Chapter 17 - 17

17/07/18

"nahan makian? emang gue bisa?"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

[FACEBOOK]

Handaaa 路路路

"gue orangnya kalo lagi sendirian jarang ngobrol."

馃憤 馃挰 馃摜

Liked by Nen and 5.488 people

View all comment

Kevin02: iyain aja

Leocs: @Handaaa聽 kembarannya bowo

Evanvan: @Handaaa聽 bodo amat!

Nen: beberapa detikku terbuang

Malika_: untung gue orangnya emosian :)

Shuu脳聽 路路路

"kamu bernapas

aku bernapas

jangan-jangan kita jodoh!"

#bullysaia

馃挋 馃挰 馃摜

Liked by Kevin02 and 2.154 people

View all comment

Crlos: hai jodoh :)

Handaaa: @Crlos聽 homo bgst

Crlos: @Handaaa聽 gue pengen nanya, lo bernapas ato tdk?

Handaaa: @Crlos聽 bernapaslah

Crlos: @Handaaa makanya..

Kevin02: @Shuu脳 kalo ga napas mati gblk

Shuu脳: @Kevin02聽 oh

Mxxll: lo goblok gue jga goblok, knp kita ga sekolah aja?

Nen: @Mxxll聽 bodo anjing

Mxxll: @Nen聽 iya pintar asw

Leocs聽 路路路

"pengen mandi tapi gengsi, masa harus gue duluan yang nyamperin air!"

馃挋 馃挰 馃摜

Liked by Just and 1.229 People

View all comment

Nen: ya gusti.. ini semua kenapa statnya bikin emosi bngt bacanya

Evanvan: tenang, gue jga emosi. sampe2 pengen gue blokir massal orangny

Kevin02:聽 pagi-pagi bukannya baca doa.malah update di IG. dasar behelnya bowo!

Leocs: @Kevin02聽 mau bertengqar? gue tunggu di parkiran!

Kevin02: @Leocs聽 ok! was awas ya lo lari

Malika_: kok saia ngukuk ya? HUMOR GUE WOE!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

[LINE GROUP]

Evan: pengen mandi tapi airnya lagi ngambek sama gue, di deketin dingin banget :(

Carlos: bodo evan bodo!

Handa: dingin? berarti kembarannya Juan dums

Shuu: @Juan

Handa: ngapain lo tag orngnya woi! @Shuu

Shuu: biar rame

Handa: bgsd

Ian: kasihan ya nurraini, keviralannya terkalahkan oleh bouo.

dari sini kita dapat belajar, bahwa gaada pelajaran sama sekali!

Handa: ini pasti karena bunda selalu bilang "Iya" @Ian

Kevin: semoga 1 tambah 2 sama dengan 3

Handa: wah.. cepet pinter ya :) @Kevin

Evan: cuacanya dingin, kayak sikap kamu ke aku :(

Carlos: yhee baper mulu lo @Evan

Evan: biarin ;(

Shuu: es krim yang berasal dari jawa barat

sundae

Malika: nyesal gue scroll down :(

Kevin: bodo anjing! @Shuu

Leo: goblok sampe ke dna @Shuu

Malika: shit.. apa cuma gue yang ngakak?

Handa: iya, cuma lo doang @Malika

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Shuu: p

Shuu: lo hari ini puasa memaki bisa kan?

Nenra: maksud lo apaan ngomong begitu?

Shuu: gue lagi ngetik bukan ngomong ajg

Nenra: gausah ngegas bgst

Shuu: sori, autokorek keyboard gue

Nenra: dih bodo amat

Nenra: ini ngapa bicaranya oot gini?

Shuu: iya jga ya?

Shuu: lo puasa memaki satu harian ini

Nenra: lo bukan emak gue.

Shuu: apa kabar dengan pulpen hictecnya alner?

___

anjerr...

gue lupa, kalo gue masih jadi suruhannya si manusia receh ini.

sialan..!

___

Nenra: kabarnya baik kok! sip.. gue bakal puasa, jdi buka nya kapan?

Shuu: hah? buka?

Nenra: iya, orang kalo puasa psti ada bukanya njengg

Shuu: itu gue juga tau

Shuu: eh.. tadi ngetik apaan?

Nenra: aku sayang kamu

Shuu: tapi aku sayang dia, gimana dong? :(

Nenra: tai

.

.

.

.

.

.

.

.

gue paling benci kalo gue lagi jalan, orang-orang pada liatin. gue heran, emang penampilan gue anehya?

guekan cuma make seragam putih abu-abu kayak anak SMA biasanya. lalu ngapain gue diliatin?

kayak sekarang ini, gue baru datang. anak-anak koridor pada natap gue.

anjer lah, diliatin terus minta tanda tangan gue maulah, ini.. malah diliatin terus berbisik.

gue pengen berkata kasar, tapi gue harus nahan. nahan memaki itu susah loh. apa lagi yang kayak gue.

gimana nasib gue kalo sebentar ada yang bikin emosi?

"Pedo!"

"apa bang-"

sialan, gue hampir kebablasan ngumpatin kalimat makian.

"apaan?" tanya gue

"lo di cariin Kevin"

gue ngangguk dan langsung pergi, dan sekarang itu si bangsul mau ngapain lagi sama gue?

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"GUE GA MAU!! GUE BUKAN BANCI KALENGAN WOI!!"

"Yang bilangin lo banci kalengan siapa? udah pokoknya lo harus ikut!"

"KAGAK!!"

si Kevin tetep narik lengan gue, meskipun gue sudah beratin badan gue tetep aja tu si bangsul narik gue.

"Lepasin! ini gak lucu woi! gue masih normal!"

"yang bilangin lo ga normal siapa sih? buruan ayo!"

mau tau, kenapa bisa kayak gini?

jadi singkat cerita, si bangsul ini mau jadiin gue pemeran cinderella, karena katanya michelle masuk rumah sakit. dan yang cocok buat meraninnya itu gue.

BANGSAT!

"ENGGA MAU! KALO KAYAK GINI MENDING GUE GA IKUT DARI AWAL!" Gue langsung lari, tapi Kevin langsung meluk pinggang gue. "Pentasnya di mulai minggu depan nenen! lo satu-satunya yang bisa meranin cinderella!"

"ogah! lepasin gue"

"gue lepasin kalo lo bilangnya mau!"

"ARGHH! GUE PENGEN BICARA KASAR TAPI GUE HARUS NAHAN GUSTI!"

tiba-tiba pintu osis di buka, dan yang buka itu Alex. Alex sempat terdiam liatin gue dengan si bangsul.

"ngapain lo?" tanya Alex.

"anu.. ini si kevin tadi bilang.." Alex langsung hampiri kevin, dan ngelepasin pelukannya dari pinggang gue.

"lo ngapain kayak gitu? gaada pekerjaan?" tanya alex pada Kevin.

"a-ada kok!"

"kalo gitu kerjain sana"

"sip.."

sekarang gue baru tau, derajat seorang ketua osis disini rendah. dan malah anggota yang tinggi. ini kok kebalik ya?

"nen, lo tadi ngapain sama dia?"

"adu gulat"

"hah?"

"iya.. kalo gitu gue pergi."

Alex megang pundak gue "ngomong yang jelas, nen. adu gulat maksudnya lo apa?"

anjerlah..

nih anak kenapa kepo begini? gue merasa hampir setiap saat dia nanyain gue kayak gini. bukan lagi hampir, tapi SELALU.

"err.. itu.. GUE MAU KE TOILET JADI GUE PERGI DULU YA!"

gue segera lari sebelum Alex narik lengan gue atau nahan pundak gue lagi.

gue keluar dari ruang osis, tapi masalahnya wajah gue langsung menabrak sesuatu yang nganu(?)

ternyata gue nabrak badan orang, gue liat siapa.

eh.. justine..

"hati-hati kalo lari.." kata Justine sambil megang kedua pundak gue, gue ngangguk.

"ngapain?" tanya gue

"gue di panggil sama osis.."

ohh... apa jangan-jangan Justine di panggil buat jadi cinderella? karena gue menolak jadi dia yang gantiingue?

ga mungkin ye kan?

"oh! justine lo sudah datang rupanya." kata si bangsul

gue liat Justine mengangguk, tunggu ngapain gue berhenti dan natap Justine kayak gini?

kampret lah.

"kalo gitu gue pergi ya.."

Justine ngangguk, jadi gue lewatin dia. dan lagi-lagi aroma parfumenya menyengat di hidung gue

kali ini aroma berry

anjir, apa sekarang gue punya fetish terhadap parfume orang?

parah nih, parah banget oi!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

jadi, saat ini lagi istirahat.

gue sempatin buka youtube, dan tiba-tiba gue nemu loli di beranda gue, jadi gue klik dan nontoN

Ya Allah..

mimpi apa gue semalam?

ini kenawhy muanis banget!! :')

suaranya Ya gusti.

karena nagih jadi gue putar ulang tuh. bodo amat orang mau bilang apa yang penting gue bahagia!

"anjir, nonton apaan lo? bokep?" tanya Evan di samping gue.

"ya kali gue nonton bokep, gue nonton bokep itu di rumah!"

"kalo lo khilap gimana?"

"itu lain cerita lagi."

"yhee bilang aja lo nontonnya di perpus, diam-diam, biar sagne sendiri."

lah.. orang nonton bokep kan memang sagne sendiri

"anjing lo ya eh maksud gue bodo amat yekan?"

"serah lo dah.. mau makan ga?"

gue menggeleng

"diet ya lo?"

"ya engga lah! gue lagi sibuk!"

Evan natap gue, kemudian hela napas. "gue punya baby oil di tas gue.sama tisu. jadi kalo lo sudah mencapai puncak bilang saja sama gue."

bangsat bener nih anak, gue langsung nendang bokongnya sampai dia terjatuh berlutut.

di kata gue sagne cuma gara-gara nonton ginian.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

[HARI H]

sekarang, Sudah hari H. yang artinya drama yang gue latihankan akan di pentaskan bentar.

ini pertama kalinya gue ngedrama di atas panggung, dan sialnya gue gugup.

tangan gue sudah berkeringat, dan peluh turun dari dahi gue.

anjerlah..

gue kayak anak perawan yang pertama kali mau bulan madu. gugup sial!

gue ngeliat Carlos, rapiin wignya. sialan nih anak, bukannya jijik liat dirinya berdandan cewe, malah seneng. Shuu juga, malah dia make lipstik oi!

sialan.. mending gue ga ikut campur sama dia. capek gue berdebat gaje. apa lagi sama mereka berdua. drrr

"nenen! gimana penampilan gue? rapi?" Carlos nanya, gue respon dengan anggukan. padahal gue pengen banget memaki. tapi tahan nen..

"lo dua kalo di jual di thailand, pasti laku keras!" Handa tiba-tiba muncul.

"sori ya, eyke bukan banci eyke kakaknya gizzele, anatasia."

Handa langsung noyor kepalanya Carlos, hingga wignya miring "sa ae lo kuda nil" kata Handa.

"eh anjir! ini tuh wig, sekali senggol terlempar dia" kata Carlos yang memperbaiki Wignya kembali.

pengen banget gue memaki, tapi harus nahan. jadi gue baca kembali naskah drama gue.

"PEDO!"

mau tau siapa yang teriak begitu?

Si Fujo laknat sama Fudan bau bawang.

"Ciee yang meranin adipati nih ciee" kata Ian sambil noel dagu gue, gue cuma diam.

"Ciee yang makin hari makin kayak uke idaman Nih ciee" kata Cery sambil nyubit pelan pundak gue

"Ciee yang deketan terus ntar sama raja Justine ciee" -Ian

"Ciee yang bertatap muka langsung sama pangeran Alex ciee" -Cery

"Ciee yang bakal jadi uke nya Justine berandalan nih ciee" -Ian

"Ciee yang bakal kissu kissu sama alex nih ciee" -Cery

oke, darah gue sudah naik ke ubun-ubun.

jadi gue langsung getok kepalanya nih dua orang pake kertas naskah yang sudah gue gulung, engga sakit kok. jadi aman.

"cie cia cie.. ambigu lo berdua! suka banget nistain gue lo!"

Ian tersenyum dan megang pundak gue. "tanpa kenistaan ga bakal lahir uke kayak lo pedo"

aduh, pengen gue tampol

"gue doain semoga drama lo berjalan lancar sob" kata Ian sambil nepuk pundak gue.

tumben nih anak.

"tapi usahain lo deketnya sama justine terus, kayak butut gitu. kemana justine pergi lo ikutin."

ujung-ujungnya pasti begitu.

"gue juga doain buat lo dek nenen, semoga dramanya berjalan lancar tanpa kesalahan kecil apapun!"

iya, makasih.

"tapi ingat kata bunda, dek nenen harus lengket sama Alex. biar bisa dilindungi sama seme kalem kek dia.." kata Cery sambil ngelus-ngelus kepala gue kayak anak kecil

"bangsat lo berdua.."

_

Dramanya sudah mulai gaes.

semua anak-anak aktingnya berjalan lancar, padahal kemarin-kemarin mainnya mereka paling banyak. tapi baguslah, Michelle juga sudah sembuh. jadi cinderellanya bukan gue. syukurlah.

nah sekarang tiba saatnya gue masuk. gusti.. gue gugup njirr!

sekarang adegannya dimana Raja sama Pangeran lagi bicara, gua cuma nyimak.

"aku akan menikahi wanita yang cocok dengan sepatu kaca ini, ...ayah"

gue merasa nada ayah yang Alex ngucapin kayak ga ada niatan mau manggil Justine begitu.

"terserah padamu aku tidak peduli"

lah.. kenapa jawabannya begitu oi?

"baiklah, ikuti aku nen"

gue ngangguk, tapi tiba-tiba ada megang lengan gue, jadi gue noleh kebelakang.

"eh.. justine..?" ngapain dia megang lengan gue?

"aku ada urusan dengan dia." kata Justine

tunggu, emang di naskah ada dialog beginian ya?

"urusanmu urusanku juga, kan ayah?"

anjer ini kenapa kayak gini.

"baiklah," Justine ngeluarin senjata api dari sakunya. hah?

sejak kapan raja punya senjata api?

"pilih keluarga atau nyawa?"

Alex tersenyum, dan ngeluarin pedangnya, woi! ini ngapa begini ceritanya?

gue liat penonton takjub, dan masalahnya Cery sama Ian duduk di depan. jadi gue bisa liat wajah bahagianya mereka.

bangsat.

"aku pilih mengalahkanmu."

"Whoaaa" -Penonton

seumur hidup gue, gue ga pernah liat pangeran sama raja ada konflik kek gini. masa kecil gue berantakan.

tiba-tiba asap muncul.

anjer ini kenapa lagi oi!

tiba-tiba gue merasa badan gue ada yang gendong ala bridal, jadi saat asapnya sudah hilang, gue liat pelaku yang gendong gue.

"ra..raja!?" Justine tersenyum, kali ini gue akan jujur.

senyuman Justine mempesona, dan bikin hati gue jeblok.

"pegang yang erat.." bisik Justine.

ANJIR ANJIR ANJIR!

Ngapa gue histeris denger suaranya berbisik di telinga gue!?

jadi sebelah tangan gue melingkar di lehernya, dan satunya gue megang kemejanya biar gue ga jatuh.

masalahnya, gue berdebar banget!

belum suaranya, belum aroma parfumenya.dan suhu tubuhnya Justine yang hangat.

gimana...

gimana gue ga berdebar ganjen kek anak perawan woi!?

gue melihat kearah penonton, mereka terlihat takjub. padahal ini drama Cinderella woi!

"Ju..justine ini kenapa?" bingung gue, Justine natap gue.

"tidak ada apa-apa, pegang saja yang erat. aku tidak akan melepaskanmu bagaimana pun kondisinya."

DEG!

DEG!

DEG!

Gue merasa wajah gue panas, seharusnya gue marah kalo di kasih kalimat kek gitu bawaannya pengen maki. tapi ini...

kok gue malah seneng?

dan lagi..

KENAPA MESTI JUSTINE!?

"Berhenti." Alex bicara, gue liat dia. "aku tidak akan memaafkanmu. kembalikan nen"

Justine mundurin langkahnya, gue bisa dengar penonton sedikit bersorak takjub.

dan masalahnya, sorakannya Ian yang gue

dengar dengan jelas sekali.

"Anjer otepeh gue berlayar!!"

sialan lo fudan.

Justine nurunin gue, untunglah.. yakali gue di gendong terus. gini-gini badan gue berat juga

tapi gue ga bangga kok.

"mari kita anggap ini selesai" kata Justine,

"Nenra."

belum sempat gue noleh ke Justine, Justine udah narik pinggang gue dan ngedeketin wajahnya ke gue.

di..

dia..

"KYAAAA!! MEREKA BERDUA BERCIUMAN!!" -Penonton

"ANJER OTP GUE NYATA!" -Ian

"yah.. alex di ntr.." -Cery

"emang gini ya naskah yang gue buat?" -Handa

-Bersambung lagihh-