Kamis pagi ini merupakan hari bersejarah bagi Auri karna ia akan melangsungkan pernikahan dengan Arsa.
Semua orang sangat bahagia juga bersemangat, berbeda dengan Auri ia justru sangan gugup juga gelisah karna statusnya sebentar lagi akan berubah menjadi seorang istri itu sama saja tidak akan lagi bebas seperti remaja pada umumnya, ia juga takut tidak bisa menjadi istri dan menantu yang baik untuk keluarga barunya.
Sekarang di sinilah Auri berada di depan cermin menunggu make up wajahnya selesai di poles, ia dirias oleh tante Mika yaitu mama dari Aqilla sabahatnya, sedangkan Friska adiknya sedang dirias oleh Aqilla sendiri berada disampingnya.
" Tan nikahnya besok aja ya jangan sekarang belum siap ganti aja pengantinnya sama Qilla"...ucap Auri gelisah tubuhnya bahkan bergetar hebat saking gugupnya ia berniat untuk membatalkan nya saja karna belum siap juga takut bahwa nanti ia akan diperlakukan buruk, karna ia sering melihat sinetron indosiar dimana seorang istri diperlakukan buruk oleh suaminya bahkan dijadikan pembantu oleh mertuanya ia tak mau seperti itu.
" Gak bisa gitu dong masa main ganti sama anak tante aja, pasti meraka nanti kecewa terutama keluarga prianya akan sakit hati kamu mau mereka kaya gitu "...balasnya menasehati dibalas gelengan cepat dari Auri, dia tidak mau kalau hal itu sampai terjadi itu sama saja penjahatkan dan dia bukan begitu, lalu bagai mana dengan rasa takutnya.
" Jangan kebanyakan liat sinetron kaya gitu kak, jadi ginikan efeknya parnoan belum tentu kenyataan berdoa saja yang terbaik pada Tuhan "....sahut Friska, dia tau keseharian kakaknya itu apa selain suka melihat kartun ia juga suka sinetron yang menayangkan suara hati istri itu sebabnya mengapa sekarang dengan secara tiba tiba mengatakan untuk menundanya karna tidak siap juga takut.
" Udah tenang aja setiap pengantin yang akan menikah itu pasti akan merasa gugup, gelisah juga takut, memang sering merasakan seperti itu saat hari H nya berlasung karna dia berpikir terlalu jauh yang tak pasti membuatnya merasa takut sendiri"....ucap Aqilla meyakin kan temannya agar tenang dengan tersenyum hangat bahwa semuanya akan baik baik saja dan jangan berpikir yang aneh aneh.
Auri sudah merasa lebih baik sekarang dan tersenyum senang meyakinkan pada dirinya bahwa semua akan baik baik saja itu sebabnya mengapa orang tuanya memilih Arsa karna mereka percaya sepenuhnya.
Clekkk~~ suara orang yang membuka pintu terlihatlah mama Ayla serta ke tiga temannya memasuki ruangan dan bejalan menghampiri Auri.
" Udah selesai belum jeng? Soalnya bentar lagi ijab qobulnya mulai " ...tanya mama Auri sambil melihat kearah putrinya
" Udah nih "...balas tante Mika
Naura pun berdiri dari duduknya, rasanya ia sudah mati rasa karna duduk selama dua jam tanpa pergerakan, kakinya saja susah digerakan karna kesemutan hampir terjatuh jika tidak dipegang oleh Aleta yang sudah berada disampingnya.
Ijab qobul akan dilakukan dirumah Auri sedangkan pestanya akan di adakan di sebuah gedung mewah di Jakarta milik keluarga Syahreza.
Auri menggunakan kebaya berwarna putih dengan bahawan jarit yang didesain menjadi rok, Auri menggunakan make up adat Sunda, ini merupakan adat turun temurun dari mamanya yang merupakan keturunan orang Sunda.
Sedangkan mama Auri, Friska, tante Mika, Aqilla, Aleta, Anindira, dan Fabrici menggunakan kebaya dengan bawahan jarit, bedanya hanya mereka menggunakan make up lebih tipis dari make up Auri.
Auri turun dari kamar didampingi mama, adiknya juga keempat sahabatnya dibelakang menuju tempat ijab qobul dilaksanakan.
Saat sudah sampai diujung tangga Auri melihat sudah ada Arsa yang menggunakan pakaian adat sunda khusus untuk laki laki sudah siap di depan penghulu juga papahnya.
Para tamu yang akan menjadi saksi sudah berkumpul diruang tamu mengelilingi penghulu dan calon pengantin. Auri duduk disebelah Arsa dengan gugup ia merasa ini lebih jauh menegangkan dari pada saat di introgasi oleh papahnya karna melakukan kesalahan.
Citrani dan Reza selaku pengganti orang tua Arsa duduk disamping Auri, Rosalind selaku mama Auri duduk disamping Arsa sedangkan Lesham duduk didepan Arsa untuk menikahkan anak gadisnya itu. Friska serta sahabat dari Arsa dan Auri duduk dibelakang pengantin.
" Bisa dimulai "...tanya penghulu yang langsung diangguki semua orang
" Saya nikahkan dan kawinkan saudara Danial Arsalan Putra Syahreza binti Farhan Syahreza dengan anak saya Auristela Allisya Lesham Shaenete binti Lesham Shaenete dengan maskawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar tujuh puluh juta rupiah serta emas lima puluh karat dibayar tunai " ucap papa Auri dengan lantang, Al menarik nafas dalam sebelum mengikrarkan sumpah pernikahan.
" Saya terima nikah dan kawinnya Auristela Allisya Lesham Shaenette binti Lesham Shaenette dengan maskawin tersebut dibayar tunai "..jawab Arsa dengan satu tarikan nafas.
" Bagaimana para saksi sah? " ucap penghulu
" Sah! " jawab semua orang dengan bahagia
Auri pun meneteskan air matanya terharu setelah ijab qobul dari Arsa dan sudah sah menjadi seorang istri dari Arsa kakak kelasnya disekolah.
Arsa lalu memasangkan cincin dijari manis Auri kemudian mencium kening Auri, Auri pun melakukan hal yang sama memasangkan cincin dijari manis Arsa kemudian mencium tangan suaminya, lalu mereka bergantian untuk menyalimi orang tua mereka.
" Selamat ya nak semoga semawa sampe kakek nenek, Barakallahu lakuma wa baraka 'alaikuma wa jama'a bainakuma fii khoir. Sekarang kamu bukan hanya anak papa sama mama saja tetali juga seorang istri, kamu harus berbakti sama suami dan juga harus menuruti semua perintahnya karna surga seorang istri ada pada suaminya "...ucap mama Auri memberi selamat juga patuah diangguki Auri. yang artinya ' semoga Allah Swt. menganugerahkan berkah kepadamu, semoga Allah Swt. juga menganugerahkan berkah atasmu, dan semoga Allah Swt. menghimpun kalian dalam kebaikan '.
" Selamat menempuh hidup baru untuk Arsa dan putri kesayangan papa Auri, selamat menempuh bahtera rumah tangga semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Arsa papa percayakan putri kesayangan papa yang manja ini Auri tolong lindungi dia meski dengan nyawa kamu taruhannya dan jaga dia sepenuh hati kamu jangan sampai menyakitinya jaga kepercayaan papa sepenuhnya terhadapmu bahagiakan putri papa. Jangan ragu buat negur dia kalau memang dia salah dan juga semoga kamu sabar dengan semua sifat yang dia miliki " ucap papa yang langsung disambut pelukan erat dari Auri yang menangis terharu dan diangguki pasti dari Arsa.
" Auri sayang sama papa "...ucapnya merengek dalam pelukan papanya
" Papa juga sayang banget sama Auri jangan nangis dong malu diliatin suami"...balas papa Auri memperingati sifat manja anaknya, Auri pun melepaskan pelukan dari papanya dengan senyum hangat dan melanjutkan kembali untuk menyalimi meminta restu kepada nenek dan kakek bersama Arsa.
" Selamat menjalani hari hari pasca pernikahan, bahagia selalu wahai cucuku semoga Allah Swt selalu menuntunmu beserta pasanganmu meraih cinta-Nya " ucap nenek memeluk Arsa dan Auri bersamaan
" Selamat berbahagia, jadikan niat menikah ini sebagai ibadah untuk mengikuti sunnah Rasulullah Saw, semoga Allah Swt. senantiasa memudahkan perjalanan kalian, semoga pernikahan ini dapat memberikan berkah pada kalian sampai akhir hayat dan kalian akan selalu memperoleh rahmat-Nya " ucap kakek memeluk mereka berdua bersamaan
Friska bersama sahabat Arsa dan Auri datang menghampiri mereka untuk memberikan selamat setelah mereka selesai berbincang dengan orang tuanya.
" Selamat ya kak jangan kumat lagi sifat anehnya kasian kapar nanti hahaha " ucap Friska memeluk Auri sambil tertawa ringan mendapat cubitan maut dari sang kakak ditangannya
" selamat ya kak Danial jaga sahabat kami hukumsaja jika dia nakal tak bisa diatur kami saja lelah menghadapinya dan Auri atas pernikahan kalian. Ibadah terindah adalah pernikahan, duduk berdua, menghabiskan waktu bersama , menyuapi makanan, semua hal itu adalah ibadah semoga kebahagiaan dan keberkahan dari Allah Swt senantiasa bersamamu " ucap Fabricia memeluk Auri diikuti ketiga temannya
" Makasih buat kalian sahabat aku yang paling terbaik sedunia " ucap Auri tersenyum bahagia juga terharu.
Setelah selesai dengan acara selamat selamatannya para tamu pun disuguhkan untuk menikmati hidangan sedangkan Auri ia memilih untuk segera naik ke kamarnya, Auri masuk kamar tanpa mengunci pintunya, Auri berdiri didepan ranjangnya sembari mencoba melepas resleting bajunya namun susah di buka karna tangannya tidak sampai kebelakang.
Perlahan resleting baju Auri pun turun, ia merasa ada seseorang dibelakangnya sebagai pelaku, ia berbalik kebelakang dan mendapati Arsa yang tengah membuka bajunya tanpa ekspresi.
Auri melompat kesamping terkejut karna melihat Arsa secara tiba tiba sudah ada dikamarnya bahkan ia sendiri tidak menyadari keberadaannya saat membuka pintu, namun segera pergi kekamar mandi dengan membawa baju ganti tanpa sepatah katapun meninggalkan Arsa yang menatapnya aneh tak peduli.
Sudah satu jam akhirnya Auri pun keluar dengan baju tidur doraemon berwarna biru bersiap untuk tidur karna sudah mengantuk juga lelah, Arsa yang melihat istrinya sudah selesai segera masuk kedalam kamar mandi, sekitar dua puluh menit Arsa berada di dalam kamar mandi membersihkan dirinya ia keluar menggunakan kaos merah serta balutan jas berwarna hitam dengan bawahan celana bahan berwarna hitam senada dengan jasnya , rambutnya yang berantakan ia biarkan berantakan.
Arsa melihat Auri sudah meringkuk diatas ranjangnya, ia mengamati wajah Auri yang tertidur dengan polos seperti bayi karna make up di wajahnya sudah dibersihkan tadi saat mandi begitu cantik tanpa make up membuatnya tersenyum dan mengecup pipinya singkat.
Arsa menggendong Auri ala bridal stil menghampiri keluarganya yang sudah berada di dalam mobil untuk berangkat ke gedung resepsi pernikahannya bersama Auri, karna acaranya digabungkan jadi satu hari sampai pukul dua belas malam sebagai resepsi dan sekarang baru pukul empat sore dan membutuhkan waktu satu jam diperjalanan.
Setelah menempuh waktu satu jam Arsa beserta rombongan sudah sampai gedung resepsi dan segera pergi ke kamar VIP yang sudah disediakan untuk mempersiapkan diri, Arsa pergi menemui para tamu undangan yang sudah hadir disana seperti sahabatnya, anak ' Fighters ' dan kolega bisnis keluarganya.
Auri terbangun dari tidurnya karna mama yang membangunkannya untuk menemui para tamu undangan dengan memakai gaun merah dengan dihiasi bunga dan terdapat pita dibagian belakang pinggangnya yang sudah disediakan sang mama, juga memakai make up tipis serta lipstik di bibirnya agar terlihat lebih segar dan rambut panjangnya ia gerai memakai bando merah serta jepit rambut pita di kepalanya sebelah kiri dan kanan nya.
Setelah siap dengan pakaiannya Auri berjalan menghampiri Arsa yang sedang berbincang dengan sahabatnya untuk bergabung bersama karna ia tidak tau lagi harus kemana.
" Kak ini aku harus ngapain lagi "...ucap Auri tepat di samping Arsa dengan tersenyum kearah teman suaminya itu.
" Temani aku saja disini " balas Arsa menggem tangan Auri lembut di sambut senyuman hangat dari gadis di sampingnya.
" Hay de selamat ya atas pernikahan kalian harmonis terus "...ucap Avi meberikan sebuah kado berukuran besar darinya ketangan mungil milik Auri, karna cukup berat hampir saja jatoh jika tidak dibantu oleh Arsa dan memanggil pak Arya sebagai kepercayaan peribadinya untuk menaro hadiah tersebut di kamar milik Arsa.
" Itu kita anak ' Fighters ' kami semua patungan secara bersama untuk beli hadiah itu jadi yaa nanti kalian lihat sendiri saja" ucap Aksa mewakili semua dibalas tawa ringan dari anak Fighters yang berada disana menyaksikan semuanya.
" Makasih " balas Arsa dan Auri secara bersamaan yang di angguki semuanya.
" Sorry bos kita baru bisa datang sekarang karna sekolah terlebih dahulu kebetulan tadi di sekolah kita ada ulangan harian jadi harus mengikutinya " ucap bagas tak enak, memang benar di sekolah nya tadi sedang mengadakan ulangan harian dan harus mengikutinya terlebih lagi untuk kelas dua belas termasuk Bagas.
" Tidak papa yang penting kalian sudah menyempatkan waktu untuk hadir ke repsepsi kami " balasnya menepuk bahu Bagas
" Kalian itu kakak ditaman belakang seminggu yang lalu kan " ucap Auri menarik semua perhatian mereka melihat kearahnya, yang ditatap seperti itu menjadi gugup dan menempelkan wajahnya ke bahu Arsa malu.
" Wah ternyata kau masih ingat, kita pikir kau akan marah dan memaksa kami karna tidak kita izinkan keluar, sungguh respon yang kau berikan jauh dalam prediksi kita " sahut Ansell geli melihat gadis dihadapannya malu berusaha mencari bantuan dari Arsa dengan menempelkan wajahnya untuk mengurai rasa gugupnya terlihat dari pergerakannya yang kaku.
" Karna memang Auri gak mau kak cuma mereka memaksa katanya sebagai hukuman yang waktu itu kabur dari rumah sakit dan juga akan menikah, kan gak ada hubungannya " ucapnya sudah kembali tenang ternyata mereka sepertinya baik tidak seseram yang dibicarakan Fabricia padanya bahwa mereka kejam namun nyatanya tak seperti itu.
" Oh benarkah sepertinya saya tak percaya tuh kau gadis baik baik" sahut Vito menatap Auri dari atas sampai bahwa mendapat tatapan tajam dari Arsa membuatnya kikuk menunjukan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk vis tanda perdamaian, semua anak Fighters tertawa melihat itu ternyat ketuanya tak suka jika ada orang yang menghina gadisnya.
perbincangan dengan sahabat serta teman kolega bisnis keluarga pun berlanjut panjang, semakin malam maka semakin bertambah banayak tamu undangan yang berdatangan terutama dari kolega bisnis mungkin setelah pulang kerja langsung kesini.
Karna waktu sudah menunjukan dua belas malam dan acaranya sudah selesai, satu persatu tamu undangan meninggalkan gedung untuk kerumah mereka masing masing.
Selama itu juga Auri terus saja menguap ngantuk namun ia tahan karna sudah sangat ngantuk ia pun tidur sambil memeluk Arsa dari samping, Arsa yang mengetahui istrinya sudah tidur menggendong dia ke kamar Apartemen miliknya dan menidurkannya secara perlahan diranjang, disusul dengan Arsa yang tidur disampingnya membelakangi di batasi guling di antaranya.