Roby keluar dari pintu belakang rumah makan. Ia berjalan masuk dan mencari meja nomor 23, sesuai dengan yang diucapkan oleh Reino tadi di telepon.
Ketika sudah sampai di meja nomor 23, Robi melihat seorang pria muda yang baru selesai makan.
Dengan ragu, ia bertanya, "Maaf, apa Anda yang bernama Reino?"
Ruby terkejut ketika melihat Robi ada di depannya. Dengan gugup, ia menjawab, "I—iya, benar! Sa—saya Reino."
Itu adalah ayahnya—Robi. Pria yang selama satu tahun ini menelantarkan dirinya dan juga ibunya.
"Mari duduk," ucap Ruby, masih dengan gugupnya.
Ia menunjuk kursi yang ada di depannya.
Robi segera duduk.
"Ngomong-ngomong, ada perlu apa Anda mencari saya?" tanya Robi, tanpa basa basi lagi.
"Oh, itu ...." Ruby sedikit ragu. Ia sama sekali belum memikirkan alasan untuk bertemu dengan Robi.
"Begini, Pak Robi!" Akhirnya, Ruby menemukan ide. "Kemarin, saya melihat media sosial Anda, yang memposting tentang rumah makan ini. Saya jadi tertarik, dan ingin berinvestasi di sini."