Apakah aku harus melepasnya Dari pandangan Ku, selalu berfikir tentang hal itu tetapi dia sama sekali tidak ingin aku melepasnya. Alasan dia tidak ingin Ku lepas adalah dia tidak mau kesepian ingin selalu mempunyai teman untuk bermain. Kadang aku berfikir untuk tidak melepas dia Dari pandangan Ku, tetapi hidup Ku sangat terusik dengan adanya dia. Di sisi negatifnya Sesekali dia selalu menjahili Ku disaat aku sedang kesal tidak mau bermain dengan nya, tetapi disisi positif nya dia sama seperti Ku kesepian butuh teman curhat yang mendengarkan dengan senang hati , dia mempunyai perasaan yang sama dengan Ku, solidaritas seakan-akan jiwa yang hidup. Entahlah mengapa? Disaat aku sedih dia mengikuti mood Ku, disaat aku senang bahagia tertawa begitu pun dia sama seperti mood Ku.
Memang Dari mama Ku mengandung adik Ku dahulu, ingin sekali mempunyai adik perempuan , tapi takdir sudah berkata Lain yang datang ke muka bumi ini adalah anak laki-laki. Dari adik Ku kecil sampai sekarang kita tidak pernah akur sama sekali, rasa kesal Ku masih terbenam dalam hati Ku.
Aku pun ragu untuk menyudahi semua ini dengan mengembalikan dia ketempat yang lebih layak dan yang lebih indah disbanding bumi ini. Ku tuturkan sebuah kalimat kepadanya.
"Saat ini kita saling melengkapi, aku tahu kau kesepian kesedihan yang ada dalam hatimu sama seperti Ku. Tapi kita tidak bisa seperti ini, aku manusia kau jiwa yang sudah tiada. Aku mohon kepada mu jangan lagi datang dipandangan Ku lagi , aku akan mengantar mu pulang".
Dia selalu sedih disaat aku melontarkan kalimat kata-kata yang membuat aku ingin melepasnya. Sungguh aku sangat prihatin tentang masa lalu nya yang begitu kejam , sadis, jahat.
Senyuman anak kecil ini membuat hati Ku tenang , dia semakin nyaman berada didekatku.
Tetapi niatku untuk melepasnya semakin bulat , aku tidak mungkin berada dalam belenggu diikuti jiwa yang sudah mati ini.
Betapa imut lucu nya kau peri kecil, andai saja kau masih hidup, akan Ku adopsi kau menjadi adik perempuan Ku.
Yakinlah aku melepasnya saat dia nyaman dengan Ku, rintihan tangis pun keluar Dari mulutnya, air mata yang terus menetes bagaikan manusia tapi asal kalian tahu, mereka yang kasat mata saat menangis tidak mengeluarkan air mata. Tapi apa boleh buat aku tidak mau tergangtung dengan jiwa yang sudah tiada.
sungguh berat aku melepasnya, tetapi ini jalan yang terbaik untuk hidup ku.
tak lama dia dari pandangan ku, aku seolah-olah tak ada teman yang biasanya menemani kesedihan ku. Pikiran ku saat itu lagi kacau, tak tau harus bagaimana down dikala itu.
Diwaktu itu hujan datang dengan deras , sore hari menurutku dengan tangisan air mata ku yang bercucuran di pipi lembut ku.
aku mencoba memanggil sebutan nama nya "BELLA BELLA, DIMANA KAMU? AKU INGIN KAMU DISINI TEMANI KU".
beberapa kali aku memanggil nya, ada sayupan yang muncul dari arah depan ku. tepat didepan mata ku ternyata dia datang duduk didepan mataku sendiri.
Dia datang dengan rasa sedih.
"Aku tidak mau disana , disana gelap, semua jelek-jelek" .
lontaran dia yang bisa ku dengar lewat bathin.
#partberikutnyatungguajaya
#bella