Chereads / Rindung Bella / Chapter 4 - Bella Memang Ada

Chapter 4 - Bella Memang Ada

Dipenghujung hari yang sangat indah, senja yang menyinari sebagian isi kamar ku ,cahaya yang masuk melalui jendela dan celah-celah pentilasi udara membuat isi kamar ku terasa hangat dan cerah. Senja dipenghujung hari memang lah indah nan Cantik. Aku memang gadis perempuan yang suka menunda-nunda mandi saat sore hari, baiklah aku akan mandi sekarang badan terasa lengket yang aku rasa.

Beberapa menit mandiku selesai, langsung saja aku pergi ke kamar untuk mengganti baju. Aneh sekali fikirku, kenapa dari tadi seperti ada yang mengikuti setiap langkah ku, "sudahlah mungkin firasatku saja". Dalam hati ku. Aku menghiraukan hal itu. Kenali lah pintu kamar ku yang tidak ada pintunya , hanya dengan gordeng saja, dikarenakan kamar tidur ku menyatu dengan kamar tidur adik Ku jadi yang memakai pintu hanya awal masuk dari kamar adik Ku saja. Tetapi kamar nya pun sama memakai gordeng agar ketika pintu dibuka tidak kelihatan dari luar.

Memang tempat tidur Ku tidak memakai ranjang tempat tidur, jadi dari kamar ku ke Arah pintu masuk memang terlihat. Seperti biasalah aku selalu mendengarkan musik memang hobby ku. Aku melihat ke arah pintu kamar adik ku , tidak ditutup sihh hanya gordeng yang aku lihat. Gordeng tersebut seperti ada yang memainkan, "lahh mungkin hanya angin saja" fikirku positif , tetapi mana mungkin tertiup oleh angin tohh pintu rumah semua tertutup, seperti ada yang menggerakan ke arah kanan dan kiri . aku selalu menghiraukan hal-hal aneh seperti itu.

Hati selalu resah, bathin ku merasakan ada sesuatu dari tadi yang memandangi ku aneh rasanya, tapi cuek lah dengan hal seperti itu toh mereka(makhluk gaib) tidak menampakan diri nya, ya santai saja lah. Mungkin orang lain yang melihat hal-hal aneh pasti kaget, tetapi diriku beda itu seperti mainan bagi ku. Hari menuju malam , dimana awal aku belajar pukul 19.30WIB. "Selertinya aku harus begadang nihh.. Tugas ku sangat menumpuk". Ucapku sendiri . teman gadang ku adalah coffee capuchino cemilan yang manis-manis, dan musik ya beginilah cara ku belajar dan mengerjakan tugas .

Jam menunjukkan pukul 21.05WIB , suara berisik terdengar dari arah ruang tengah ternyata mama dan bibi Eni yang sedang sibuk membagi-bagi baju untuk acara nikahan kakak laki-laki ku yang bernama Zein. " Teh sini cepat antarkan baju kebaya ini ke rumah bibi Nur ...!!" Ucap mama ku yang memang suara nyaring dan keras, "duhh lagi enak-enak mengerjakan tugas , ada saja gangguan nya", celetusku sambil menaruh buku . " iyaa mama , aku antarkan". Duhh arah jalan rumah Bi Nur kan sepi dan gelap kurang penerangan nya lagi, bagaimana in? .

Dari pada aku dimarahin oleh mama, dengan terpaksa aku beranikan diri untuk mengantar baju kebaya ini ke rumah Bi Nur . So beraninya aku tidak membawa senter atau pun handphone , karena lupa tidak membawanya, mungkin tidak akan terjadi apa-apa fikirku. Yang aku takutkan bukanlah mereka (makhluk gaib) tapi yang aku takutkan adalah orang jahat , kalau dengan mereka sudah terbiasa lahh.

Ku perlahan membuka pintu , hari semakin malam yang gelap menyelimutiku seorang diri. Jalan ke arah rumah Bi Nur memang jalan gang, dan jalan yang tidak Aku suka adalah jalan gang depan rumah nenek ku. Mata bathin ku melihat sesosok wanita memakai baju dres putih agak Kotor, dan memiliki rambut panjang. Yahh setiap Kali ku melewati jalan ini dia selalu memandang ku dari jauh hanya memandang saja , tidak ada satupun mereka yang mau berinteraksi padaku, Itu kelebihan ku.

Mulai tercium wangi bunga melati, yaa seperti biasanya lewat jalan gang sini pasti tercium aroma bunga melati . dia hanya melihat Ku saja tanpa menjahili atau mengganggu ku, angin malam yang menusuk ke dalam tubuh ku , suara langkah kaki ku yang mengiringi sepi tidak ada satu pun orang selain aku seorang diri, bodoh nya Aku tidak membawa HP. Akhirnya sampai di gerbang rumah bibi ku yang pertama , kalau rumah Bi Nur ada diujung sana yang bersebelahan dengan bibi ku yang satunya lagi.

Ku buka kan pintu gerbang rumah tersebut, langkah ku memang pelan karena lampu luar tidak menerangi kegelapan malam seperti ini, yaa biasa bibi Ku memang tidak pernah menyalakan lampu luar, dengan hati-hati nya Aku melangkah kan kaki karena takut menabrak atau tersandung sesuatu .

Dari kejauhan , depan teras kaca rumah bi nur seperi ada yang sedang duduk, aku spontan mengucapkan "asstagfirullahhaladzim". Ya seperti anak kecil yang sedang duduk disana, memang rumah Bi Nur jarang sekali ditempati orang-orang rumah jika hari-hari kerja karena Bi Nur sekarang menetap disuatu daerah di ciwidey, Bi Nur pulang hanya hari week and dan week day. Halapan depan yang tidak terurus, pepohonan lebat yang merambat menambah suasana mencekam pada saat itu. Ya sudahlah aku menghiraukan hal itu, sesegeranya aku melewatinya dan langsung mengetuk pintu .

Aku :" tuk...tuk...tuk..., assalamualaikum Bi Nur ini teteh "

Bi Nur :"waalaikumssalam, ehh teteh ada apa malam-malam begini datang kemari, dengan siapa? "

Aku. :"ini ada tititpan baju dari mama buat bibi untuk nanti acara nihanan kak zein, ohh teteh kesisini sendiri Bi ."

Bi Nur. :"iyaa terima kasih kepada mama. Memangnya berani jam segini keluar malem sendirian?"

Aku. :"sama-sama Bi nanti teteh sampaikan, berani tidak berani sih bi." .

Cukup lama aku berbincang bersama bibi, sebelum malam semakin larut aku pun berpamitan untuk segera lupulang. Aku tidak mau jalan lagi ke arah jalan depan rumah nenek Ku, terpaksa aku jalan ke arah belakang , ya tidak segelap jalan gang tadi, sepanjang jalan ada lampu-lampu rumah yang menerangi jalan ku, memang jalan tersebut langsung mengarah ke arah jalan raya.

Langkah Ku percepat karena hari bathin tidak seperti biasanya, ingin segera sampai dirumah fikirku, melewati jalan raya sama saja aku melewati TPU (tempat pemakaman umum) tepat sekali dengan jalan gang rumah Ku, pas sekali depan TPU depan gang, aku mencium lagi bau yang tak sedap yaitu bau bangkai yang begitu menyengat ke hidung. Istigfar yang selalu Aku lontarkan , aku pun lari dengan terbirit-birit langsung mengetuk pintu yang membuka mama Ku, aku bisa bernafas lega karena sudah sampai dirumah ,"syukur lah" ucapku sambil mengambil nafas panjang.

Langsung saja aku pergi ke kamar , mungkin didalam kamar aku bisa merasakan ketenangan. Jam menunjukkan pukul 23.54WIB. Handphone Ku berdering ternyata video call dari kekasihku Andy, rasa takut Ku berkurang dengan adanya Andy meskipun hanya di video call tetapi dia yang membuat hati Ku nyaman dan tenang. Kita bercanda tawa , aku tertawa bersuara kecil meskipun tawa mu tidak sekencang mama Ku . aku tertawa andy tertawa kita tertawa dan aku pun mendengar suara tertawa anak kecil perempuan yang jelas sekali aku dengar, aku terbungkam diam sejenak, andy melihat Ku keheranan ,"andy apakah kamu mendengar suara tertawa anak kecil perempuan?.." Tanya Ku . "tidak , hanya kita saja yang tertawa" jawab andy. "Lalu siapa yang tertawa tadi?..." , kita pun mengakhiri VC dikarenakan makin lama makin tidak beres perasaan yang aku rasakan, baru Kali ini aku merasakan ada hal yang sangat aneh aneh sekali, dari mulai tadi sore sampai malam sekarang.

Mata bathin Ku belum bisa melihat dia yang memang mengganggu Ku saat ini hanya bisa merasakan hal-hal yang dia lakukan kepada Ku.

"Dia memang ada , tetapi mata bathin ku belum bisa melihat dengan jelas wujud nya yang asli seperti apa? Masih bertanya-tanya, ya dia memang ada".

Maaf jika kata-kata nya kurang baik, maklum saya baru belajar menulis cerita sendiri.

#comment

#and

#vote

#kawan