"Kita mau ke mana?"
Kedua kalinya Ruby bertanya pada Reino tapi tak juga keluar sepatah kata dari mulut Reino. Reino sibuk memerhatikan jalanan, ia yang menyetir mobil pun sebenarnya tak tahu akan kemana. Hingga ia memelankan laju mobil dan menepi.
"Turun!" ujar Reino dingin.
Ruby membulatkan matanya kesal. "Apa?" tanyanya tak percaya.
"Apa kau tuli? Aku bilang, turun! Turun dari mobilku sekarang!" tegas Reino.
"Kau laki-laki yang sangat kejam. Apa kau tak punya hati, tega menurunkan gadis di tengah jalan seperti ini?" cecar Ruby.
"Apa kau bilang? Seorang gadis? Lihat wajahmu! Kau adalah aku sekarang, jadi aku tak khawatir menurunkan diriku sendiri di tengah jalan. Kau adalah laki-laki sekarang. Dan jangan membuatku malu, karena aku tak pernah takut berada di manapun bahkan di tengah jalan kota mati sekalipun. Turun!" Reino mengingatkan kembali keadaan mereka pada Ruby.
