Chereads / Rahasia Putri Vanetta / Chapter 21 - Luz del Alba (3)

Chapter 21 - Luz del Alba (3)

15 Maret. Tengah malam.

Roselyn menatap ke depan jalan saat mobil Ronan memasuki kawasan yang sepi.

"Apa kau mengambil jalan yang benar?" tanya Roselyn yang duduk di belakang. Sementara Selena duduk di samping Ronan.

"Aku mengikuti maps yang aku pasang di mobil. Kau bisa mengeceknya," sahut Ronan menunjukkan layar GPS di mobilnya.

Untuk memastikan ucapan Ronan. Roselyn pun mendekat ke arah depan. Dan memang di layar GPS nya menunjukkan arah yang benar.

"Apa iya di sekitar sini ada sebuah klub?" tanya Selena yang sedang memperhatikan kanan-kiri jalan. Dia merasa tidak yakin karena kawasan ini adalah kawasan yang sepi.

"Tidak mungkin GPS nya yang salah. Eh tapi tunggu dulu. Sebenarnya bagaimana bisa kau tahu di sini ada klub Luz del Alba?" tanya Ronan yang heran juga.

"Ah, eng-itu aku dapat info dari teman kerjaku. Katanya tempat itu oke dan ramai." Roselyn berusaha untuk menyembunyikan kebenarannya kalau dia tahu itu dari nenek misterius itu.

Ronan pun tidak menaruh curiga pada Roselyn. Dia masih berusaha untuk bisa mengantarkan mereka ke tujuan itu.

Lalu mereka mendengar dari kejauhan ada suara hingar bingar seperti musik. Mungkinkah kalau klub itu sudah tidak jauh lagi jaraknya dari mereka. Ronan pun segera mempercepat laju mobilnya. Kalau menurut GPS-nya, kalau tempat itu sekitar 300 meter lagi.

Akhirnya mereka sampai di sana. Sebuah gedung dua lantai yang bangunannya bergaya unik. Di halaman parkir nampak banyak kendaraan dan orang lalu lalang yang akan masuk ke dalam klub itu.

Roselyn segera turun dari mobil, disusul oleh Selena dan Ronan.

"Waaaah, aku tidak tahu kalau di sini ada tempat hiburan malam sebagus ini," sungut Ronan mengagumi bangunan klub malam itu.

"Selena, ayo masuk. Dan kau Ronan ----?" tanya Roselyn pada Ronan.

'Sepertinya aku akan menyesal malam ini kalau aku tidak ikut masuk ke sana," sahut Ronan. Awalnya dia memang mengatakan kalau dia hanya akan mengantar. Tapi sepertinya dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan langka seperti ini. Pergi ke klub malam bersama dua orang gadis cantik.

Ronan kemudian mengikuti langkah Roselyn dan Selena masuk ke dalam klub itu.

Roselyn melihat orang-orang yang keluar masuk ke klub itu dengan pakaian yang aneh. Pakaian mereka seperti bukan pakaian abad ini. Pakaian mereka terlihat kuno. Apa mungkin malam ini sedang ada pesta kostum?

"Rose, kenapa pakaian mereka kuno?" bisik Selena.

"Entahlah, mungkin mereka sedang pesta kostum di sini. Atau malam ini klub sedang mengadakan acara cosplay?" sahut Roselyn.

Meskipun pakaian mereka berbeda dengan yang lain. Sepertinya tidak ada satu pun dari mereka yang peduli dengan kedatangan mereka bertiga yang nampak seperti salah kostum.

"Apa teman kerjamu itu tidak memberi tahu tentang ini?" tanya Ronan rupanya mendengar percakapan mereka berdua.

Roselyn tidak bisa menjawab pertanyaan Ronan.

"Ya sudahlah, tidak jadi masalah. Ayo kita masuk!" Ronan kemudian menggiring Roselyn dan Selena untuk segera masuk ke sana.

Sesampainya di dalam klub. Suasana semakin aneh karena klub malam itu tidak memutar musik yang biasa di putar oleh seorang dj. Hanya sekumpulan pemain music live yang sangat aneh. Aliran musik yang dimainkan terasa asing di telinga. Dan alat musik yang dipakai mereka pun terlihat kuno. Yang diherankan mereka bertiga adalah tidak ada pengeras suara. Dan bagaimana mungkin suara musik itu bisa terdengar sampai jauh.

Ronan yang tidak begitu peduli dengan apa yang disajikan di klub itu. Dia hanya punya satu tujuan malam ini. Entah Selena atau Roselyn yang akan menemaninya di ranjang malam ini.

"Selena, karena hari ini suasana hatiku sedang bagus, aku akan traktir kalian minum!" ucap Ronan menunjuk ke arah meja bar di depan mereka.

Selena pun menyambut tawaran Ronan. Segera Selena pun mengikuti langkah Ronan menuju bar. Roselyn terlihat sibuk mengedarkan pandangannya sambil terus melangkah menuju bar. Dia sedang mencari karyawan bar ini. Tapi masalahnya sekarang, Roselyn tidak bisa membedakan mana pengunjung dan mana karyawan klub itu. Tidak ada yang bisa mengenali identitas pakaian para pekerja klub itu.

'Bagaimana caranya aku bisa menemukan Vanetta,' ucap Roselyn dalam hati.

"Bisakah kau memberi kami minuman yang paling spesial di sini?" Ronan memesan minuman pada penjaga bar.

"Tentu saja," sahut penjaga bar itu dengan wajah tersenyum.

Roselyn tidak begitu memperhatikan interaksi Ronan dengan Selena. Dia hanya sedang fokus mengedarkan pandangannya ke berbagai penjuru klub itu.

Dahi Roselyn berkerut melihat klub malam ini. Dari semua pengunjung klub ini,belum satu pun Roselyn menemukan orang yang terlihat normal. Maksud Roselyn normal adalah dari semua pengunjung klub ini Roselyn merasa ada aura aneh. Dia seperti terjebak di era zaman pertengahan. Kenapa tidak ada satu pun dari pengunjung yang membawa ponsel.

"Ini minumannya Tuan!" penjaga bar itu kemudian menaruh tiga gelas berbahan perak. Roselyn menatap gelas yang juga terlihat kuno. Meskipun Roselyn tidak pernah pergi ke klub malam. Dia merasa aneh ketika gelas minuman juga terlihat kuno.

'Ah mungkinkah klub malam mengusung tema zaman pertengahan,'pikir Roselyn mencoba berpikir positif.

Roselyn menatap wajah penjaga bar itu yang terlihat tersenyum padanya. Roselyn kemudian mencoba memakai kesempatan ini untuk bertanya pada penjaga bar itu.

"Bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?" tanya Roselyn memulai langkahnya untuk mencari Vanetta.

"Apa itu Nona?" tanya penjaga bar itu.

Roselyn kemudian memberi kode kepada penjaga bar itu untuk mendekat. Dia tidak mau Selena dan Ronan mendengarnya. Dan penjaga bar itu pun kemudian mendekat.

"Apa di sini ada karyawan yang bernama Vanetta?" bisik Roselyn pelan. Dia tidak mau Ronan dan Selena mendengarnya.

"Tentu ada."

"Ah syukurlah," sahut Roselyn gembira karena dia akan menemukan Vanetta.

"Sekarang di mana dia. Bolehkah aku menemuinya?" tanya Roselyn.

"Dia berada di lantai atas!" Penjaga bar itu menunjuk ke lantai atas.

Roselyn mengarahkan matanya ke arah yang ditunjuk. Di sana terlihat ramai juga. Dan dia tidak mungkin mengenali Vanetta.

"Yang mana orangnya?" tanya Roselyn kembali.

"Dia adalah wanita yang paling cantik dan paling menawan."

Roselyn aneh mendengar jawabannya. Bagaimana bisa dia menemukan Vanetta. Kecantikan kan relatif dari sudut pandangan orang yang berbeda.

"Cari saja ke sana. Kau akan mudah menemukannya!"

Roselyn mengangguk, "Terima kasih."

Lalu dia melihat Ronan dan Selena yang tengah intim berbicara. Roselyn tersenyum, dia akan memberikan kesempatan pada kedua orang itu untuk lebih dekat. Tapi sebelum dia beranjak dari bar, dia meneguk dulu minuman yang sudah di pesan tadi.

'Ahh, minuman apa ini?' Roselyn merasa aneh karena rasanya sangat membakar lidahnya. Apa karena baru kali ini dia menengak minuman keras.

"Nona, rasanya akan lebih enak kalau Anda menghabiskannya!" sahut penjaga bar itu seperti mengetahui kalau Roselyn tidak terbiasa.

"Apa rasa beer di klub ini seperti ini?" tanya Roselyn lalu menengak minuman itu lagi dengan ekspresi wajah yang lucu.

"Minuman itu dibuat dari ekstrak anggur yang dicampur dengan campuran fermentasi bahan lain. Minuman ini sangat spesial karena racikan turun menurun dari zaman pertengahan. Setelah meminumnya segelas kau akan menemukan cita rasa yang tinggi dan kau akan ketagihan untuk minum segelas lagi."

Roselyn mendengar itu hanya tertawa pelan. Namun memang setelah tegukan kedua dan ketiga dia tidak menemukan rasa yang aneh seperti tegukan pertamanya. Lebih manis dan asam dan benar kata penjaga bar itu rasanya lebih enak.

"Kau mau segelas lagi?" tanya penjaga bar itu melihat gelas Roselyn yang sudah kosong.

"Nanti saja, aku harus menemukan Vanetta dulu."

Roselyn menunda gelas minuman kedua. Lalu dia mulai berjalan menuju lantai atas. Meninggalkan Ronan dan Selena yang tengah asyik berbincang. Mereka berdua tidak menyadari kalau Roselyn menuju ke lantai atas.