Chereads / Rindung Bella / Chapter 11 - Masuk ke Tubuh ku lagi

Chapter 11 - Masuk ke Tubuh ku lagi

"merinding , punggung panas, semua badan terasa berat..".

Yahh begitulah apabila dia yang  ingin memasuki tubuh Ku, terasa berat memang . entah kenapa 2 minggu ini perasaan Ku tidak karuan, jantung berdebar sangat kencang, rasa gelisah yang tidak enak untuk aku ceritakan. Yahh kelebihan Ku masih ada dalam diriku sampai saat Ini, percaya tidak percaya sihh bagaimana aku mengalaminya , semakin hari semakin jauh lebih sinkron. Ini kelanjutan dia yang ingin memasuki tubuh Ku lagi lagi Dan lagi, tapi dengan penghalang iman Ku dia susah sekali untuk masuk kedalam tubuh Ku ini.

Tetapi pada suatu malam dimana tidur Ku yang memang dia selalu ada menemaniku, mengelus rambutku saat tidur. Pada malam itu , aku begadang seperti biasa tidur Ku tak pernah dibawah jam 10.00 WIB paling malam jam 01.00-01.30 malam. Iya Itu lahh aku yang suka begadang dimalam hari hampir setiap hari.

Waktu malam itu, aku tidur jam 01.23 WIB. Sebelum tidur biasanya aku mengambil wudhu dan sholat dua raka'at.

Seperti biasa setiap pergi tidur lampu kamar dimatikan , karena radiasi cahaya lampu yang terang bisa merusak mataku dan menambah min pada mata jadi aku matikan saja. Aku mengambil posisi tidur Ku yang nyaman sebelah kanan dan badan menghadap ke kanan karena itu sunah Rasull , ya aku ikuti saja lah tohh baik juga tak menentang ajaran agama. Sebelum tidur pun aku membaca do'a (do'a sebelum tidur, al-ihklas,an-nnas,al-falaq,ayat Kursi) seperti dicontohkan Rasulullah. Setelah do'a selesai aku pun tidur ,ya agak lelap sedikit lahh, belum pulas berada di alam mimpi.

Beberapa menit kemudian badan Ku terasa melayang , badan Ku atau arwah Ku yahh?

Entahlah tapi aku terasa tidak berada di kasur busa Ku yang empuk , aku tidak bisa membuka mata, dan kepala Ku tiba-tiba sangat sakit sekali. Terdengar suara yang nyaring dan parau dalam telinga Ku. Leher Ku seakan-akan ada yang mencekik, aku berteriak tetapi susah untuk di keluarkan dalam mulutku "mama...mama...mama..".

Aku memanggil berteriak memanggil mamaku , tetapi mengapa mulut Ku tidak bisa mengeluarkan kata-kata. Ini terasa ada yang mengahalangi Ku untuk berteriak, badan Ku semakain panas . tetapi untungnya saja aku mengucapkan lafal astagfirullah dalam hati Ku, berulang Kali. Setelah itu mulutku bisa mengeluarkan kata-kata.

Terdengar diruang keluarga , televisi masih menyala pasti ayah belum tidur. Kalau aku melanjutkan tidur Ku pasti tidak akan benar. Langsung saja bangun Dari tempat tidur Ku.

Aku langsung saja pergi menuju ayah Ku yang sedang menonton televisi.

Aku :" yahh.. Temenin teteh tidur sampai nyenyak :((..."

Ayah :"teteh kenapa...?"

Sambil bersedu tangis air , dan ayah pun sesegera memeluk ku. Aku tidak mau berbicara apa yang terjadi sebenarnya ,pasti ayah tidak akan percaya padaku, meskipun ayah terus berulang kali menangakan hal yang sama. Pasti fikirnya aku hanya mimpi buruk saja, semoga saja ayah berfikir seperti itu, lama kelamaan aku pun tertidur dipelukan ayah.

Beberapa menit aku berada di ruang keluarga, ayah pun mengajak Ku untuk pindah tidur ke kamarku. Tetapi aku meminta ayah untuk menemaniku hingga tidur Ku Pulas . ya aku masih takut  . Dan akhirnya ayah menemaniku sampai waktu subuh tiba.

Entah lah bagaimana dia bisa datang kembali?. Yaa ini yang kedua kalinya roh Ku terasa terpisah dengan raga Ku, aku bingung mengapa harus seperti ini? Apakah takdir? Atau kebetulan? Semuanya diluar logika Ku.

Setahu ku Di keluarga  tidak ada yang mempunyai kemampuan seperti ini. Ohh yaa baru teringat waktu adik Dari kakek Ku yang meninggal waktu Itu, tidak sengaja aku mendengar percakapan bibi Dan mama Ku. Sebelum beliau meninggal, beliau melihat asap cahaya tapi tidak berbau, keluar dari kepala tepat nya diubun² anak nya yang sedang hamil 3 bulan. Yaa kalian pasti tahu hamil anggur yang sebelumnya didalam rahim terdapat janin , tetapi jikalau Allah berkehendak janin didalam rahim tersebut akan hilang dengan sendirinya. Ternyata keluarnya janin lewat atas kepala. Setelah diperiksa ke bidan kandungan, ternyata janin tersebut memang tidak ada, aneh bukan?.

Yaa mungkin aku bisa melihat mereka karena turunan Dari adik kakek Ku. Mungkin saja.

2 hari setelah kejadian itu, aku menceritakan hal tersebut ke sahabat Ku Dina.

"Jangan terlalu dipikirkan, sugesti mu terlalu besar  jadi dia datang kembali , dan mungkin kamu terlalu banyak fikiran, melamun ".

Hanya itu yang Dina ucapkan. Memang sihh 2minggu ini aku melamun , diam dikamar sendiri, terlalu banyak fikiran hingga akhirnya aku jatuh sakit. Seperti biasa saat Ku sedang emotional tinggi incaran tempat pergi Ku, ya rumah Dina sahabatku Dari SMP.

Sabtu pagi ku berangkat dengan mengendarai motor metik Ku. Dari pada Ku dirumah boring tak karuan.

" assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam, ehh Erisa sini masuk. Dina nya lagi diatas menjemur Baju, masuk saja ke kamar Dina.." . ucap ibu nya Dina, sambil Ku salam kepada ibu Dan ayah nya Dina.

Ya beginilah sapaan Dan sambutan yang aku senangi apabila aku datang kerumah ini.

Tidak lama kemudian Dina pun turun dari loteng.

"Ehh Erisa ...." Sapa Dina.

"Din , aku bosen nihh bad mood banget, kita pergi main aja yu, tapi kemana yah"

Seperti biasa kalau kita main pasti bingung tempat tujuan kita kemana, dasar yah anak labil hahah😂.

Niat pertama sihh nganterin Dina potong rambut , ehh malah belok ke Mall duh. Sepulang jalan-jalan Dari Mall, kita pun pergi ke salon untuk potong rambut, tuhh Dina sahabat Ku yang hal apapun harus dilaksanakan😪.

Dari jam 13.05WIB siang sampai jam 16.15WIB sore kita main sini main situ , dan akhirnya kita pun pulang ke rumah Dina lagi. Yahh di pikir-pikir aku dan Dina belum makan Dari tadi siang, mana dirumah nya tidak ada makanan. Yasudahlah kita pergi lagi keluar untuk mencari tempat makan.

Tempat makan tersebut tidak jauh Dari rumah Dina hanya beberapa kilometer saja.

Keasyikan mengobrol sampai lupa waktu untuk pulang , hari mulai gelap dan jam menunjukan pukul 20.00WIB malam.

"Din kita pulang yu sudah malam.."

Aku mulai parno karena aku tahu kalau dimalam hari mereka lebih aktif Dari pada siang hari. Apalagi kan aku membawa motor, dan ada suatu jalan yang aku tidak suka.

Kita pun pulang, ya aku harus mengantar dulu Dina kerumah nya ,tidak tega lah aku meninggalkan dia pulang sendiri. Sesampainya di rumah Dina, langsung saja aku pamitan karena hari semakin gelap gulita menyelimutiku dimalam hari dengan angin yang dingin menembus baju hangat ku.

Tancapan gas motor melesat seperti flash karena aku sendiri takut ingin segera pulang ke rumah Ku.

Agar cepat-cepat sampai aku tancapkan gas motor hingga 60km , karena jalan didaerah sini hanya beberapa saja kendaraan yang lalu lalang .

Tiba-tiba saja dedepan jalanan macet, entahlah mengapa bisa macet? Jalan yang aku lalui ini memang cukup ramai dibandingkan jalan yang tadi aku lalui sebelumnya . Tiba-tiba saja motor metik Ku mati ditengah kemacetan,mana lagi posisi Ku ditengah jalan duhh. Ku coba menyalakan motor, ternyata bisa . sekali digas tidak lama kemudian mati lagi, terpaksa aku pinggirkan motor Ku. Untung saja mogok nya di daerah yang ramai kalau didaerah yang sepi aduhh aku pasti akan kebingungan .

Panik iya, pengen nangis iya, gemeteran iya.

Aku coba menghubungi teman Ku tapi tidak dijawab, aku menghungi kakak perempuan Ku tidak dijawab juga. Aku mulai panik , mana hari semakin malam . aku coba lagi menghungi Dina karena biasa nya hand phone dia mati , tapi tak apa lahh semoga saja dapat dihubungi.

Tutt.. Tutt.. Tutt..

"Assalamualaikum.. Din motor Ku mogok di daerah pertengahan jalan yang biasa kalau kita lewat suka macet"... Ucapku.

" waalaikumsalam.. Ya Allah , kamu diam disitu jangan kemana-mana nanti Mamah Ku dan a Uya kesitu..."  Jawab dina.

Tidak lama kemudian akhirnya Mamah dina dan a Uya datang juga, lega rasanya.

"Erisa sudah menginap saja dirumah Mamah yahh, kesihan jam segini Erisa pulang Mamah khawatir..."  Ibu Dina mengajak aku untuk menginap dirumah nya dikarenakan hari semakin gelap dan larut malam.

"Iyahh Erisa gapapa menginap , Erisa selalu merepotkan mah, tapi ibu Erisa takut marah". Jawabku.

" biar Mamah yang telephone dan berbicara kalau Erisa menginap dirumah Mamah Dina" .

Setelah menelphone , aku memberanikan diri untuk menanyakan dia masih mengikuti Ku atau tidak.

"Mah , Erisa mau nanya boleh?.."

"Boleh mau Nanya apa sayang....?"

"Apakah dia masih mengikuti Ku?"

Mamah Dina pun malah ketawa Dan melihat ke arah a uya (yang mempunyai kelebihan sama seperti Ku Dan ibu Dina). Mereka seakan-akan tahu bahwa dia memang masih ada Dan mengikuti Ku kemana pun aku pergi.

"Sudahlah Erisa jangan dipikirkan. Sekarang waktunya memikirkan bagaimana kita pulang kerumah yah".

Beliau menjawab begitu saja.

Seperti ada yang ditutup-tutupi dari Ku.

Dan akhirnya aku diizin kan untik menginap dirumah Dina. Karena motor Ku mati total dan tidak bisa jalan kembali, terpaksa harus di step sampai ke rumah Dina yang lumayan jauh Dari tempat motor Ku mogok.

20menit kita diperjalanan, lumayan lama yaa. Akhirnya kita pun sampai.

Aku langsung pergi ke kamar Dina. Cape sekali rasanya.

Dina menyuruh Ku untuk mengganti baju , ya karena dari siang aku tidak ganti baju Dan pasti kotor juga.

Seperti biasanya malam minggu, mereka teman-teman ibu Dina yang mempunyai kemampuan yang bisa melihat mereka yang kasat mata berkumpul, baru hanya Abah , a Uya, ibu Dina , Dan yang lain nya belum datang.

Aku yang berada di dalam kamar bersama Dina , tiba-tiba saja ibu Dina memanggil Ku dari luar.

" Erisa sini.."

Duhh aku dipanggil ada apa yaa? .

Aku pun langsung pergi keluar menghampiri nya.

Aku langsung ditanya oleh Abah.

"Erisa kenapa lagi? Coba ceritain kenapa?".

Emm kenapa Abah tahu ya, padahal aku tidak menanyakan hal ini kepada beliau (dalam hati Ku berbicara).

" mama yang curhat ke Abah bahwa Erisa merasakan nya kembali"

Ibu Dina spontan langsung berbicara seperti itu.

Aku pun menceritakan bahwa dia kembali ada dan mengikuti Ku Kemana pun aku pergi.

"Sekarang Erisa merasakan dia ada tidak disini?"

Abah menanyakan hal itu.

"Ada, dia sedang berdiri di dekat sapu itu".

Aku pun menjawabnya.

Abah hanya mengangguk-angguk kan kepalanya saja Dan berkata

" pejamkan mata Erisa , rileks pikirkan saja dia ada , Dan sebutkan kalau kau hadir disini masuklah ketubuh mu Erisa ".

Ku pejamkan mataku Dan rilexs, dalam hati ku mengucapkan perkataan yang Abah suruh, berulang Kali.

Tidak lama , badan Ku terasa panas sangat panas tetapi aku tahan. Perasaan Ku mulai tidak karuan ,seperti ada yang masuk Dan menguasai tubuh Ku , aku mulai menangis Dan tidak bisa mengeluarkan perkataan ataupun membuka mata, susah rasanya .

" Erisa.... Erisa... Erisa..."

Abah memanggil Ku , ingin rasanya menjawab iya tetapi susah seperti ada yang mengendalikan tubuh Ku .

"Ohh.. Ini bukan Erisa bude"..

Abah memberitahu ke ibu dina bahwa aku menangis itu bukan aku yang sebenarnya.

(Bude itu panggilan ibu Dina yang diberikan oleh yang lainnya termasuk abah).

" kenapa kamu datang lagi ke raga ini? , apakah kamu mau dimasukan ke dalam penjara yang dulu banyak mereka-mereka yang jelek (mereka yang dimaksud adalah mereka yang kasat mata) ?".

"Tidak mau.. Aku tidak mau kesana.. Aku ingin dengan raga ini.."

"Kamu tidak bisa terus-terusan bersama raga ini, ingat kamu hanyalah jin".

Aku pun tiba-tiba menangis dengan keras, susah sekali rasanya mengontrol diri Ku yang ada roh lain masuk dalam tubuh Ku.

Akhirnya , A uya yang turun tangan. Jari jempol A uya menekan lutut Ku , makin lama makin sakit sangat sakit sehingga aku menangis semakin kencang , dan tangan A uya yang satu nya lagi memegang pundak Ku untuk mengeluarkan dia .

Sadar-sadar mata Ku sembab dan ber air.

Dina malah ketawa melihat aku menangis lagi, aku pun ketawa

" din aku nangis lagi yahh hahah.."

Belum selesai guys, dia masih ada . hanya saja dia dikeluarkan dalam tubuh Ku, kalau aku sendiri yang mengusir dia aku belum mampu. Biar Abah , A uya dan ibu Dina yang menyelesaikan nya.

Abah menyuruh ibu dina untuk menghilangkan dia dengan membakar nya,( maksudnya dibakar dengan cara yg berbeda bukan nyata tetapi hanya orang-orang tertentu yang bisa melakukannya).

Ibu Dina sebagai mediator, dan A uya yang membantu nya, berdiri di belakang ibu dina.

Aku memang tidak mengerti apa yang mereka lakukan, intinya ibu dina harus menangkap anak itu Dan membakarnya dengan cara ghaib.

Bukan dia yang ditangkap ,malah Mamah nya

Karena melindungi dia .

Ya tentu saja dia  kabur lari saat ibu dina ingin menangkapnyan. Dan yang dibakar tentunya bukan dia tetapi Mamah nya (ghaib).

Jadi sampai saat ini dia ada bersamaku , meskipun tidak mengganggu tetapi dia membagi rasa pedih nya kepada Ku Dan itu hal yang paling tidak aku senangi.  Hati ku merasa ingin menangis terus. Tetapi saat ini aku bisa mengontrolnya dengan baik . Dan sampai saat ini juga aku masih memiliki kelebihan yang bisa melihat mereka yang ghaib ,memang sungguh cape dengan mempunyai hal seperti ini , tapi ya harus bagaimana lagi mungkin ini titipan yang harus aku jaga Dan jangan sampai menyalah gunakannya.

Thanks for reading guys :))