Chereads / ARNAND / Chapter 7 - Entah lah...

Chapter 7 - Entah lah...

Sekarang Arnand sedang bergulat dengan pemikirannya sendiri. Jujur, Kata-kata gadis itu, kemarin lalu berhasil mencuri semua kewarasan nya. Bagaiamana bisa seorang Arnand Celvano Axelle mondar-mandir didepan pagar rumah Anastasya.

Yap, hari ini adalah hari minggu, jadi Arnand berinisiatif untuk meminta maaf pada gadis itu dengan cara pergi langsung kerumah nya. Tetapi setelah sampai didepan pagar rumah Sya ego nya melarang nya seketika.

"Eh ada den Arnand, mau ketemu pak Arka? ngapain mondar-mandir kayak gitu.? Tanya Satpam dekat rumah Sya yang sudah lumayan kenal dengan Arnand.

" e_eh, iya pak. "Jawab nya ketus.

" Ya udah, langsung kedalam aja. "Tanpa meminta persetujuan dari Arnand satpam tersebut langsung membuka gerbang rumah Sya. Arnand yang melihat pak satpam sangat ber antusias membuka kannya gerbang, langsung kembali memasuki mobil nya dan menuju halaman rumah Sya yang sangat luas, indah, nyaman, dan juga asri.

Saat Arnand ingin menekan bel rumah sya, pintu rumah itu langsung terbuka melihatkan seorang tuan rumah nya yang sudah rapi keluar dari dalam.

" Lo? ngapain lo kesini? Mau ketemu daddy? daddy lagi diluar kota. Pulang aja sana. " Ciri-ciri tuan rumah yang tidak berprikemanusiaan, tamu nya diusir secara langsung. kalau gini orang lain akan berfikir seribu satu kali sebelum bertamu.

"Dih, main usir aja. Gue kesini mau ketemu lo."

Sepertinya tidak perlu basa-basi dengan tuan rumah kayak gini. Sya diam sesaat, mencari kebenaran yang pada tatapan laki-laki itu.

"Cih, ngapain nyariin gue. Gue punya salah apalagi sama lo? Sumpah, demi semut yang suka makan ikan, gue lagi buru-buru bapak Arnand Celvano Axelle. " Entah mengapa Sya selalu kesal jika harus berurusan dengan

ketos sekolah nya itu.

"Gue mau minta maaf sama lo, soal kemaren. Gue tau lo waktu itu nggak lagi becanda. " pungkas laki-laki itu kehabisan cara saat bersama dengan gadis itu.

"Maaf ? Tau apa lo soal kesalahan? bukan kah Ketos serta jajaran Erlangga Afshein itu hanya tau tentang dihargai tanpa pernah mencoba menghargai? Gue sih nggak papa diremehkan, udah terbiasa juga gue. Tapi bagaiamana dengan yang lain atau lebih tepat nya junior?" Sya tersenyum sumbang kearah Arnand.Untuk kesekian kali nya cowok itu harus menerka teka-teki tanpa soal yang diberikan oleh Sya.

"Gue bingung sama lo, kenapa lo terus-terusan bawa jabatan sekolah kesini? Gue bahkan nggak tau apa-apa. " Tak tau kenapa Arnand sangat tak suka dengan penuturan Sya. Sya hanya mengedikkan bahunya acuh. Arnand menatap intens manik mata Sya, entah mengapa akhir-akhir gadis itu selalau menjadi trending topic diotak nya.

"Lo kesini cuma mau minta maaf kan? permintaan maaf lo udah sampai. Gue udah nggak ada waktu lagi. " Tanpa babibu lagi Sya melangkah kan kakak nya meninggal kan laki-laki itu,namun tentu saja Arnand tidak akan membiarkan cewek itu pergi begitu saja. Dengan cepat dia meraih tangan kiri Sya dan sukses membuat gadis itu berbalik kearahnya.

"Duh, kok jantung gue deg deg kan gini. " Fikir Sya. Arnand tak kunjung mrlepaskan tangan Sya.

"Woy Sya, lama benar dah, udah ditungguin." Suara itu menbuyarkan semua lamunan Sya begitu juga dengan Arnand yang langsung melepaskan pergelangan tangan Sya dari genggaman nya.

"cih,lo lupa apa gimana oreo? lo kali yang kelamaan jemput gue. " jemput? kuping Arnand masih berfungsi kan? Oh Tuhan, kenapa Arnand tak terima gini Sya dekat dengan Arshelio? Bukan kah itu adalah fakta yang sering didengar oleh Arnand bahkan seantaro Erlangga pun mengetahui akan hal itu.

"Cie nungguin ni ye.. "Goda Arshelio sambil menoel pipi gemes Sya. Ya, sekarang Arnand merasa jadi umpan nyamuk diantara mereka berdua. Mereka tak menganggap kehadiran Arnand disana. Ada apa dengan Arnand c Celvano Axelle? cemburu? mengapa?

" Eh tunggu, lo kenapa ada disini?"Pasalnya Arshelio baru menyadari kehadiran Arnand. cowok itu hanya bodo amat tentang drakor live yang baru ditonton nya.

"bentar, kayak nya gue inget sesuatu deh. " Kata Sya sambil melihat kearah Arshelio,dan itu berhasil mengalihkan perhatian kedua laki-laki itu.

"Oreooooo.....lo sengaja ya mengalihkan topik, gue nggak akan lupa, gue mau pergi bareng lo kalo lo pakai kemeja warna pink. Gitu kan perjanjian awal kita? " Arnand sedikit ternganga mendengar penuturan Sya. Arnand tak kuasa menahan senyum geli nya melihat tingkah Sya yang mulai kesal.

"Ya Ampun, gue fikir otak lo lagi konslet pas ngomong gitu." Arshelio kehabisan akal untuk mengelak dari perjanjian konyol yang dibuat nya oleh Sya.

"Woy, couple goals, mau pergi apa nggak. " Teriak Seorang cewek yang baru datang entah dari mana.

"Ya udah, gue nggak jadi pergi bareng lo, gue sama Sheryl aja. " Putus Sya sambil melihat kearah Sheryl.

"Eh, ada ketos. Sya lo juga ajak Arnand? " Tanya Sheryl heran, pasalnya sekarang mereka berencana pergi ke sebuah wisata yang baru buka dikota nya.

"Nggak.Ngapain gue ngajak dia. Orang es batu songong gini, cocok nya di Kutub utara." Arnand hanya menulikan telinga nya seolah-olah tak mendengar ucapan Sya barusan.

"Ya nggak papa kan? toh, gue juga ngajak Saga. " Saga? ya, 1 minggu yang lalu cowok itu telah resmi menjadi pacar Sheryl,dan Arnand juga mengetahui akan hal itu.

"Saga? emang siapa aja sih yang ikut.?" Sya memang tak tau, karena dia hanya diajak oleh Sheryl.

"Ya elah, pantes aja lama, ternyata ngerumpi dulu." Itu bukan Sheryl, suara itu adalah Saga yang juga baru sampai di depan meraka.

"Lo ikut juga boss? " Tanya Saga yang langsung menangkap seorang Arnand Celvano Axelle.

"Ng___" belum sempat Arnand menjawab Saga lebih dulu memotong nya.

"Ya udah, ayo cepatan. Ini lagi tuan rumah nggak liat apa tamu pada kepanasan gini? nggak disuruh masuk nih? " Drama Saga sambil mengangkat tangan kiri nya dan menutupi kepala Sheryl, seolah gadis itu kepanasan. padahal pagi gini mana ada orang keringatan kena embun pagi.

"Harus banget ya, gue bentangin karpet merah buat nyambut kalian. " Semua mereka hanya terkekeh pelan mendengar penuturan Sya barusan . Entah untuk keberapa kali nya Arnand terus saja mencuri pandangan gadis itu. Mendengarkan kata-kata ngawur nya yang beberapa hari ini menjadi candu bagi Arnand.

Tak jauh berbeda dengan Arshelio, laki-laki itu juga melakukan hal yang sama.Hanya saja Arshelio lebih kreatif dalam mendekati gadis itu, ya dengan cara mengikuti kekonyolan nya.Mungkin cara itu sangat mendukung nya untuk bisa terus bersama gadis itu.

"Ya nggak papa. kalau perlu, lo sambut kita pakai dentingan piano dan lagu-lagu romantis gitu. eitss, salah, bukan kita aku aja. " Siapa lagi kalau bukan Arshelio, rela berpura-pura tolol demi mendapatkan gadis konyol.

"Ogah gue mah, mubazir uang daddy gue,, mending buat lahiran kucing tetangga. " Balas Sya asal.

"Astaga Sya, kucing tetangga lo mau lahiran?Ayo bawa ke rumah sakit. " lah, mulai lagi kan.

"Nggak usah, ntar suami nya cemburu sama lo. " Kira-kira seperti apa sih otak Sya dan Arshelio didalam sana.

"Kenapa? karena gue ganteng ya? "

"Idih, pede lo oreo. Yang ada bapak kucing nya lebih ganteng dari lo, pinter, udah gitu kaya lagi. " Tolong, sadarkan mereka berdua, disini bukan tempat yang tepat untuk memamerkan otak konyol mereka.

"Itu, yang ciri-ciri si bapak kucing, apa kriteria cowok lo? tenang aja. nggak usah kasih gue kode gitu gue paham kok. " Arnand benar-benar jengah mendengar merka berdua. Baru dipembukaaan udah muak gini. Bagaiamana nanti jika ketos itu harus ikut bersama meraka.

"woy, udah ntar kalian jodoh lagi, Sama-sama kurang waras.Ini jadi pergi apa nggak? " Tanya Sheryl yang mulai bosan.

Mereka semua hanya menggukkan kepala,mau tidak mau, suka tidak suka ,Saga sudah menarik tangan Arnand supaya ikut dengan mereka. hutf,,, pasrah.

Setelah sampai nya disana, Arnand sedikit terkejut melihat cewek itu juga ikut bersama mereka. Namun berusaha sedingin mungkin.

"lho, lo juga ikut? " Tanya gadis itu ketika menyadari kehadiran Arnand disana.

***