Suasana didalam mobil Arnand begitu hening tanpa ada yang berniat membuka pembicaraan diantara mereka berdua. Sibuk dengan fikiran nya masing-masing.
Arnand melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang, memebelah jalan ibu kota. Sedang kan Sya hanya menikmati perjalanan menuju rumah nya.
Setengah jam kemudian, mereka sampai di depan rumah Sya.
" Thanks, udah nganterin gue. " Kata gadis itu sambil berlalu keluar dari mobil Arnand. Siapa sangka jika Arnand juga ikut masuk kerumah Sya tanpa basa-basi dari tuan rumah nya.
" Lah, lo kok ikut masuk? Emang gue tawarin lo mampir gitu? " Sewot Sya melihat laki-laki itu masuk tanpa dosa. Arnand hanya cengingaran tak jelas, melihat ekspresi jengkel Sya.
" Arnand, kamu udah dateng? " Tanya Arka, daddy nya Sya yang baru menyadari kehadiran murid emas nya itu.
" Ia pak, eh om. " Jawab Arnand sambil tersenyum ramah lalu menciumi punggung tangan kepsek nya.
" Oh, jadi daddy yang nyuruh dia kesini? mau ngapain emang? Sya capek belajar mulu sama dia Dad. " Kesal Sya. Kedua nya hanya tersenyum sekilas mendengar penuturan Sya barusan.
" Dih, nggak usah drama Anatasya sayang, daddy udah tau kamu pacaran kan sama Arnand.Daddy nggak papa kok, asal jangan sampai kelewat batas. " Lah, apa-apaan ini? Sya saja tidak pernah menganggap Arnand adalah kekasih hati nya. Bahkan sebatas teman pun Sya tidak ingin.
Namun sangat berbeda jauh dengan wajah cemberut Sya, Arnand malah tersenyum penuh arti. Oh tuhan, kembalikan lah Arnand yang cuek, yang dingin, dan yang sadis saat menghukum Sya. Sungguh Sya tidak terbiasa dengan Arnand sekarang? Sangat menyebalkan.
" Daddy ngomong apaan sih? Jangan mentang-mentang nih bocah anak kesayangan daddy, daddy bisa seenaknya intimidasi Sya. " Balas Sya konyol, sambil menatap kedua laki-laki itu tajam.
" Dih, anak siapa sih, ngomong suka ngelantur." Sya benar-benar kesal dengan sikap daddy nya. Seketika ide jail muncul di otak kecilnya.
" Mommyyyy..... Daddy selingkuh sama mbah Jonah... " Teriak Sya.
1
2
3
"Hahaha... "
Aneh, niat Sya mengerjai sang daddy, jusrtu mommy nya tertawa renyah saat mendengar teriakan putri nya.
" Lah, ngapain ketawa? " Tanya nya heran.
" Kamu ini sayang, Pak Jonah itu laki-laki. " Jelas mommy nya, tapi jangan panggil dia Sya jika suasana seperti ini membuat nya malu.
" Lah, Jonah laki-laki ya? Sya kan nggak tau mom. " Balas nya tanpa rasa bersalah. Sedang kan Arnand mengulum senyum nya sendiri melihat tingkah konyol Sya.
Bahagia? Bahkan mungkin sangat. Entah sejak kapan Arnand telah jatuh cinta pada sosok gadis konyol seperti Afriel Anatasya Afshein.
" Berarti mommy ding yang selingkuh, Mommy kan sering ngomong tentang mbah Jonah. " Sudah cukup, semua orang yang menyaksikan kata - kata ngawur Sya tidak kuat lagi menahan tawa mereka.
" Udah, ganti baju sana, masak pacar ganteng gini dianggurin. " Goda mommy nya sambil melihat tingkah Arnand yang salah tingkah sendiri. Sya kembali memutar bola matanya jengah. Tanpa ingin berdebat konyol lagi dengan kedua orang tua nya Sya langsung ngacir kekamar nya.
___________
" Cantik. " Gumam Arnand tanpa sadar, melihat Sya yang keluar dari kamar nya menggunakan pakaian santai. Entah angin dari mana pipi Sya terasa panas mendengar ucapan Arnand kali ini. Mungkin ini untuk pertama kali nya Sya merona karena laki-laki yang bernama Arnand Celvano Axelle.
" E_eh. " Arnand menggaruk tengkuk nya yang sama sekali tidak gatal.
"Iya gue tau gue cantik. " Alibi Sya, untuk menghilangkan kegugupan nya. Seakan terkena hipnotis penampilan Sya, Arnand tidak menyalahi perkataan gadis itu.
" Sya, boleh gue ngomong? " Arnand berusaha menyihir suasana menjadi mellow, pasal nya dia tidak pernah sekalipun melihat wajah serius pada gadis nya.
" Lah, emang barusan lo nggak ngomong apa? sok-sok an pakai acara minta izin, kasihan MC nya udah capek nunggu in lo ngomong. Biasa nya kalau ngomong pun langsung nyerocos, apa lagi pas nge hukum cewek baik kayak gue. " Kata Sya panjang lebar, mungkin tidak terhitung untuk keberapa kali nya Arnand tersenyum tulus melihat tingkah Sya.
" Gue mau jujur sama lo___"
" Berarti selama ini lo bohong dong sama gue. Dasar ketos gersek emang. " Belum sempat Arnand ngomong Sya sudah duluan memotong perkataan Arnand, Bukan nya jengkel Arnand malah makin gemas sama Sya.
"Jangan potong dulu Queen. " hah Queen? mungkin pipi Sya sekarang udah kayak kepiting yang sedah direbus. Refleks Sya memegang dada nya. " apa jangan-jangan gue punya penyakit jantung ya? " Gumam nya yang pasti tidak didengar Arnand.
" Kenapa Sya?Baper ya dipanggil Queen? Duh, makin cantik deh kalau malu-malu gitu. " Goda Arnand yang langsung mendapat pelototan tajam dari Sya.
Benar, Sya sangat kesal dengan Arnand. Tapi apa kabar dengan jantung nya yang selalu berpacu diluar batas normal? Selama ini belum ada gombalan yang berhasil menerobos hati nya setelah Zhieno. Setahu Sya , hanya orang yang sedang jatuh cinta, yang termakan gombalan receh laki-laki. Terus bagaimana dengan perasaan Sya kepada laki-laki itu?
" Dih, biasa aja tuh." Elak Sya ketus, sambil memakan sepotong kue kering yang berada diatas meja ruang tamu nya.
" Haha, iya deh. Sya kalau gue benaran suka sama lo giman? " Pertanyaan secara tiba-tiba yang sukses menyerang hati Sya sangat dalam. Ada apa ini?
"Uhuk uhuk. " Sya langsung keselek mendengar penuturan Arnand barusan.
" Ya ampun, lo kenapa Sya. Nih minum dulu. " khawatir Arnand, apa laki-laki tidak sepeka itu hingga dia tidak sadar bahwa dialah yang membuat Sya sampai seperti itu?
Sya menerima segelas jus jeruk yang disodorkan Arnand barusan. Sya meneliti wajah cemas Arnand. Ganteng, bathin nya.
Tapi dengan segera Sya menepis pikiran konyol menurut nya.
" Lo barusan ngomong apa? " Tanya Sya berusaha memastikan. Arnand kembali tersenyum jail.
" Nggak ngomong apa-apa. " jawab nya santai bahkan sangat.
" Emang tadi gue ngomong apa? " Goda Arnand lagi. Bukan apa-apa Arnand hanya sangat suka melihat wajah merona Sya.
" Nggak ada. " Balas Sya singkat. Jelas saja Sya berbicara dengan nada datar seperti itu. Pertama Sya sudah terlanjur kesal dengan Arnand. Dan yang kedua Sya secara tidak langsung sudah terjebak dengan permainan yang dibuat oleh Arnand.
huftt,,, sangat menjengkelkan bukan?
" Sya. " Arnand berusaha mengembalikan mood gadis itu yang sudah terlanjur hilang.
Diam, Sya hanya diam.
" Anatasya. " Panggil laki-laki itu kembali. Namun hasil nya nihil.
" Afriel Anatasya Afshein. " Arnand sengaja memanggil Sya dengan nama panjang nya, biasanya cara ini sangat ampuh untuk memancing Sya kembali konyol.
Bungkam, ya masih bungkam.
" My Princess... " Arnand belum juga kehabisan cara melembutkan hati Sya.
"Queen... " Arnand hampir frustasi. Menghadapi kesunyian.
" Ngomong dong Sya."
" Iya deh, gue ngaku salah. Gue emang suka sama lo, gue sayang sama lo, bahkan gue juga cinta sama lo Anatasya. " Sya sedikit shock mendengar penuturan tulus dari Arnand. Sya menatap bola mata Arnand berusaha mencari kebohongan disana, namun hasil nya sia-sia.
"Haha, akting lo keren juga. " Arnand sangat cengo mendengar penuturan Sya barusan, bahkan disaat serius pun, gadis itu menganggap nya hanya becanda. Apakah pengertian serius dalam hidup Afriel Anatasya Afshein?
"Gue Seri__"
"Hebat kan gue, bisa mengubah ketos dingin jadi konyol gini. " Arnand benar-benar tak percaya dengan gadis itu. Tanpa permisi langsung saja memotong pembicaraan nya.
" Ia, gue emang konyol karena lo. Lo emang hebat bisa membuat gue berubah gila kayak gini. " Tentu saja perkataan itu hanya mampu diucapkan Arnand dalam hati nya.
" Hm. " Balas Arnand kembali ke kebiasaan lama nya. Dingin, cuek, dan datar tanpa ekspresi apa pun.
***