Hii guys, Maaf nih baru update lagi, dikarenakan aku baru ada luang waktu untuk meneruskan part LASTRI. Nah kalian masih penasaran next story dari Bella, Lastri dan masih banyak lagi mereka yang selama ini mengikuti ku, entah untuk tujuan apa? baik buruk aku jalani. Kelangsungan hidup ku saat ini sangat bertolak belakang dengan apa yang ada dengan dunia nyata, ku kira setelah aku beranjak dewasa kemampuan indigo ku pudar tetapi kenyataan nya salah. kalian pasti bertanya-tanya aku anak indigo atau bukan?
Baik sekarang ku ceritakan dia Lastri dari Arah Selatan part 2.
Peringatan!!! ini story pengalaman Ku sendiri no plagiat!!
Kalian pasti tahu cerita ku yang Ruqiah ini adalah lanjutan cerita tersebut.
Waktu menunjukkan jam petang, hari itu aku bersiap untuk pergi diruqiah yang ke tiga kalinya. Perasaan yang selalu tidak enak dalam diri ku mulai muncul kembali. Jantung berdebar entahlah mengapa aku selalu seperti ini, berdebar sangat kencang tidak seperti biasanya, (bertanya-tanya dalam hati). Saran pak Dodi meniatkan ku untuk pergi hari ini. Aku tidak mau merasakan lagi hal-hal aneh yang mengganggu ku.
Malam jum'at pukul 19.03 WIB.
Saat itu tidak ada motor atau kendaan dirumah ku, terpaksa aku dijemput oleh pak Dodi. Lokasi tersebut tidak begitu jauh dari rumah ku ,namun jikalau jalan kaki ya lumayan saja jarak tempuh nya.
Aku belum mengetahui tepat tempat yang akan kita kunjungi, tetapi aku tahu jalan yang akan kita lewati. Karena aku sudah mengetahui nya, reflex mataku langsung terpejam, mengapa? Karena yang kita lewati adalah jalan yang begitu rindang oleh pepohonan yang tinggi (digambarkan seperti jalan tengah hutan). jikalau aku membuka mata meskipun menutup mata sama saja bohong setidak nya aku meminimalisir apa yang aku lihat. dalam penglihatan bathin ku, ada mereka yang tinggi besar hitam memiliki mata merah yang mencolok, banyak sekali bulu, dan masih banyak lagi yang sangat menyeramkan bagi ku.
Beberapa menit kemudian kami sampai di lokasi, tempat nya tidak pemiliar bagi ku terasa sudah aku singgahi sebelum hari ini tetapi kapan yah?. Disana sudah ada beberapa orang, baru saja aku melangkahkan kali selangkah saja, didepan ku terdapat pohon mangga yang begitu lebat dan disana terdapat perempuan berbaju putih dres panjang, rambut panjang dengan begitu elegan , wajah menunduk kebawah dan merundukkan badan seperti budaya jepang yang memberi salam. Aku hiraukan saja dia mungkin imajinasi ku, (dalam hati berkata). Ya aku menganggap mereka adalah imajinasi yang ada dalam pikiran ku.
Mereka yang ada disana menyambut ku dengan baik sopan (yang dimaksud mereka adalah manusia ya guys). Disana ada bi Iis istri nya pak Dodi aku mengenal beliau. Salam ke setiap sorang yang ada disana. Ada satu ibu-ibu yang bertanya,
"Neng apakah kamu mau bergabung" (tanya ibu-ibu)
"Emmmmmm..... tidak bu" ( aku menjawab dengan heran kok menanyakan sesuatu yang membuat akupun betaya-tanya)
"Tidak wa, dia ini sudah aku anggap anak sendiri , dia yang mau di obatin sama kita disini.." ( jawab bi Iis ).
Dikarenakan ini malam jum'at, kami bersiap untuk tawasullan (dalam bahasa sunda yang artinya mengaji ayat-ayat suci al-qur'an bersama-sama. aku yang sangat polos tidak tahu apa itu tawasullan hanya mengikuti saran-saran yang diberikan oleh bi Iis. Dipertengahan do'a aku muali merasakan hal aneh , tubuh ku tidak karuan seperti ada yang ingin masuk ke dalam tubuh ku, tetapi ini dari arah luar energi begitu besar yang ingin menarik ku. Aku tahan hal itu membuat ku sangat mual ingin muntah , pusing terasa kesiksa diri ku ini, tetapi aku tahan semampu ku. Pikir ku baru saja awalan langsung kesurupan cemen banget mental ku.
Pasien yang ingin diruqiah bukan hanya aku saja, ada satu orang lagi tetapi aku tidak akan menceritakan nya karena harus punya izin kepada orang tersebut untuk aku diceritakan pengalaman nya, dikarenakan aku tidak mengenal nya jadi aku lewat saja yah langsung kepada topik ku .
jam menunjukkan pukul 23.40 WIB.
Aku disuruh pindah tempat duduk ku ke sisi ibu-ibu yang begitu baik , ku rasa beliau istri dari pimpinan yang memimpin do'a tadi. Seorang laki-laki menghampiri ku dan duduk didepan ku. Beliau menanyakan masalahku kenapa aku kesini dan ingin diruqiah?, aku menjawa,
"Aku susah untuk tidur , dan badan ku kadang-kadang terasa panas, aku selalu meihat orang-orang yang aneh, mimpi ku selalu kenyataan , selalu dejavu".
"Baik sekarang kita mulai saja , ini akan membutuhkan waktu yang lama,"(jawab laki-laki tersebut).
beliau menanyakan nama panjang ku, hari tanggal lahir, bapak ibu ku. (maaf yah guys aku tidak menuliskan nya karena hal ini privasi bagiku). ruqiah dimulai, aku memejamkan mata ku dan membuat badan ku rilexs tanpa ada pikiran yang membuatku kacau, beberapa menit kemudian aku tidak merasakan hal yang aneh, buruh beberapa jam untuk aku bisa rilexs. percobaan demi percobaan akhirnya aku kesurupan juga, entahlah dalam pikirku . Aku setengah sadar, seingat ku yang memasuki ku ini adalah wanita cantik tetapi aslinya dia itu tua nenek-nenek. Aku mendengar perkataan -perkataan meraka tetapi tidak bisa menggerakan badan seperti ada yang mengambil alih.
"Sampurasun....." (salam lelaki yang meruqiah ku)
"Rampes...."(jawab dari yang memasuki tubuh ku)
"permisi dengan siapa ini?"( tanya lelaki)
"Tidak , tidak , saya tidak akan menjawab pertanyaan mu"(jawab nya)
"Tujuan mu apa mengikuti anak perempuan ini?" ( yang dimaksud anak perempuan itu adalah aku)
"Saya kasihan dengan anak permpuan ini, dia selalu menangis sendiri,tidak ada kasih sayang yang saya lihat, dari dulu dia masih kecil saya dengan nya dan tidak ada satu orang pun yang bisa memisahkan ku dengan anak ini, kalian paham !!!!!!!!!!!".(jawab dia).
"Kenapa kamu bisa bersamanya, jikalau kamu ingin melindungi bukan hal negatif tidak apa-apa , jikalau kamu memiliki hal yang mempengaruhi dia negatif aku akan memisahkan kalian, tidak sepantasnya kamu berada disini, apakah ada yang mengirim mu? siapa? nama mu siapa? dan dari mana kau berada?"( tanya lelaki)
"Tidak tidak tidak tidak, dari anak ini kecil hingga sekarang saya bersamanya, tidak akan ada orang yang dapat memisahkan, sekalipun itu orang yang mengirim ku, kalian tidak akan tahu saya dari mana sangat jauh jauh jauh jauh jauh sekali disana disana disana, nama ku sangat cantik LASTRI!!!!!!"
(dengan nada mengeras)
Disisi lain sukma ku yang setengah sadar, berada di hutan yang begitu asri indah dan terdapat air terjun di sana, aku seperti orang kebingung yang tersesat disuatu hutan belantara. Melihat sekitar hanya pohon-pohon yang rindang, dan ditengah hutan terdapat air terjun yang dibawahnya terdapat batu besar, diatas batu tersebut ada sesosok wanita yang sedang menari lenggak-lenggok dengan selendang nya.
Diluar dari sukma ku, Lasri yang memasuki tubuh ku berbicara.
"Kalian tidak akan bisa memisahkan kita berdua , karena sudah takdir anak ini, jikalau kalian berani memisahkan saya jangan harap anak ini bisa kembali kesini dan kembali ke keluarganya dan sekarang anak ini akan ku bawa , dia berada jauh dari sini jauh sangat jauh. dia saya bawa ke Gunung Jati Luhur paham!!!!!!!!". (Lastri ucap).
Dalam keadaan setengah sadar, ingin sekali aku meronta-rontadan berteriak sekeras mungkin, tetapi itu sia-sia. entahlah antara hidup dan mati keadaan ku sekarang.tetapi mereka yang meruqiah ku tidak henti-hentinya berusaha untuk menarik kembali ke raga ku saat ini. Setengah sadar pun juga aku saat itu mengamuk dan memukul orang-orang yang berda disekeliling ku, ya disitu aku tidak bisa mengendalikan raga ku. sampai-sampai badan ku dipegang oleh 2 orang perempuan dan 3 orang laki-laki untuk menahan ku dan tangan kaki ku di ikat oleh kain, karena aku mengamuk lebih drastis lagi.
Beberapa menit kemudian, roh Lastri yang memasuki tubuh ku itu akhirnya keluar. Dengan setengah sadar aku langsung diberi air putih dan aku disuruh untuk baca do'a. Disaat itu aku merasa cape semua badan ku sakit, dan dipergelangan tangan kaki ku terdapat luka lebab kemerahan bekas ikatan tadi.
"Neng ini belum berakhir , masih bertahap. Mungkin kini jika Neng tidur yang menggangu sudah mengurang , sekarang bisa tidur dengan nyenyak" ( laki-laki yang meruqiah ku berkata).
Tetapi aku masih merasakan hal yang tidak enak dan berbeda dalam diri ku. Waktu menunjukkan pukul 02.00 WIB. saat itu aku merasa lelah dan pikiran ku mulai kacau lagi. Suasana ditempat itu mulai terasa dingin, berkumpul kami semua dan seorang ibu-ibu yang berkata,
"Neng coba hihat disekeliling rumah ini ada apa?" ( tanya ibu-ibu ).
"Diluar seperti ada wanita seumuran ku yang memakai pakaian serba putih dan dia sangat sopan pada saat aku masuk ke rumah ini, dan didapur ada sosok pria hitam tinggi besar tetapi dia tidak mengganggu disini hanya memperhatikan saja, lalu tadi aku melihat anak kecil laki-laki yang berlari ke atas memakai baju biru pada saat aku melihat nya, di atas kita dipojok kanan ada wanita cantik. tetapi mereka semua baik, tetapi aku menganggap semua itu hanya imajinasi saja" (jawabku).
"Ya benar sekali , semua yang Neng katakan sama persis apa yang ibu lihat, sosok wanita yang sekarang diluar itu memang dari pertama neng melangkah depan gerbang dia ingin berkenalan dengan Neng, itu bukan imajinasi Neng tetapi kebenaran bahwa yang kamu lihat sama dengan ibu, kamu sudah termasuk kedalam anak indigo, kamu harus menerima nya dengan hati yang ikhlas."
Lahhh berarti selama ini yang aku lihat itu benar adanya bukan khayalan imajinasi ku saja. Lalu BELLA dia juga sama benar , roh yang tidak tenang yang ingin mencari kasih sayang. Aku mulai sters bagaimana ini? tidak mungkin aku memberi tahu keluargaku pasti mereka tidak percaya dengan keadaan ku sekarang.
Aku langsung tidur karena waktu menunjukkan pukul 03.09WIB,
Pagi pun tiba, aku bergegas pergi ke kamar mandi, masih saja aku memikirkan hal yang terjadi pada malam tadi percaya tidak percaya, aku harus menerimanya walau harus tersiksa dengan melihat hal wujud yaang seharusnya tidak kita lihat.
Sesampainya dirumah aku mulai penasaran apakah iyah aku bisa melihat hal yang tak kasat mata, aku coba berdiridi depan kaca cermin , ku tatap mata ku dicermin itu beberapa menit kemudian , aku melihat wajah ku sendiri hitam keriput seperti wanita tua. aku langsung memalingkan wajah ku dari cermin. "Mengapa bisa seperti itu ?" ( tanya ku dalam hati).
Pantas saja aku merasa sendiri , teman-teman ku tidak mau menemaniku dari waktu aku masih kecil hingga sekarang.
Hari-hari ku lewati dengan senang menghiraukan apa yang aku lihat oleh mata bathin ku, aku ingin menjadi normal layaknya manusia biasa yang tidak mempunyai kemampuan yang aku alami saat ini. Aku ambil dari sisi baik nya saja dan membuang hal yang buruk.
Pernah suatu waktu aku merasa putus asa dengan semua yang terjadi pada ku,rasanya ingin mati saja. tetapi ada bisikan yang mengatakan, bahwa aku harus kuat jangan menyerah walaupun aku tidak mempunyai teman seutuh nya yang bisa mengerti keadaan ku saat ini apapun yang aku lakukan sendiri , dirumah pun merasa sediri, ini anugerah untuk ku dari Allah SWT. ya akuharus menerima takdir,mungkin takdir bisa dirubah atau tidak Wallahualamhisawwam cuman Allahyang tahu. Ya aku saat ini menerima kelebihan ku yang selalu terus ada bersama ku . Dan kini Bella menjadi teman kecil ku yang bisa menghibur menemani saat aku butuh dia selalu ada, kemanapun aku pergi Bella pasti ikut, terkecuali jika aku pergi ke daerah yang berbau dengan suasana jepang Bellamenghilang.
Deskripsi Lastri ;
Nama nya Lastri, dia wanita yang sangat cantik yang memakai baju kebaya warna coklat pudar/ crem dicampur dengan hijau , memakai rok samping, dipundaknya terdapat selendang berwarna merah. Dia berasal dari pantai selatan, kita bisa mengenalnya dengan Dayang dari Nyi Roro kidul. Dia dayang yang pekerjaan nya melayani dan menari, dia tinggal disebuah hutan yang terdapat pohon-pohon tinggi dan rindang , suara gamelan , klentengan begitu nyaring terdengar apabila aku berada disana (maksudnya sukma ku). Lastri ini ada yang mengirim nya kepadaku untuk tujuan menjaga, aku belum tahu siapa orang yang mengirim nya. Ada positif dan negatif nya.
positif nya aku bisa mngetahui orang-orang yang tidak suka atau benci kepada ku, negatif nya rasa amarah yang selalu tiba-tiba muncul dalam benak ku. Aku tidak tahu sampai kapan ini berakhir dalam hidup ku namun aku bersyukur atas apa yang Allah berikan kepada ku, dorongan dalam diri ku yang bisa membangkitkan kepercayaan diriku saat ini.