"Nggak gitu, aku cuma merasa aneh saja sama sikap Arnand. " Dia Saga, yang sedang berbincang-bincang dengan Sheryl tentang perubahan sifat sahabat nya belakangan ini. Entah itu cuma perasaan nya saja atau mungkin ada yang lain. cowok itu benar-benar merasa janggal dengan sosok seorang Arnand.
"Apa jangan-jangan__" Sheryl menggantung ucapan nya, karena merasa tidak yakin sepenuh nya atas praduga nya terhadap cowok itu.
"Jangan-jangan apa yang? " Tanya Saga begitu antusias. Sheryl menggelengkan kepalanya berusaha menyanggah argumennya sendiri.
Pasalnya, semenjak kejadian mereka pergi ke pantai kemarin sikap Arnand berubah drastis, bahkan cowok itu tak mau ngomong sama sekali dengan Saga. Apa dia marah kerena waktu itu Saga memaksa nya pergi?
"Huft, mungkin nggak sih Arnand suka sama Sya? Tapi mana mungkin kabarnya kan dia dekat sama Aluna. " Penuturan Sheryl barusan membuat Saga terdiam sesaat. Seperti Saga sedang berusaha mengingat kan fikiran nya sendiri.
"Arnand nggak pernah suka sama Aluna. Seperti nya perkataan kamu ada benar nya juga, kemaren saja waktu kami semua ngumpul dirumah nya, dia tidak suka kami bahas tentang Sya. Aku tau siapa cowok itu." Jelas Saga mantap.
Tentu saja Saga sangat kenal siapa Arnand, laki-laki yang tumbuh bersamanya sejak meraka masih bayi, bahkan selisih umur mereka hanya dua jam. Kedua orang tua mereka juga sahabat sejak kecil. Dari PAUD hingga SMA kedua orang tua mereka selalu menyekolahkan Saga dan Arnand ditempat yang sama.
Bahkan dulu orang tua mereka pernah berniat menjodohkan anak meraka jika ada salah satu nya perempuan. Namun taqdir tidak merestui perjodohan itu. Bagaimana mungkin Anak mereka yang sejenis itu dinikah kan. Apa kata dunia? Itu bukan lah sebuah lelucon. Oh no...
"Tapi bagaimana bisa Arnand suka sama Sya, bahkan sifat konyol Sya sama sekali tidak mendukung, untuk membuat beruang kutub itu jatuh cinta. " Sheryl tidak begitu yakin dengan sangkaan nya dan Saga.
"Aku juga paham betul siapa Sya, selama ini dia tidak pernah pacaran, setelah Zhieno, orang yang dicintai nya menghilang ditelan bumi. " Tambah Sheryl lagi.
Orang yang dicintai nya? Ya, panggil saja dia Zhieno , laki-laki yang menjadi saksi bahwa cewek konyol itu pernah jatuh cinta. Zhieno adalah sahabat Sya dan Sheryl sejak kecil. Sama hal nya dengan Saga dan Arnand, ketiga orang itu juga tumbuh bersamaan, mengarungi kehidupan mereka bertiga dengan sebuah ikatan persahabatan.
"Zhieno? who is? " Saga sangat penasaran mendengar nama itu.
"Dia sahabat kecil aku dan Sya. Miris nya, Sya harus jatuh cinta sosok laki-laki brengsek itu, dan setelah dia tau Sya mempunyai rasa pada nya, dia menghilang entah kemana. Menurut kabar yang Sya dapat Zhieno pergi keluar negeri. Nggak tau dunia mana. Dan___" Sheryl kembali menggantung katanya, seolah atmosfer kepedihan telah berhasil menyelimuti hatinya.
Saga menaikkan satu alis nya sangat penasaran.
"Sebelum pergi Zhieno sempat mengenalkan seorang cewak kepada Sya, gadis yang diakui Zhieno pacarnya itu lain dan tak bukan adalah sepupu jauh nya Sya, yang sudah dianggap Sya sendiri jadi saudara kandungnya.Dan semenjak itu Sya trauma akan kata cinta. "
Saga sedikit terkejut dengan penjelasan kekasih nya itu, siapa yang sangka, gadis konyol yang selalu ceria itu memiliki masa lalu yang kelam. Bahkan mungkin sampai hari ini gadis itu masih merasa kan jejak kenyataan pahit yang dulu pernah ditelan nya.
"Siapa cewek itu? " Tanya Saga lagi.
"Aku nggak punya hak buat mengatakan siapa dia." Saga hanya mengangguk memahami posisi Sheryl yang hanya penyaksi kejadian itu secara langsung. Pasti gadis itu juga tak ingin Sya membenci nya karena hanya membuka kenangan lama nya.
"Tapi, bantu aku buat Sya kembali jatuh cinta, entah itu sama Arnand atau siapaun, yang penting dia laki-laki yang baik menurut kamu. Aku tau itu sangat susah, bahkan Arshelio yang sudah dari dulu mendekati nya, Sya hanya bodo amat dengan percintaan. " Sheryl sangat merasa iba pada sahabat nya itu, seberapa pintar pun Sya menutupi semua kerapuhan nya pada semua orang tetap saja di depan Sheryl, Sya hanya lah mahluk yang lemah yang sedang berpura-pura bahagia.
"Kalau aku nggak mau gimana? " Pancing Saga saat menyadari raut kepedihan di wajah Sheryl terlihat sangat jelas. Bukan apa? Saga hanya berusaha mencairkan suasana.
"Ya udah, kita putus... " Nyali yang bagus bukan. Hanya demi menyelamatkan sahabat dari kegelapan masa silam nya, Sheryl berani mempertaruh kan hubungannya dan Saga. Saga yang mendengar penuturan Sheryl barusan sukses terbelalak sempurna.
"Astaga, sayangku, cintaku, love ku, berarti kamu lebih memilih Sya dari pada pacar mu yang paling ganteng se Asia ini. " Saga mulai mendramatis didepan Sheryl.Bukan,,, dia hanya sekedar menguji seberapa besar rasa sayang kekasih nya itu pada sahabatnya Anatasya.
"Tentu saja. " Balas Sheryl mantap.
"Kamu lebih memilih Sya dari pada ku, tapi aku kenapa lebih milih kamu dari pada Arnand. " Saga memasang muka pasaran pura-pura sedih nya, berharap Sheryl akan mengasihani nya.
"Itu lah beda cewek dengan cowok. " wow, itukah yang dinamakan mengasihani seperti pada yang diharap kan Saga.
"Ok princess, tanpa mengurangi rasa hormat, aku bersedia membantu kamu. " Putus Saga, dia tidak mau hubungan nya putus konyol hanya karena masalah sepele. No, itu tak akan pernah terjadi. Karena tak ada kamus melepaskan setelah mendapatkan dalam hidup Saga.
"Pacar yang baik, makin sayang deh sama kamu. " Puji Sheryl setelah mendengar penjelasan Saga yang bersedia membantu nya.
"Apa yang, aku nggak dengar. " Goda Saga.
"Budeg lo, nggak ada pengulangan. Capek gue ngomong nya. " Saga menelan saliva susah payah mendengar Jawaban Sheryl barusan. Oh Tuhan, Saga salah membangun kan singa yang sedang tidur.
"It's okey Princess, love you. " Balas Saga cengingiran.
"Nggak usah lebay. " Sahut Sheryl sambil meninggalkan Saga yang masih senyum-senyum tidak jelas.
"Ya ampun, gini amat dapat cewek. " Sambung Saga setelah Sheryl berlalu tanpa sepatah kata pamit yang dikeluarkan nya.
Saga terus berjalan menyusuri lorong-lorong sekolah, tujuan nya sekarang hanya lah ke rooftop. Bukan apa, cowok itu hanya malas bertemu dengan Arnand yang sedang mendiamkan nya tanpa ada kesalahan yang pasti. Tentu saja itu sangat membuat Saga muak, bagi Saga sikap seperti itu hanyalah para ciwi-ciwi yang sedang ngambek dengan kekasih nya.
"Arnand ? " Saga tak menyangka jika orang yang dihindari malah bertemu dengan nya. Nasib seperti apa ini?
"Nand, sebenarnya gue punya salah apa sih sama lo? lo diam gini sama gue padahal sama Sean dan Keano , lo biasa aja. Apa ada hubungan nya sama kepantai kemaren? " Saga memang harus super sabar kalau berhadapan dengan sahabat nya yang satu ini.
Diam. Arnand masih terdiam tanpa berniat untuk mengubris ucapan Saga barusan.
"Nand, kita kenal bukan setahun dua tahun. Lo ada apa? kalau lo marah soal gue paksa lo ikut kita kemaren gue minta maaf, gue ajak lo kemaren itu karena gue kasihan sama Aluna yang sendirian. Kerena kemarin kita perginya pasang-pasangan." Jelas Arnand tenang.
Tujuan nya membawa Arnand memang lain dan tak bukan hanya karena Aluna yang memaksa kan diri untuk ikut bergabung dengan mereka, entah untuk apa. Arnand semakin geram mendengar penjelasan Saga barusan.
"Dan letak kesalahan gue dimana Nand? bukan kah lo juga dekat sama Aluna? " Kali ini pertanyaan Saga hanya untuk memancing perasaan Arnand.Cowok curiga bahwa sahabat nya itu menyimpan rasa pada sahabat kekasih nya.
"Nand jawab, gue nggak suka Arnand yang Kanak-kanakan. " Mau seperti apa lagi Saga memancing ikan yang tak suka dengan cacing?
"Lo mau tau? Gue nggak pernah S. U. K. A sama Aluna....! " Ucap Arnand menekankan setiap kata yang dikeluarkan nya. Saga tersenyum menang untuk kali ini.
"Ok, lo nggak suka sama Aluna. Tapi kenapa lo harus marah? Apa lo suka sama Anatasya? " Arnand kembali terdiam mendengar pertanyaan Saga. Suka? bahkan Arnand sendiri pun tidak mengerti dengan perasaan nya sendiri.
"Lo kenapa diam Nand? " Lanjut Saga.
"Gue nggak tau. " Balas Arnand singkat dan memalingkan wajah nya dari tatapan tajam Saga.
"Lo nggak mungkin nggak tau. Apa lo nunggu Arshelio duluan? Gue nggak yakin Sya sekeras itu jika Arshelio terus-terusan melembutkan nya. " Sindiran Saga barusan bagai petir yang menyambar telinga Arnand.
"Lo jawab iya, gue bantu lo mendapatkan Sya."
Tawar Saga bersemangat. Saga menatap bola mata Arnand intens.
"Baik lah. " Baiklah?Jawaban apa itu. Bahkan Saga sama sekali tak faham.
"Maksud lo? " Tanya Saga memastikan.
"Huft, Iya Sagara. " Arnand menarik nafas nya dalam setelah mengatakan kalimat singkat itu.
"Eitss, iya apa dulu? " Saga berusaha menggoda sahabat nya.
"iya, guesukasamasya." ucapnya Arnand dalam satu tarikan nafas. Saga tersenyum senang. Seperti nya hubungan nya dengan Sheryl tidak akan berakhir konyol secepat ini.
"Bagus Arnand, setidak nya lo udah menjadi pahlawan secara tidak langsung dalam hubungan gue sama Sheryl. " Gumam Saga tidak jelas.
"Lo ngomong apa? " Tanya Arnand heran.
"eh__nggak ada, lo cocok deh sama Sya. " Kilah Saga. Arnand hanya memutar bola mata jengah dan langsung berlalu meninggal kan Saga sendirian.
"Gini amat nasib gue, selalu ditinggalin. Nggak Sheryl, nggak Arnand sama saja. " frustasi Saga.
***