Chereads / ARNAND / Chapter 8 - Ragu.

Chapter 8 - Ragu.

Arnand benar-benar tak menduga jika Aluna juga ikut bersama mereka. Apa yang gadis itu lakukan? Bukan kah Sya tidak suka kepada Aluna?

Tapi ada yang membuat Arnand lebih merutuki diri nya sendiri, bagaiamana bisa mereka pergi ketempat ini berpasang-pasangan? lalu apakabar dengan dirinya yang masih sendiri? Arnand benar-benar frustasi saat ini.

"Arnand, ke sana yuk... Yang lain udah pada ngumpul tuh disana. " Ajak Aluna sambil menunujuk kearah Arshelio dan yang lain. Karena sadar dengan nasib dirinya, Arnand hanya mengangguk pasrah. Aluna terlihat begitu antusias menggandeng tangan Arnand . Berbeda dengan sang empunya yang terlihat sangat risih dengan perlakuan gadis itu.

"Yaelah, pantesan lama ternyata pacaran dulu." Sindir Arshelio. Mata Arnand membulat sempurna mendengar penuturan asal cowok itu barusan.

"Miris lo oreo, Nggak boleh nyindir gitu. Nggak liat apa si Aluna udah kayak bocah gitu, takut ilang kali ya. " Aluna yang merasa tersindir habis-habisan segera melepaskan tangan nya dari Arnand. Arnand benar-benar muak dengan semua drama ini. Apa lagi melihat Sya dan Arshelio yang dari tadi bareng terus, itu sangat membuat hatinya sesak, namun iya masih belum tau sebab nya apa?

Sekarang mereka berada di sebuah resto dipinggir pantai. Sya menangkap Arnand dan Aluna duduk bersebelahan, ada rasa aneh yang menjalari tubuh nya ketika itu. Namun dengan cepat Sya langsung menepis nya.

Langit mulai jingga, matahari kembali mendekati tempat peraduannya. Mareka masih setia menikmati indah nya pantai dikala senja datang meraja.

"Balik yuk. " Ajak Sheryl yang menyadari perubahan warna bumi.

"Yah, cepat amat. Nggak asik ini mah. " Balas Saga. Pasalnya dari tadi kedua pasangan baru itu sangat menikmati kebersamaan mereka. Hingga sejak tadi mereka menghiraukan teman-teman nya yang lain.

"Gimana habis ini kita ke Apart nya Lio? " Tanya Saga lagi sangat antusias.

"Boleh." Jawab Arshelio.

"Lah ngapain lagi Oreo, gue udah mau pulang." Celetuk Sya sedikit geram.

"Yah, kalau nyonya Arshelio nggak ngizinin, otomatis terpaksa gue tarik ucapan gue barusan." Cengir Arshelio lagi. Arnand? Jangan ditanya gimana ekspresi cowok itu saat mendengar kata-kata ngawur Arshelio? muka sudah merah padam.

Sesekali Sya melihat kearah Armand dan tak sengaja dia melihat muka Arnand yang sudah memerah tak lagi bersahabat dengan wajah tampan nya. Ada apa dengan mereka?

"Ya udah, langsung balik aja. " Putus Saga.

***

In the School.

"Pak, saya selaku Walas 12 mipa 1,sangat merasa berat hati jika harus memberikan nilai diatas KKM kepada Anatasya ." Kata miss camella. Baru pulang tadi malam dari Bandung Pak Arka sudah harus kembali kesekolah pagi nya. Dan yang lebih parah nya lagi, disekolah diadakan rapat mengenai hasil UTS kls 12 minggu lalu. Bagaiamana tidak jengkel jika dalam rapat itu yang menjadi trending topic nya adalah putri nya sendiri.

"Dan yang lebih parah nya lagi pak, Anatasya tidak pernah membuat tugas di jam pelajaran saya. " Itu bukan ucapan miss Camella melainakan itu adalah ucapan pak Kumis.

"Di jam pelajaran saya Anatasya jarang masuk pak, dan jika pun sekali-kali dia masuk itu terus terlambat." Tambah Pak ganteng.

"Semua nilai-nilai Anatasya munurun sangat drastis pak, kalau dulu dia hanya nakal dan bisa mengandalkan otak nya buat naik ke kls lebih tinggi, tapi sekarang semuanya benar-benar berubah. " Lanjut miss Camella.

"Dan tambahan dari saya pak sebagai guru BK, itu buku kasus penuh nama Afriel Anatasya Afshein. " Imbuh guru berkacamata itu. Pengaduan dari beberapa guru Sya barusan sangat menambah rasa lelah otak Arka. Harus bagaiamana lagi mengajarkan putri semata wayang nya.

"Tenang saja, saya akan cari solusi buat putri saya. " Tegas Pak Arka. Tapi jika boleh jujur, pak Arka masih bingung bagaiamana cara mengatasi kenakalan putri nya itu.

Rapat telah selesai beberapa menit yang lalu, pak Arka sekarang duduk diruangan nya sambil memijit pelipisnya sendiri. Dia mencoba berkali-kali berfikir keras untuk merubah pola fikir putri nya, namun hasil nya tetap nihil.

Pak Arka meneguk segelas kopi yang terhidang di mejanya. Sesekali dia melihat kearah siswa-siswi nya yang berlalu lalang didepan ruangan nya, karena sekarang adalah jam istirahat.

Seketika dia langsung tersenyum miring, memikirkan rencana yang terlintas diotak nya begitu saja. Sekolah-olah hujan turun disaat dia benar-benar kepanasan.

Namun di tempat yang berbeda, Sya sangat heran tiba-tiba salah satu junior perempuan yang tak dikenali nya siapa itu, datang menghampirinya dan memintanya untuk keruangan kepsek. Sebelum melangkahkan kakinya ke ruang daddy nya, gadis itu berfikir sejenak kesalahan apa saja yang dilakukan nya hari ini.

"Hm, gue cuma cabut dua jam, habis itu nggak ngerjain tugas, terus nggak bawa buku pelajaran. Itu aja kok langsung dipanggil keruangan kepsek. Daddy gimana sih? ntar lama-lama bisa gue karungin nih sekolah. " Gumam Sya sambil berjalan menuju ruangan kepsek.

Setibanya disana, Sya tidak salah lagi, pasti daddy mau menghukum nya habis-habisan. Toh, siketos juga udah ada disana.

Tanpa salam permisi apapun Sya langsung menyelonong masuk kedalam sana. Meraka tidak terkejut lagi, karena merek paham, jika menunggu gadis itu maka harus siapkan mental yang kuat.

"Daddy, Sya minta maaf ya.Sya nggak bakal ulangi lagi. untuk kali ini jangan hukum Sya, Sya lagi sakit perut. "Alibi Sya tanpa pembukaan apa pun. Kedua laki-laki itu hanya menyipitkan matanya heran.

" kesalahan apa lagi yang kamu lakukan Sya? "Tanya daddy geram.

" Cuma nggak masuk dua jam aja kok daddy, ketosnya aja yang ngadu nya berlebihan. "Arnand cengo mendengar tuduhan gadis itu barusan.

" Lah, kok gue? "Tanya Arnand heran. Jangan kan mengadukan gadis itu pada pak Arka, Sya cabut saja Arnand sama sekali tak tau.

" Jangan sembarangan ngomong kamu, Arnand tidak pernah mengadu apapun pada daddy."Tegas daddy nya lagi. Sya juga benar-benar bingung dengan keadaan ini.

"terus, kalau bukan dia siapa lagi?"

"Anatasyaaa..., sepertinya ngomong sama kamu harus to the point. Ok, daddy menyuruh kamu dan Arnand kemari karena daddy mau Arnand jadi guru les privat kamu dirumah, semua guru pada ngeluh sama sikap dan nilai kamu sekarang." Tegas daddy nya yang langsung membuat gadis itu menggelengkan kepalanya cepat.

"Nggak nggak,,, Sya nggak mau daddy. Ok gini aja permasalahan cuma ada dinilai, jadi daddy mau sya dapat nilai berapa? atau daddy mau Sya juara di semester ini? Sya akan berusaha tanpa harus susah payah daddy mencari kan Sya guru les privat. " Sya berusaha menyakinkan daddy nya dengan berbagai macam cara, namun Pak Arka tetaplah Pak Arka, tak ada seorang pun yang bisa menolak keinginan nya kecuali taqdir.

"Nggak bisa Sya, Arnand saja sudah setuju. "

"Lo apa-apaan sih, kenapa lo Terima? lo emang lagi butuh uang atau mau dekat-dekat sama gue. " Mungkin jika Sya mengatakan seperti itu kepada orang lain meraka kan tersinggung, namun berbeda dengan Arnand yang malah tersenyum kepada gadis itu.

"Yang sopan Sya..! Daddy nggak pernah ngajarin kamu bicara seperti tadi. " Geram pak Arka. oh Tuhan, kesalahan apa yang telah diperbuat Pak Arka dimasa lalu sehingga dia mendapat anak seprti ini??

"Inget Sya, ini keputusan daddy, dan tak perlu ada persetujuan dari kamu. " oh Tuhan, Sya benar-benar tak tau apa yang harus dilakukan nya sekarang selain hanya mengangguk kan kepalanya ragu.

"huft, baiklah daddy, Sya ke kls dulu. " Mungkin jika Sya berlama-lama disini hanya akan memperkeruh suasana, karena itu Sya ingin pergi dan keluar dari perangkap tikus itu

"Silahkan." Balas daddy nya datar.

***