Pagi ini yang mengantarkan Mei-Yin ke sekolah adalah Yuwen sehingga Xiao Yi bisa bersantai tanpa harus mendengarkan omelan Li Zheng Yu.
"Bibi, nanti jangan menghilang lagi seperti kemarin," pinta Mei-Yin sambil menggoyangkan lengan Xiao Yi pelan.
"Aku tidak akan kemana-mana. Aku kemarin ketiduran dan tidak meninggalkanmu," balas Xiao Yi dengan nada cuek.
"Bibi, bolehkah aku memanggil dengan sebutan ibu?" Mei-Yin memandang Xiao Yi sambil mengerjapkan kedua kelopak matanya. Sudah lama ia ingin memiliki dan bisa memanggil seseorang dengan sebutan ibu.
Xiao Yi mengerutkan keningnya.
"Aku belum memiliki suami dan anak. Bagaimana mungkin kau memanggilku seorang ibu?" tolak Xiao Yi mentah-mentah.
Mei-Yin menundukkan kepalanya. Sedih karena Xiao Yi tidak mau menuruti permintaannya yang tidak seberapa. Ia pikir bisa memanggil ibu kepada siapapun yang diinginkan.