini menghilang di atas kamar Long Bai.

Tidak berapa lama kemudian Long Bai pun akhirnya tersadar. Saat mendengar bahwa putra kesayangannya telah sadar, dia langsung berlari menuju kamar Long Bai.

"Putraku," panggil Long Bao saat dia sudah berada di depan pintu kamar Long Bai.

"Ayah," Heilong langsung menjawab panggilan itu karena dia dapat mengenali siapa pemilik suara itu setelah mendapatkan ingatan dari Long Bai.

Dalam ingatan Long Bai, Long Bao bukan hanya ayahnya saja tapi dia adalah Patriarch Klan Naga Langit. Klan terkuat yang ada di Benua Timur ini.

"Putraku, apakah keadaanmu sudah benar-benar sehat?" tanya Long Bao.

"Ya, Ayah. Aku telah benar-benar pulih saat ini." Heilong menjawab sambil tersenyum.

"Syukurlah jika keadaanmu semakin membaik, ayah sangat senang mendengarnya," Long Bao berkata sambil menepuk bahu Long Bai.

Selama ini Long Bao menaruh curiga pada adik seperguruannya yang saat ini telah menjadi seorang jendral istana karena dia telah beberapa kali mengadakan pertemuan rahasia dengan tetua dari Klan naga api yang sudah lama mengincar posisi Patriarch dan telah berkali-kali berusaha menjatuhkannya. Long Bao'pun juga sangat yakin bahwa para perampok itu pasti dikirim oleh adik seperguruannya.

Saat mengingat hal itu Long Bao merasa sangat marah dan tanpa dia sadari tubuhnya tiba-tiba memancarkan semburan aura dingin dan niat membunuh yang samar.

Hal ini menyebabkan Heilong merasa tubuhnya telah membeku karena ketakutan, hal seperti ini mungkin biasa terjadi di planet ini. Tapi bagi Heilong yang baru saja sampai ke dunia ini, ini merupakan pertama kali baginya mendapat tekanan hawa membunuh dari seorang kultivator yang kuat.

"Ayah Long Bai ini memang seorang pendekar yang sangat kuat. Dia mampu membuat lawannya ketakutan hanya dengan mengirimkan hawa membunuhnya," ucap Heilong dalam hati.

Melihat keanehan pada tubuh pada Long Bai, Akhirnya Long Bao tersadar dan menarik kembali Aura serta hawa membunuhnya.

"Putraku, siapa sebenarnya yang telah menyerangmu? Ayah telah memerintah mata-mata ayah untuk menyelidiki tempat itu namun ayah tidak menemukan petunjuk apapun," tanya Long Bao.

Ketika Long Bai dibawa pulang kembali ke rumah, dia sudah dalam keadaan kritis.

Hal ini membuktikan bahwa orang yang menyerangnya memang ingin membunuh Long Bai dan bukan merampok barang bawaannya karena prajurit itu juga menemukan barang bawaan Long Bai tidak jauh dari tempat dia menemukan Long Bai. Semua barang bawaan Long Bai tetap utuh bahkan uang yang di bawanya sama sekali tidak berkurang sedikit'pun.

"Aku tidak ingat siapa yang telah menyerangku karena mereka semua memakai topeng. Tapi aku berhasil mengambil benda ini dari mereka," Heilong mengeluarkan sebuah medali berwarna merah dengan simbol naga.

"Ini adalah medali yang menujukkan bahwa mereka adalah anggota klan naga api. Jadi benar selama ini dugaan ayah bahwa yang menyerangmu pasti orang suruhan dari Long Sha," ucap Long Bao dingin sambil menatap medali yang dipegangnya.

"Apakah kau mempunyai bukti yang lain selain medali ini?" tanya Long Bao.

Heilong mengerutkan alisnya, dia berusaha mengingat kejadian itu. Akhirnya dia mengeluarkan sebuah sobekan lengan kiri sebuah baju yang terdapat gambar naga petir.