Erika menatap lurus ke depan. Sesuatu di depan sana menarik perhatiannya, juga beberapa mahasiswa yang masih berada di kampus. Audia, tentu saja, mengikuti arah pandangan mata Erika. Seketika, hatinya menjadi gelisah.
Waduh! Gawat!
Audia memandangi para mahasiswa yang berkerumun sambil mengagumi sesuatu di depan sana. Bergeming.
Pintu kemudi terbuka, seseorang keluar dari sana, mengurai senyum. Lelaki itu kemudian membukakan pintu belakang. Masih mengurai senyum di wajahnya.
"Ayo, Non." Lelaki itu mempersilakan wanita muda di hadapannya yang berjarak tidak lebih dari lima puluh meter.