Chereads / ARNAND / Chapter 12 - Sampai kapan ?

Chapter 12 - Sampai kapan ?

"Astaga,,, ini benaran lo sya ? Sheryl benar-benar shock melihat penampilan sahabat nya kali ini. Benar kah dia seorang Afriel Anatasya Afshein? Yang persis seperti seorang siswi Erlangga Afshein.

Seragam yang rapi, dengan kemeja putih yang dimasukkan kedalam rok hitam berkotak merah, tubuh mungil nya itu dibalut Almamater merah dengan sedikit bergaris hitam berlogo Erlangga Afshein. Serta dengan dasi pita yang juga berwarna merah. Benar-benar perfect bukan.

Bahkan tampang kenakalan nya lenyap seketika. Ada apa dengan Anatasya?

" Bukan. Tukang jual gorengan kali yang nyasar ke Erlangga. "Sungut nya kesal kepada sahabat nya yang satu ini.

" Oh ya, pantesan muka nya mirip tempe yang kena minyak panas. " Pancing terus Sher, siapa tau dapet ikan.

" Ya ampun, Sya lo mimpi apa sih semalam? masih waras kan? " Astaga nih orang sama aja kayak Sheryl, lahir nya kemaren samaan ya.

"Mimpi bakar mulut lo ke air. siapa tau, bisa ber api. " Sya benar-benar kesal sama Sheryl dan Saga yang mengejek nya habis-habisan.

Lain hal nya dengan kedua orang itu yang tertawa renyah melihat raut wajah Sya yang berubah drastis.

"SEREALLL,,,, NAGAAA,,, ngeselin banget sih, Lama-lama gue keluarin lo pada dari KK Erlangga Afshein. " Sya berteriak bebas kearah telinga Sheryl dan saga hingga membuat kedua makhluk itu menutup telinga nya frustasi.

"Sereal? Lo mau sereal? ayok ke kantin gue borongin khusus buat lo. " Apa yang dilakukan Sheryl pada singa yang lagi kelaparan ini?

"Mommy lo dulu ngidam apa sih, kok anak nya hobby nuker nama orang gini. Heran gua. " Saga pura-pura berfikir dan sesekali menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Huft, Demi Naga yang suka makan pisang, lo ngapain sih kesini? kls lo kesempitan ya, maka nya lo numpang ke kls gue. " Hellow, Afriel Anatasya Afshein, emang ini hanya kls lo doang. Author gantung nih pala lo.

"kls gue, kls gue. Terus kita yang 24 orang lain nya lo kira numpang gitu? Parah amat dah..." Balas Sheryl sengit.

"Kalau iya kenapa? masalah buat lo sereal? Kalau perlu gue bacok lo semua pakai pulpen" Siapa suruh mengajarkan tentara berbaris, yang ada lu yang kena tembak. oh no...

"Afriel Anatasya Afshein,,, Lo mikir pakek apa sih? Otak lo miris banget. " Sheryl mulai kehabisan kata-kata untuk menghadapi seorang Sya.

"Pakai otak gue lah.Yakali gue minjem otak lo,apalagi otak si Naga bisa-bisa nggak berfungsi fikiran gue sama sekali. " Nggak akan menang debat sama cewek ini. Percaya deh sama Author.

"Idih, siapa juga yang mau minjemin otak sama lo, yang ada otak gue rusak dikepala lo." Cengir Saga .

"Eneg gue, Lama-lama ngomong sama lo pada mending ke kantin. " Putus Sya meningggalkan dua orang tersebut.

Selama sekolah disekolah daddy nya, Sya memang tak pernah memakai seragam lengkap khas Erlangga, tapi pada hari ini entah malaikat mana yang menyuruh gadis itu serapi ini yang pasti nya sukses memancing perhatian semua siswa-siswi Erlangga.

"Apa lo liat-liat. " Garang Sya ketika sadar banyak mata yang memperhatikan kan nya. Seketika niat nya menuju kantin lenyap sudah, saat mengetahui banyak orang yang menatap nya sinis.

Tujuan nya sekarang hanya rooftop, mungkin disana gadis itu bisa menenangkan fikirannya sejenak.

"Gini dong kalau kesekolah, kan nggak capek tiap hari gue harus nge hukum lo. " Suara itu sangat familiar ditelinga Sya.

Huft.

Sya menarik nafas nya kasar, siapa lagi kalau bukan ketos ternyebelin itu. Alias Arnand Celvano Axelle.

"Eh koran, lo nggak bosen apa ketemu gue mulu. Bikin puyeng aja. " nggak tau kenapa, bawaan nya pengen berantem terus kalau ketemu nih ketos.

"Apaan sih, jelas-jelas lo yang ngikutin gue. " Liat aja kucing ngamuk gimana bentuk nya. But,,, itu pasti sangat menggemaskan.

"Whatttt.... Sorry aja gue ngikutin lo. Sampai cabe rasa manis pun nggak akan pernah. " Arnand hanya terkekeh pelan mendengar ucapan Sya barusan.

"Becanda lo lumayan juga. " Berani amat woy. Ada nyawa kedua ya.

"Arnand Celvano Axelle Alias koran, lo fikir gue lagi becanda. Gue serius kali. " Astaga,,, anak siapa sih, gini amat.

"Lo serius ya? " Sumpah demi garam yang rasa nya hambar , Sya udah kesal banget. Mending pergi aja deh kayaknya.

_____________________

"Permisi Miss Camella, bisa minta waktu sebentar? " Tanya pak Kumis dengan senyuman terindah nya. Anak-anak kls 12 Mipa 1 hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sang guru nya itu.

"Oh, silahkan pak. " Izin Miss Camella.

Semua siswa-siswi hanya heran melihat kearah seorang siswi yang dibawa pak Kumis. Muka yang sangat asing untuk mereka.

"Selamat siang anak-anak. " Sapa pak Kumis sebelum menyatakan maksud dan tujuan nya.

"Siang Pak kumis. " Sahut semua siswa-siswi, yang sukses membuat siswi asing itu menahan tawa nya. Mungkin saja gadis itu merasa aneh, mendengar panggilan mereka kepada guru nya itu. Tanpa rasa marah sedikitpun Pak Kumis malah tersenyum hangat kepada siswa-siswi nya.

"Kalian semua kedatangan teman baru.Silah kan kenalkan diri kamu. " Pinta Pak Kumis yang dilbalasi anggukan dari mereka semua termasuk anak baru itu.

"Hai teman-teman, perkenalkan nama saya Hasselya Jessica. Kalian bisa panggil saya Chika. Saya pindahan dari Singapura. Mohon kerja sama nya. " Intro Chika.

"Ok, Chika kamu cari tempat duduk yang kosong saja. " Perintah Miss Camella.

"Baiklah."

Akhir nya Chika duduk dibelakang meja Sya dan Sheryl. Sya merasa aneh dengan perempuan itu. Tapi dia tak tau apa itu.

"Sher, kek pernah liat ya. " Bisik Sya ragu.

"Salah orang kali. " Sya hanya ber oh saja mendengar jawaban Sheryl barusan.

"Boleh gue duduk disini? " Tanya Chika yang sukses membuyarkan lamunan Sya. Sheryl yang melihat itu langsung mengangguk saja.

"Perkenalkan nama gue Sheryl, dan ini teman gue Sya putri kepsek. " Sheryl terlihat sangat antusias memperkenalkan diri nya dan Sya kepada teman baru nya itu.

"Owh, iya gue Chika. Senang kenalan sama kalian. "

tidak beberapa lama setelah itu belum istirahat berbunyi nyaring. Sya dan Sheryl langsung pergi menuju kantin tentu saja diikuti oleh Chika, alasan nya kerena dia tidak kenal siapa-siapa selain Sheryl dan Sya.

Sama hal nya dengan Arnand dan ketiga teman nya, setelah mereka sampai mereka langsung mengambil tempat disamping meja Sya dan Sheryl, tentu saja itu atas usulan Saga. Namun langkah mereka terhenti saat melihat anak baru itu hadir bagai mimpi dihadapan Sean terkhusus nya.

"Chika? itu Chika kan? " Tanya Keano heran.Sheryl yang melihat itu langsung berdiri.

"Woy, ngapain lo pada disana, ayok sini. " Perintah Sheryl.

"Lo ngapain disini? " Tanya Sean dingin setelah sampai dimeja itu.

"Kalian kenal? " Tanya Sya bingung.

"Hm, Sean pacar gue. " Tanpa rasa bersalah sedikit pun Chika langsung mengatakan kalimat yang sangat dibenci oleh Sean.

"Mantan kalau lo lupa. " Sengit Sean.

Mereka hanya heran melihat Chika dan Sean yang sedang berperang dingin, bukan Arnand atau Saga, dan juga bukan Keano tapi Sya dan Sheryl, mereka sama sekali tak paham apa yang terjadi antara Chika dan Sean.

"Sampai kapan lo nggak ngakuin gue? " Sean langsung jengah mendengar pertanyaan itu. Apa mau gadis ini sebenarnya?

"Dan sampai kapan lo ganggu hidup gue dan keluarga gue lagi? " Sean benar-benar geram menghadapi perempuan yang dulu pernah membuat nya merasakan indah nya dunia.

What happen? masih itu kata yang terlintas dibenak Sya dan Sheryl saat ini.

***