Alkisah seorang wanita lajang yang baru lulus sarjana managemen menghadapi sebuah tantangan hidup yang berat, berkali-kali tertolak dan tidak kunjung mendapat pekerjaan.
"Apakah aku akan hidup menganggur terus seperti ini?" katanya sambil menatap layar ponsel yang bergambarkan sesosok idol kpop.
"Aku sudah tidak punya uang lagi, cuman ada mie instan yang tinggal 1 bungkus untuk ku makan minggu ini, apakah aku akan puasa lagi?, atau makan dengan menu nasi kuah kecap." (sisa2 dr botol kecap yang disi air lalu dikocok).
Hujan mulai turun, hari itu sangat berat dilalui gadis jomblo ini,tapi percayakah kalian ada pelangi sehabis hujan? sekalipun itu sudah malam.
"Ayolah, pasti ada yang bisa di syukuri hari ini, iyakan?."
"CRoooooot" .... Sebuah mobil berjalan cukup cepat membuat genangan air menyiram tubuhnya, namun tak membuatnya goyah.
Gadis itu tetap berjalan menerjang hujan, karna ia hendak menyembunyikan kesedihannya dengan tetap tersenyum. (kaya mv galau habis diputusin pacar, jalan di bawah hujan).
Tak lama kemudian getaran ponsel memecah kegalauannya, panggilan itu tidak menyelamatkan jiwanya yang tengah galau, namun malah menambah resah hatinya.
"Eoommaaaa, mian." gadis itu mengacuhkan ponselnya.
Jalanan mulai sepi, karena hujan semakin lebat.
Tiba-tiba langkahnya terhenti melihat sebuah brosur lowongan pekerjaan sebagai seorang guru TK, ya walaupun berjejer dengan brosur sedot WC, sepertinya ini kesempatan emas untuk Arin.
"Sepertinya aku harus mencoba, ini kesempatanku pasti bisa." hebatnya gadis ini memiliki 1000 pikiran positif.
Gadis itu berlari menuju halte terdekat dan mengeluarkan ponselnya yang meninggalkan batrai 4% untuk meneghubungi nomor yang tertera pada brosur.
"Plisss angkat plisss"
"Selamat malam"
"Ah iya, selamat malam pak, saya Arin, saya melihat ada lowongan mengajar di TK SM saya ingin mengisi lowongan tersebut apakah masih bisa?"
"Oh tentu, besok pagi__"
"Tut....Tut....Tut"
Ponselnya mati karena batrai yang habis, membuat Arin panik.
"Ahhh bagaimana ini, aku hampir mendapatkannya.... oke deh sekarang yang penting pulang dulu."
"Aku akan, kesana besok pergi ke TK itu, semoga saja rejekiku disana, fighting Arin!!!!!!" dialog Arin kepada diri sendiri, diambilah brosur lowongan tersebut, untuk menjadi petunjuk jalan Arin besok.
Saat itu pelangi muncul di hati Arin- ya begitulah nama panggilan untuk gadis yang malam itu tengah menempuh perjalanan pulang dengan senyum bahagia.
-
*keesokan hari*
07.30 pagi.
Arin bergegas berangkat menuju sekolah untuk interview, tentunya dengan perut kosong, semua dia persiapkan dengan sangat baik, bahkan semalam suntuk dia berdoa untuk pekerjaan ini.
"Nama Saya Arin... saya seorang Sarjana management dan tertarik untuk mengajar di TK SM ini"
"Apa moto hidup kamu?"
"Hidup seperti rumput dan terus hijau, sekalipun terinjak namun tetap bergoyang diterpa angin."
(moto macam apa njir).
"Oke saya ingin melihat syarat berkas administrasi kamu"
"Apa saja ya, saya bawa semua yang dibutuhkan"
"Cukup surat kesehatan, saya ingin tau seberapa kuat dan tangguhnya dirimu, oke boleh diceritakan pengalamannya"
"Saya adalah seorang yang selalu bersemangat untuk belajar hal yang baru, saya selalu berpikir positif dan pantang menyerah, saya berhasil mendapatkan ke 5 series potocard neocoffe dan 2 potocard om Siwon dikemasan mie sedap, lalu 9 series botol ganteng Nugreentea dengan gambar bias, saya mampu makan mie dan ngopi dalam satu minggu tanpa mengalami gangguan pencernaan, saya pejuang wifi pesen segelas nongkrong seharian, saya__"
"Oke,oke cukup, kamu saya terima untuk mengajar di tempat ini, kamu sudah bisa masuk mulai besok, mari saya antar berkeliling, saya akan menunjukkan kelas anda"
"Baik pak" mata arin bertabur berlian
Untuk ukuran sebuah TK, tempat ini cukup besar dan begitu lengkap, Arin dengan tampang komuknya melihati sekeliling.
"Bu Arin, ini adalah kelas ibu, sementara ini dipegang oleh bu Joii."
Arin melihat kelas dan sekelilingnya, dipandanginya juga anak-anak yang ada disana, semuanya duduk manis dan rapi, jumlah mereka hampir 23 anak, dan uniknya semuanya laki-laki, oh ada satu anak perempuan, tapi dia mengenakan pakaian laki-laki, mungkin dia anak laki-laki yang cantik, atau anak perempuan yang memang nyaman memakai seragam laki-laki, pikiran Arin mulaii dipenuhi dengan hal yang imut gumush kiyut kiyowo tingkah anak-anak kecil, bahkan tidak sekali dia membayangkan kalau besar nanti mereka pasti akan menjadi butiran berlian blesteran surga.
Tak lama kemudian Bu Joii keluar dari ruangan dan menyapa Arin dan kepala sekolah.
"Perkenalkan ini adalah guru baru yang akan mengajar kelas NCT" kata pak kepala sekolah memecahkan lamunan Arin.
sontak mata bu Joii terbelalak dan menatap kepala sekolah, "Bapak yakin?" bisik Bu Joii.
"Tentu, dia sehat kuat dan tidak mudah menyerah, aku yakin dia akan bertahan."
"Haii perkenalkan saya Arin, saya akan mulai mengajar besok"
"Saya Joii, selamat bergabung bersama kami, ibu bisa memanggil saya jika butuh apa-apa hehe semoga betah bu..."
"Amin....tentu bu, saya sangat bersemangat"
Sebelum menyelesaikan studytour mengelilingi TK SM, Arin gelisah akan sesuatu yang mengusik pikirannya, dengan berani dia mengutarakan kepada kepala sekolah.
"Ahh maaf pak, saya ingin bertanya, untuk gaji perbulannya berapa ya pak?"
"Ohh untuk Guru honorer perbulannya kami gaji 7 juta:)"
Seketika arin tercengang, kini pikirannya dipenuhi dengan album-nonton-kuota-album-trip korea-album-kuota-album-merchendays- seakan menghujani kepalannya.
"Serius pak?"
"Tentu:)"
"Emm pak satu lagi, apa boleh saya minta setengah dari gaji saya minggu ini?" (kalo ini sih emang pertanyaan cari mati!!)
"Hmmm boleh tapi ada syaratnya, kamu tidak boleh cuti satu haripun selama sebulan penuh ini, uangnya akan saya transfer kalau anda setuju."
"Setuju!" Arin langsung menjabat tangan kepala sekolah.
Setelah segala per "umuk'an" berakhir Arin bergegas pulang dan berencana membeli beberapa peralatan mengajar untuk mendukungnya bekerja besok, ditengah perjalanannya dia mulai berpikir,
"Apa tidak mencurigakan berkerja selama 5-7 jam sehari senin-jumat, hanya mengajar anak TK dengan gaji sebesar itu?, atau mungkin ada sesuatu dibalik semua ini, apakah gedung sekolah itu angker?? Hiiii ... tp gapapalah lagipula aku lebih butuh duit:)"
Dia mulai menghempaskan semua pikiran negatifnya.
"Bu Arin !!!!!!!"
"Ehh ibu Joiiii"
"Ahh panggil saja joii atau kakak, kalau diluar seperti ini" Joii menyodorkan sebuah buku absen kelas.
"Oh, diberikan sekarang?"
"Iya, agar kamu bisa baca-baca sedikit ulasan karakter anak-anak, ini adalah catatan dari guru yang sebelumnya berhenti"
"Oiya, kenapa bisa berhenti ya bu?! Saya jadi penasaran, hehe"
"Ahh bukan apa2 sih, ehee dia mengejar gelar professor, yak jadinya berhenti mendadak, lagian baru 2 minggu mengajar hehe" Joii seperti sedang menutup-nutupi sesuatu.
"Ahh baiklah Bu, eh kak... terimakasih banyak, marii saya duluan"
"Dadaahh."
Malam berlalu, Arin masih sibuk di depan cermin berlatih perkenalan dengan anak-anak TK, sifat dasar Arin memang tidak terlalu menyukain anak kecil, namun setelah melihat varietyshow superman return, dia merasa anak kecil tidak seburuk kedengarannya, tentu dia belum pernah berhadapan langsung dia hanya sekedar melihat.
Tak lupa buku yang diberikan oleh ibu Joii yang telah menjadi buku dongeng baru sebelum tidur untuk Arin, semakin dia membaca semakin dia penasaran,
"Seperti apa rupa para monster-monster eh anak-anak kecil itu?, Kenapa guru sebelumnya tiba-tiba berhenti."
Arin mencoba berpikir keras, mencari jawaban kenapa guru sebelumnya berhenti, namun duit lagi-lagi menghempas pikiran negatif itu jauh-jauh.
"Ahh, semoga saja besok menjadi hari pertama yang menyenangkan, bersama anak-anak kecil itu"
Arin berusaha menguatkan diri terus menerus, hidup memang sekeras ini, kita tidak boleh terlalu stay pada zona nyaman, kadang kita harus melewati pahitnya hidup sebelum mendapat manisnya hidup yang sesungguhnya.
"Aku harus kuat, aku gak mau ngerepotin orang tua dirumah, udah waktunya aku membahagiakan mereka, karna jika bukan aku siapa lagi, mana lagi adekku setahun lagi bakal masuk smp, aku harus ikut membantu seenggaknya ¼ dari biyaya sekolahnya"
"Kruyuk... Kruyukk"
Suara perut Arin yang kosong.
"Ah lapar aku, ada bahan makanan apa ya yang bisa ku masak?"
Arin pun pergi ke dapur untuk melihat ada bahan makanan apa yang bisa iya makan hari ini.
"Yah udah pada abis lagi semua makanan, mana pak kepala sekolah belum transfer, dia pasti lupa Huffttt"
"Oh iya!!!!"
Tiba-tiba Arin inget sesuatu, aset berharganya sebuah mie sedap yang sudah Arin buka dari bungkusnya, dan kembali Arin bungkus ke dalam plastik warna hitam agar tidak memes, padahal ia membelinya untuk mengincar potocardnya om Siwon aja dan ia berhasil mendapatkannya, ia membeli 5 bungkus mie sedap namun cuman dapat 2 potocard, Arin sudah seminggu menganggurkan mie tersebut dengan alesan Arin lebih suka mie Indomie ketimbang mie sedap:).
Dengan sangat terpaksa Arin memasak mie sedap tersebut dan memakannya.
Pukul 11:15 malam,
Setelah selesai makan, Arin memutuskan untuk tidur lebih awal karena besok adalah hari pertama Arin berkerja, ia harus fresh dan semangat.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻