Chereads / Rindung Bella / Chapter 17 - Nyata kah diYogjakarta?

Chapter 17 - Nyata kah diYogjakarta?

Setiap kedip mata ini sangat berat untuk membukanya, setiap kali mereka yang tak terlihat jadi terlihat oleh ku.

Kalian tahu kan seorang Wanita Jawa yang sedang memakai pakaian adat khas pengantin Jawa.

Mungkin itu hanya sekedar mimpi bagi ku, tetapi itu terlihat nyata dan jelas.

Aku akan menceritakan sebuah kisah didatangi oleh seorang wanita Jawa berpakaian khas pengantin Jawa.

***

Berawal dari sebuah perjalanan menuju Yogjakarta.

Pada waktu itu ada acara perpisahan sekolah menengah pertama (SMP) kelas 09 , Semua siswa harus diperkenankan mengikuti acara perpisahan tersebut.

Jumlah siswa kurang lebih 400 siswa yang mengikuti, ada beberapa siswa tidak mengikuti acara, dengan 6Bus yang kita tumpangi. Aku dengan sahabat ku Dina satu Bus yaitu Bus 2.

Siswa-siswi datang pada pukul 14.00 WIB. karena berangkat sore pukul 15.00 WIB. agar sesampai dilokasi Yogjakarta pagi atau siang hari.

Aku diantar kakak ku ke sekolah, teman-teman ku sudah berkumpul dilapanga TU. Dengan penuh semangat teman-teman ku berambisi untuk jalan-jalan kali ini. Tetapi berbeda dengan ku, aku tidak seperti biasanya. Baru kali ini aku merasa tidak enak badan dan mual , belum saja di dalam Bus sudah mual duluan.

"Tidak seperti biasanya aku begini, tidak pernah sama sekali aku sakit ketika mau berangkat jauh".

dalam hati ku.

Bus sudah datang semua, semua siswa-siswi memasuki Bus nya masing-masing yang sudah ditentukan oleh wali kelas masing-masing.

Aku memasuki Bus no.2 , baru kali ini aku ditempatkan duduk ditengah-tengah Bus. itu kan dekat dengan AC yang terhubung langsung keluar, dan ditengah-tengah ban. Aku duduk bersama Yasmine teman sebangku ku dan Dina duduk didepan ku. Aku meminta kepada Yasmine untuk duduk didekat kaca mobil, tetapi Yasmine tidak mau mengalah , akhirnya aku duduk disamping kanan.

Bus pun akhirnya jalan, dengan rasa gembira siswa-siswi bernyanyi senang. berbeda dengan ku yang duduk termenung dengan rasa mual yang entah kapan akan keluar dari perut ku ,hanya terasa mual sekali. aku pun lekas tidur agar mengantisipasi rasa mual ku.

Waktu menunjukan pukul 18.05.WIB .

Sampai di rest area untuk sholat terlebih dahulu. Rasa mual ku masih terasa, dan badan ku mulai panas, apakah aku sakit? (pikir ku) .

selalu berpikir fositif, lalu aku menghampiri guru olahraga yang dekat dengan ku.

Aku mengatakan apa yang terjadi dengan ku, lalu pak guru memberikan obat kepada ku.

setelah selesai, aku kembali ke Bus dengan ditemani guru olahraga.

Siswa-siswi akhirnya selesai sholat dan semua menaiki Bus.

Bus pun jalan, aku berusaha untuk tidak merasakan rasa mual ku yang tidak saja bereaksi untuk muntah. Aku merasa tersiksa waktu itu.

Pukul 05.00 WIT.

sampai di rest area untuk pergi sholat.

aku sangat tidak kuat untuk keluar Bus tetapi aku harus sholat, lalu aku memaksakan badan ku untuk pergi sholat dengan keadaan lemas.

Sahabat ku Dina menggandeng ku turun dari Bus.

"Terimakasih Din" . kata ku.

"Kau ini sa , kalau kamu sakit bilang nanti aku akan carikan kamu obat". saut Dina.

Selesai kami sholat, kita lekas masuk Bus karena aku sudah tidak kuat lagi.

Pukul 06.00 WIT.

Rombongan sekolah telah sampai didestinasi pertama yaitu goa.

Goa tersebut adalah goa yang dialiri oleh air, kita disuguhan dengan pesona alam goa dan melintasi nya dengan sebuah ban.

Fisik ku alhamdulillah membaik, sesudah sarapan pagi terlebih dahulu. teman-teman mengajak ku untuk ikut tetapi rasanya aku belum siap , aku takut mual ku kambuh lagi disana. tetapi mereka semua memaksa ku untuk ikut dan akhirnya aku mengikuti destinasi wisata tersebut.

Kita bergantian untuk ganti baju karena pasti akan basah-basahan.

Aku berdiri di depan kamar mandi untuk bergantian jaga ganti baju dengan Dina.

Sekilas mata mendang, aku melihat seorang pria tinggi , kurus , hitam didepan ku yang terdapat beberapa pohon kelapa yang tinggi. Dia menatap ku seolah ingin menyampaikan sesuatu kepada ku, pikirku mungkin orang gila, tetapi dia terus melihat ku dari kejauhan, aku memalingkan penglihatan ku kemudian beberapa detik saja dari aku berpaling sosok tersebut menghilang tidak ada.

Dina pun keluar dari kamar ganti dan melihat ku terbengong menatap ke arah depan, dan Dina menegur ku.

"sa... heyy saa..." Dina menegur.

"ehh...ehh... iyahh Din, maaf aku tadi melihat seseorang disana , tetapi hilang begitu saja. " aku menjawab teguran Dina dengan nada yang gugup.

"Mana sa? tidak ada apa-apa didepan sana, sudahlah cepat ganti baju mu nanti kita ketinggalan." Saut dina

Aku pun pergi kedalam kamar ganti untuk mengganti baju .

Lokasi goa tersebut cukup jauh tidak bisa dijangkau dengan berjalan kaki, jadi kita menaiki mobil zip.

Sampai dilokasi, aku merasa suasana yang sangat berbeda dengan biasanya yang aku rasakan.

Aku hanya bisa berbicara dalam hati.

Kami disuguhkan dengan tampak goa depan yang besar, suasan dingin yang menembus badan ku mulai terasa.

masing-masing siswa membawa ban untuk dijadikan alat menyusuri goa.

Aku mulai menuruni tangga bersiap-siap untuk menyeburkan diri ke dalam air.

Kita menyusuri goa dipandu oleh pemandu goa tersebut. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi nanti sudah ditepian ujung goa, goa tersebut cukup panjang. ingin rasanya aku cepat-cepat keluar dari goa tersebut.

Goa tersebut memiliki kelembapan yang tinggi karena dalam air tentu saja, yang ku lihat disekeliling ku adalah hewan-hewan yang aneh menurutku, seperti ada ular yang memiliki kaki 4 kaki, diatap goa terdapat hewan bergelantungan dengan sayap yang besar.

Sepanjang perjalanan aku menutup mata ku karena takut melihat mereka, entah itu nyata atau tidak. tetapi pemandu tidak berkata bahwa ada hewan yang tinggal di goa ini.

Sampai ditepian goa, kaki kanan ku merasa sakit mati rasa. aku hiraukan dulu kaki ku yang penting aku keluar dari goa,

Sampai menuju atas , aku langsung duduk dan merasakan kaki ku sakit sekali ternyata aku melihat ada sebuah dua titik gigitan dibetis ku, gigitan itu mengeluarkan darah. aku sudah lemas dan langsung dibawa ke tempat yang tadi awal kita sarapan.

Kaki ku langsung diobati , rasa panas dengan nyeri yang perih masih berbekas.

Apa mungkin yang seseorang tadi yang berdiri diarah depan ku itu memperingati bahwa aku tidak boleh ikut ke goa? (pikirku)

Kami pun bersih-bersih karena basah sekali badan ku semua.

semua siswa disuruh untuk menaiki Bus, jam waktunya kita pergi ke destinasi wisaya selanjutnya yaitu keraton.

***

Kalian tahu kan Keraton Yogjakarta yang terkenal dengan kerajaan pada zaman nya yang lekat dengan aliran tanah Jawa.

Aku mulai merasa mual kembali dan kaki ku masih sakit. Keluar dari Bus aku langsung menundukkan badan ku , ingin muntah tetapi tidak bisa.

teman-teman ku semua prihatin kepada ku disaat kita bersenang-senang aku malah jadi seperti ini.

Aku pun terpaksa untuk ikut , karena semua guru dan siswa pergi ke Keraton Yogjakarta. menahan segala rasa sakit itu yang aku rasakan pada saat itu.

Singkat cerita , sampai di depan gerbang Keraton Yogjakarta yang dari kejauhan suasana mulai berbeda kembali yang aku rasakan.

"kenapa setiap tempat berbeda suasananya? , aku tidak menyukainya.." (hati ku berbicara).

Aku selalu bersama dengan Dina dan teman-teman laki-laki kita berjumlah 8 orang , 5 pria dan 3 wanita.

Area pertama kita disuguhkan dengan Abidalem yang sangat sopan menyambut kita .

Kita langsung disuruh untuk duduk disebuah tempat pertunjukan . Aku duduk dibelakang dan Dina, dia duduk didepan karena dia penasaran sekali pertunjukan yang disuguhkan.

Aku sih biasa aja dengan selalu menghela nafas sesekali, dari tadi seperti ada yang melihat ku .

Pertunjukan yang disuguhkan adalah seorang wanita-wanita jawa yang menari, tetapi aku melihat mata-mata mereka sangat berbeda dengan mata orang biasa , mata mereka sangat merah. aku tidak tahu apakah aku saja yang melihat nya atau teman-teman ku juga sama?.

Lenggokkan gerakan menari mereka seperti leweus yang sudah terbiasa menari lama sekali, ada hal yang tidak beres menurut ku.

seperti ada yang mengisi tubuh mereka, jadi mereka menari dengan lemah gemulai.

Pertunjukan pun selesai, penari-penari tersebut meninggalkan panggung yang melewati kita . ada seorang penari yang menatap ku dengan senyum, mata yang masih merah. Aku pun melemparkan senyuman terbaik ku kepadanya.

Pindah ke moseoum peninggalan kerajaan, disana terdapat ada larangan jangan menyentuh, jangan mengambil foto, jangan berkata sembarangan.

Sisiwi lain tidak ada yang mau memasuki moseoum tersebut, hanya kelompok aku yang memasuki nya.

Pantas saja larangan sangat ketat, karena barang peninggalan tersebut sangatlah indah untuk diabadikan.

Memang awal pertama masuk aku merasa ada yang berbisik

"indah lugomu , tatar nan ayu weus legowo" .

seingat ku, karena sudah lama . Aku tidak tahu apa artinya , tetapi aku sangat berhati-hati ditempat itu.

Aku tertarik dengan 2 kursi merah, kayu jati yang dipoles cat emas memiliki kesan tersendiri dalam kursi tersebut, didinding belakang kursi tersebut terdapat foto lukisan 2 orang , mungkin sebagian dari kerajaan Kraton Yogjakarta.

Aku melihat dikursi tersebut terduduk 2 orang laki-laki yang berada dalam lukisan tersebut.

Mereka menatap ku dengan wajah datar , tetapi mereka melipatkan kedua tangan nya didepan ku, seperti pemberian salam orang jawa.

Aku hanya bisa termenung diam tanpa kata, apakah ini benar atau tidak? .

Akhirnya teman-teman ku memanggil ku untuk menyudahi melihat-lihat ditempat tersebut.

Masih panjang cerita ku, tetap pantengin terus ya guys Rindung Bella.