Sesuai dengan perintah mommy nya hari ini Sya berangkat kesekolah bareng daddy nya. Pasalnya gadis itu masih dalam kondisi kurang baik-baik saja. Awalnya Sya tidak setuju dengan kebijakan yang dibuat mommy nya secara sepihak , tapi apa lah daya seorang
Sya dibanding kan ibu negara.
"Mom, Sya berangkat ya. " Pamit gadis itu, sambil mencium punggung tangan wanita tercantik sedunia menurut nya.
"Masih ingat kan peraturan yang mommy sebutkan semalam? "Tanya Dheffani mengingatkan putri semata wayang nya.
" Iya mommy. Nggak boleh bolos, nggak boleh buat masalah, nggak boleh ngebantah guru, belajar yang bener, hm,,, pokok nya harus matuhi semua aturan sekolah. "Jelas Sya menyebutkan secara rinci aturan yang dibuat mommy nya.Ujian apa apa lagi ini?
" Anak yang pinter. "jawab sang mommy sambil mengecup kening anak nya.
"Sana berangkat nanti telat. " Sambung nya lagi.
Setelah itu, Sya dan daddy langsung berangkat menuju kesekolah. Sungguh keajaiban yang besar seorang Sya bisa dateng kesekolah sepagi ini. Andai saja ada semut yang berbaris melihat nya, pasti mereka akan lupa sarang jika bertemu dengan Sya pagi ini.
"Inget pesan mommy. " Oh Tuhan, Sya tidak sepikun itu dalam mengingat nasehat yang diberikan mommy nya itu, meskipun sangat membuat nya jengah .
"Iya daddy sayang,,, daddy langsung kekantor ya? Hati-hati. " Putus Sya yang sudah mulai bosan dengan semua sandiwara nya.
"iya sayang, akhir-akhir daddy ini banyak urusan dikantor, jadi kamu baik-baik diskolah ya. " Percayalah, ini bukan lah sesuatu hal yang buruk bagi Sya. Gadis itu merasa surga mendekatinya jika daddy tidak mengawasinya disekolah. Dia bisa bebas melakukan kekonyolan nya tanpa ada yang melarang nya.
"nggak papa daddy. Sya turun dulu. "
Setelah beberapa menit kemudian.
Sepertinya ada sesuatu yang merasuki fikiran gadis itu.
"ide yang cemerlang Sya. " Bathin nya sendiri.
Sya memastikan mobil daddy benar-benar berlalu meninggalkan pekarangan sekolah yang masih terlihat sepi. Bagaimana bisa seorang Afriel Anatasya Afshein berada di loaksi sekolah pukul 06.20.Mungkin sampai Upin ipin lulus Tk pun itu tak akan pernah terjadi.
Sya membalik kan badan nya 180 derajat, kemudian dia langsung pergi ke caffe yang lumayan dekat dari sekolah nya, sebelum nya gadis itu telah memesan gojek.
Huft,,,
Helaan nafas Sya setelah sampai disana. Pengunjung Caffe pun masih terlihat sepi. Setelah memasang minuman Sya duduk sambil memainkan ponsel nya.
"Woy Sya, ngapain lo disini? "Sepertinya suara itu tidak asing ditelinga Sya. Perlahan mata indahnya mulai mencari sumber suara.
" Benar dugaan gue. Lo punya indra kesembilan belas ya, buat ngelacak keberadaan gue? "
Tanya Sya sambil menyeruput minuman nya.
"Lo ada-ada aja. Tapi bentar, kayaknya kita jodoh deh ketemu terus. " jawab Arshelio cengingiran tak jelas sambil duduk di samping Sya. Namun Sya tidak mengubris perkataan Arshelio barusan.
"Oreo, otak lo habis di service ya, tumben amat pagi gini udah rapi? " Tanya Sya yang heran melihat cowok itu, pasalnya Arshelio mempunyai kelakuan yang persis seperti nya.
"ya elah Maimunah, apa beda nya sama lo. " Seketika Sya sadar jika dia hari ini juga datang pagi dan itu diluar batas kewajaran menurut mereka berdua.
"Males gue liat muka lo, mending gue balik aja kesekolah. " Sya memang tak pernah akur bersama Arshelio bagaimana pun situasi dan kondisinya.
"Gue juga. " Mancinga lagi kayak nya si Arshelio.
"Dih, nggak kreatif, lo ngikutin jalan otak gue. " Arshelio hanya tersenyum simpul kearah gadis yang berada di samping nya, sambil menatap manik mata Sya. Salting? itu bukan Sya banget.
"Gue tau gue cantik. Nggak usah diliatin gitu. "
Pede Sya, eh bukan nya berhenti Arshelio malah menatap gadis itu semakin dalam.
"Dih, lo kesambet apa sih? Salah minum obat ya? Jangan-jangan lo minum obat tikus lagi. Ya ampun oreo lo goblok banget sih. " Akhir nya Arshelio memutus kan kontak matanya, sambil tersenyum.
"Balik yuk, ada ulangan matematika kan? ntar kita dicariin lagi? " oh my god? apa ini jelmaan Arshelio? Sejak kapan seorang Arshelio Fernando otak nya waras gini. Sya geleng-geleng kepala tak percaya.
"Lo kenapa lagi Oreo? sakit? " Tanya Sya sambil menungkupkan punggung tangan kanan nya ke kening Arshelio, gadis itu benar-benar tak percaya.
"Ya, takut aja, ntar pak ganteng rindu couple goals SMA Erlangga. " Sahut Arshelio santai.
"Idih, eneg gue lama-lama. " putus Sya. Akhir nya mereka kembali ke sekolah dengan mobil sport Arshelio.
Seperti nya keberuntungan memang sedang memihak pada mereka berdua. Bel berbunyi tepat saat mereka berada didepan gerbang sekolah jadi mereka tidak perlu repot memanjat pagar sekolah, atau pun harus dijemur di lapangan. Nasib yang baik bukan?
"Lo ngapain oreo ngikutin gue lagi? " Jengah? memang sangat jengah sekali. Arshelio terus mengekori Sya dari belakang.
"lahh, kenapa emang? " Tanya Arshelio tanpa dosa.
"Sumpah ya, demi tukang cilok yang jual cendol, gue muak sama lo." Geram Sya sambil menatap wajah Arshelio tajam.
"Sampai ular pandai berenang pun, gue juga cinta banget sama lo." balas Cowok itu santai, Astaga siapa yang bilang I love you, budeg nih orang.
"Siapa yang bahas cinta Arshelio Fernando? " teriak Sya. Melihat gadis itu yang sudah menyebut nama panjang nya dengan lengkap akhirnya Arshelio menyerah.
"Baiklah nyonya Arshelio saya pamit dulu. " dramatis Arshelio. Siapapun tolong sadarkan Arshelio ini Indonesia.Bukan Korea yang banyak drama.
Sya hanya memutar bola mata nya jengah kemudian berlalu menuju wastafel. Mungkin dengan mencuci muka nya dapat meredam sedikit amarah nya yang hampir memuncak kerena Arshelio.
"Kak ja_jangan..! " suara seorang gadis dari arah toilet yang barusan dilewati Sya membuat nya berhenti dan jangan panggil dia Sya jika tidak penasaran dengan suatu hal yang menurut nya aneh.
Sya mulai menempelkan telinganya didepan pintu toilet. Dan perlahan terdengar lah isak kan kecil dari arah dalam sana. Sya yang penasaran setengah mati langsung meraih knop pintu toilet itu, untung nya tidak dikunci.
Sya kaget bukan main melihat seorang perempuan yang telah basah dengan wajah berantakan, dan juga dua orang gadis yang memakai seragam berlogo OSIS itu.
"Ceroboh banget, mau nyiksa senior, eh taunya lupa kunci pintu. " Sindir Sya ketika berhasil masuk kedalam toilet perempuan itu. Ya, Aluna dan temannya yang diketahui bernama Syeila terkejut bukan main. Seketika muka nya langsung berubah.
"Eh, ada Anatasya,mau ngapain?" Basa-basi Aluna saat dipergoki oleh putri kepsek itu.
"kenapa lo? takut gue laporin sama BK? tenang aja, gue nggak akan serepot itu. kan ada CCTV? "Santai Sya lagi. Tak ingin memperpanjang masalah Aluna dan Syeila langsung pergi meninggalkan tempat itu.
" Awas aja lo berani laporin. "Peringat Aluna sebelum benar-benar pergi.
" Liat aja nanti, kayak nya seru deh, anak emas Erlangga diskors gara-gara ngebully dekel. "Ancam Sya sangat santai.
" kak makasih ya, untung ada kakak. "Kata gadis itu tak berani menatap muka kakel nya terang-terangan.
" santai aja, btw nama lo siapa? "Tanya Sya. Ya, Sya tidak mengenal banyak adik kls nya, bahkan teman seangkatannya pun ada yang tidak dikenali nya.
" Gue, Qiara kak. "Intro nya sambi mengulurkan tangan nya kearah Sya, dengan tersenyum Sya mebalas jabatan tangan adik kls nya itu.
" Oh iya, baju lo basah kan?lo pakai seragam gue aja. Tapi gue ambil baju ganti dulu dikls. lo tunggu disini. "Putus Sya sambil berlalu keluar .
5 menit kemudian Sya kembali dengan memakai baju bebas.
" lahh, kakak yakin make baju kayak gini." Tanya Qiara heran.
"Nggak papa, gue nggak akan diskors hanya karena tidak memakek seragam, mending lo ganti tuh baju, kayaknya lo kedinginan. " Putus Sya yang merasa sedikit kasian. Tanpa fikir panjang Sya langsung pergi meninggalkan gadis itu disana.
"Huft, mungkin nggak sih daddy bangkrut, hanya karena gue setiap hari beli seragam baru. tiga hari yang lalu gara-gara Laura, kemaren Sintya, lah,,, sekarang Aluna. Besok siapa lagi...? " Gumam gadis itu sambil mengingat kejadian-kejadian yang telah berlalu.
"Tapi kan nggak lucu, kalau gue jadi gelandangan pas daddy bangkrut. Bodo amat lah, mau jadi gelandangan, mau jadi tukang sayur, atau pengamen sekalian. " Konyol lagi? kayak nya mommy Sya salah ngidam deh, waktu hamil anak semata wayang nya ini.
"eitss, apaan sih gue. Jadi pengamen? suara gue kan cempreng. Nanti para artis Korea bisa ngamuk lagi pas denger gue nyanyi." Memang aneh. Pembahasan Sya sudah sampai kemana-mana.
"Aduh, gimana dong? " Sya terus saja bergumam tak jelas.
" Tenang aja, daddy lo nggak akan pernah bangkrut hanya kerena hal sepele kayak gitu." Sahut seorang laki-laki, yang entah sejak kapan berdiri disamping nya. Seketika Sya langsung menoleh ke sumber suara tersebut.
" Lo? lo sejak kapan disini? "
***