"Didiii ...." Teriakan seseorang menggema, memenuhi lorong penghubung antar gedung yang ada di kampus Universitas Tanah Air.
Spontan, beberapa mahasiswa yang ada di sana, menoleh ke arah Audia. Wajahnya terlihat memerah menahan malu.
"Duh, Erika. Bisa gak, sih, manggilnya gak pake toa, gitu?!" protes Audia, setelah Erika, sahabatnya mendekat.
"Gue kangen, keles, Di. Wah, wah ... bawain apa, nih?" Mata Erika tertuju pada dua bungkusan di tangan Audia. Hendak mengintip.
"Nih, upeti buat lo." Audia menyerahkan salah satu bungkusan yang berisi kue red velvet kesukaan mereka berdua.
"Duh, Didi, lo baek banget! Gak sia-sia, kan, lo nikah ma orang tajir itu." Erika mengedipkan sebelah matanya genit.
"Ish! Dasar sahabat matre!" Audia dan Erika tertawa bersama. Mereka kemudian masuk ke dalam kelas.
Beberapa mahasiswa tengah berkumpul di dalam. Mereka menoleh, ketika melihat Audia dan Erika masuk.
Seketika, kelas menjadi heboh.
"Didi!!" Teriak mahasiswa perempuan hampir serentak.