Auri terbangun dari tidur nyenyak nya semalam dan terkejut saat menyadari ini bukan kamar miliknya, setaunya dulu semprai nya gambar bunga serba ungu kenapa jadi hitam putih, ia mengedarkan pandangan nya keseluruh bagian ruangan hingga ia melihat kesamping terlihat seseorang tidur diranjang miliknya dengan membelakangi dirinya.
" AAAAAAA " teriak nya locat dari ranjang hingga terduduk dilantai karna jatoh menginjang bagian ujung kasur dengan kakinya yang terkilir sehingga susah bangun hanya diam memeluk dirinya sendiri takut.
Arsa yang mendengar suara teriakan itu berhasil membangunkan tidur nyenyak nya dan duduk menyender disandaran ranjang memijat kepalanya yang pusing akibat bangun tiba tiba, ia melihat Auri yang duduk dilantai sambil memeluk dirinya sendiri dan menghampirinya sepertinya ia lupa.
" Kau lupa kita udah nikah " ucapnya berjongkok dihadapan Auri memegang pundang nya, gadis itu mendongak kedepan menatap Arsa lugu tak tau apa juga bingung sepertinya memang dia lupa.
" Kamu siapa kok aku ada disini " sahutnya polos berkata dengan jujur ia tak ingat sama sekali kejadian kemarin, sungguh ia akan lupa semua kejadian saat sudah bangun tidur.
Arsa menatap manik mata Auri dalam mencari kebohongan disana namun hanya tatapan polos dan jujur yang ia lihat jadi benar ia gadis pelupa toh jadi harus banyak sabar ternyata.
Auri menata sekeliling sekali lagi dan mendapatkan figura besar yang terpangpang jelas di dinding atas ranjang disana terdapat foto pernikahan nya dengan sosok yang berada dihadapan nya sekarang, ternyata benar ia sudah menikah ya.
Auri bangun dari duduk nya dengan kaki pincang sebelah pergi mengambil pakaian juga handuk dan masuk kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya juga merileks kan pikirannya sejenak.
Arsa memandang punggung Auri yang sudah hilang dibalik pintu menatapnya aneh juga melakukan hal yang sama seperti gadis itu namun akan mandi di kamar bawah saja agar cepat selesai tak membutuhkan banyak waktu untuk menunggu.
Keduanya diberi cuti tiga hari untuk tidak masuk sekolah karna sudah di izinkan oleh orang tua mereka dengan alasan ada acara keluarga dan hari ini hari terakhir ia libur di rumah akan digunakan dengan waktu dirumah sepenuhnya.
Setelah tiga puluh menit Auri pun selesai mandi, keluar dengan pakaian kaos berwarna pink dan bawahan celana panjang berwarna biru dongker, ia menyisir rambut panjangnya tak lupa pula memoles wajahnya dengan bedak bayi.
Auri mendekati ranjangnya dan merapikan tempat tidurnya yang sedikit berantakan mulai dari guling ditata dipinggir sisi ranjang kanan kiri juga ditengah, bantal disimpan menyender dengan sandaran kasur sisi dan kanan juga selimut yang ia rapikan, setelah selesai dengan kasur ia pun menyapu dan membereskan semua ruangan kamarnya hingga bersih tak ada debu, setelah selesai dengan kamarnya ia lalu turun kebawah untuk memasak sarapan.
Ia sudah sampai bawah melihat Arsa dengan pakaian santainya sedang menonton tv diruang keluarga mungkin dia sudah mandi, Auri memilih berjalan kedapur untuk memulai masak karna masih pagi pukul empat subuh jadi nenek dan kakek belum bangun dari tidurnya mereka akan bangun saat pukul lima subuh.
Auri membuka kulkas hanya ada wortel, brokoli hijau, jamur kuping, telur, bawang merah dan bawang putih serta cabai jadi ia putuskan akan membuat nasi goreng sehat saja lagi pula ia hanya bisa masak itu saja terlebih lagi bahan nya cuma ada itu saja.
Auri mengambil wortel, brokoli dan jamur kuping membawanya untuk di cuci di wastapel terlebih dahulu agar bersih dan higenis dari kuman dan bakteri yang menempel dalam sayuran setelah selesai kembali ketempat semula, lalu memotong nya hingga ukuran sedang yang mudah disantap nantinya, lalu mengupas bawang merah dan bawang putih dibuang kulitnya nya, mengambil wajan simpan di atas kompor dan menyalakan api nya, mengambil margarin untuk dipanaskan, setelah selesai semua ia pun mulai memasak.
Pertama Auri menghaluskan bumbu bawang merah, bawang putih dan cabai lalu ditumis dengan margarin yang sudah dipanaskan dalam wajan dan mengaduk nya hingga tercium aroma wangi bumbu.
kedua masukan nasi dan wortel yang sudah dipotong kecil tumis sebentar, kemudian masukan brokoli dan minyak wijen aduk hingga rata, tambahkan garam dan merica secukupnya aduk hingga rata, tambah sedikit margarin dan ketika meleleh, buat telur orak arik disisi nasi goreng setelah telur matang aduk bersama nasi, masukan jamur dan kecap aduk hingga rata diam kan sejenak agar bumbu meresap dan keluar sedikit asap kemudian aduk kembali.
Setelah matang ia mematikan kompornya juga membereskan semua peralatan yang ia gunakan kembali, lalu memasukan kedalam wadah yang ukuran sedang cukup untuk nasi gorengnya dan siap dihidangkan di meja makan, bertetapan nenek yang sudah mandi menghampirinya.
b terlalu serius dengan pekerjaan nya sampai tak menyadari kehadiran seseorang yang sudah berada di sampingnya.
Kemudian Arsa dan kakek datang dari arah yang sama duduk di meja makan dengan tenang, Auri mengambilkan piring serta mengisi nasi goreng untuk Arsa dan menuangkan air minumnya, duduk disebelah Arsa begitupun yang lain duduk ditempat nya dan mulai makan bersama.
Satu suapan berhasil masuk kedalam mulut Arsa ia mengunyah nasi goreng nya sebentar merasakan hal yang ganjal rasanya seperti berbeda dari buatan nenek sebelumnya, bukan rasanya yang tak melainkan lebih enek juga berbeda.
" masakan nya sangat enak dari biasanya yang Arsa makan nek " tuturnya berkomentar sambil menyuapkan satu suap lagi kemulutnya dengan tenang terbilang ia sangat menyukainya.
nenek menatap Auri sebentar ia memberi kode lewat gelengan kepalanya memohon agar tidak memberitau bahwa ia yang memasak nasi goreng itu.
" Iya itu buatan nenek kalau kamu suka tambah lagi, habisin biar gak mubazir dan tambah semangat buat masaknya lagi " balas nenek menatap geli kearah Auri yang sedang salah tingkah ditempatnya merona malu karna Arsa mengatakan ' pasti nek ini enak banget buatin tiap hari ya buat Arsa ' sambil kembali mengambil nasi goreng dan memakan nya hingga habis memang Auri membuatnya cukup banyak cocok untuk enam porsi dan sisanya habis oleh Arsa.
Setelah selesai makan Arsa pamit pergi menonton tv bersama kakek di ruang keluarga sedangkan nenek dan Auri mencuci piring kotor di wastafel berada di dapur.
" Ternyata kamu pandai juga memasak buktinya Arsa sangat menyukainya tadi sampai ia habiskan, saat nenek masak saja ia tidak nambah lagi katanya sudah kenyang dan sekarang dia berubah " ucap nenek mencuci piring setelah dibilas bersih diberikan kepada Auri untuk dilap dan meneruhnya di rak piring.
Setelah selesai Auri pergi untuk membersihkan semua ruangan yang dipakai kaca seperti jendela dan pintu menggunakan squeegee dan cling, pertama ia mengelap kaca menggunakan kain fiber untuk mengangkat debu agar tidak terjadi goresan lalu disemprotkan cling dan dibersihkan menggunakan squeegee, ia melakukan seterusnya disemua kaca hingga selesai.
Sedangkan nenek pergi ketaman belakang rumah untuk menanam berbagai bunga kesukaan nya yang kemarin beliau beli ditoko dan menyiram nya.
Lalu Auri juga beralih melakukan pekerjaan rumah yang lain yaitu menyapu semua ruangan dari lantai satu sampai lantai dua bahkan kamarnya saja sudah ia bersihkan, keringan mulai bercucuran memenuhi wajahnya karna lelah juga aktivitas nya, lalu dilanjutkan dengan mengepel lantai semua bagian rumah.
Arsa yang melihat Auri mundar mandir kesana kemari menyapu dan sekarang mengepel pun tak tega ia bangkit dari duduk nya berjalan mengambil pel yang bedara di sudut ruangan dekat dapur dan menghampiri Auri yang kelihatan sudah lelah membantunya mengepel.
" Biar aku lantai bawah kamu lantai atas saja yang lumayan sedikit " ujarnya mulai mengepel lantai bawah dan Auri mengangguk berjalan ke lantai atas juga mulai mengepel.
Kakek yang melihat itu tersenyum senang karna interaksi keduanya mulai dekat dengan langkah pertama saling membantu satu sama lain saat mengerjakan sesuatu itu sangat bagus, nenek datang dari arah belakang dan berhenti saat melihat cucuk nya tengah mengepel tumben sekali tidak biasanya ia ikut campur dalam pekerjaan rumah namun saat melihat keatas sekarang ia mengerti ternyata tengah membantu Auri toh lalu duduk di samping kakek dan memperhatikan pekerjaan keduanya dalam diam tanpa niat untuk membantu.
Auri dan Arsa sudah selesai mengepel mereka membiarkan lantainya kering dulu, sambil menunggu lantainya kering Auri pergi ke teras balkon rumah membawa semua pakaian kotor miliknya juga Arsa setelah bertanya padanya berniat akan di cuci disana di ikuti oleh Arsa dibelakangnya yang mengekor saja. Memang teras balkon itu digunakan untuk menjemur pakaian ynag sudah dibilas bersih dan juga di sediakan tempat untuk mencuci baju agar dekat tidak perlu repot bulak balik saat ingin menjemur pakaian untuk dikeringkan.
Celana yang panjang yang ia pakai digulung sedikit keatas agar tidak basah nantinya dan mulai mencuci pakaian mengunakan tangan satu demi satu, sebenarnya di setiap kamar mandi di sediakan mesin cuci namun karna ia tak bisa mengunakan nya jadilah dengan cara manual pakai tangan itu lebih mudah.
Arsa bersender di tembok dengan tangan dilipat kebelakang kepala sebagai bantalan kepalanya memperhatikan Auri yang sedang mencuci dalam diam tanpa ingin membantunya, ia heran bukan nya gadis itu bilang tidak pernah melakukan pekerjaan rumah dan sekarang apa yang tengah ia lakukan sungguh gadis aneh.
Pakaian yang sudah ia bilas dengan air hingga bersih tak ada busa sabun sama sekali di masukan kedalam baskom bersih untuk ia jemur karna pakaian kotor milik Arsa yang harus ia cuci sangat banyak ntah berapa hari cowok itu tak mencucinya.
" Kak tolong jemurin pakaian yang sudah bersih ini disana, dari pada hanya liatin saja kaya patung kurang kerjaan " ucapnya tiba tiba menyadarkan Arsa, ia berjalan membawa baskom yang berisi pakaian untuk ia jemur ditempat jemuran, pakaian nya hanya berisi baju dan celana saja tidak ada daleman karna suami tidak boleh menjemur atau mencuci daleman dikatakan pamali karna pasti rumah tangga nya akan banyak masalah yaitu sering bertengkar walau hanya masalah sepele tidak akur satu sama lain itu merupakan tradisi keluarga nya yaitu orang Sunda sejak dulu tidak diperbolehkan suami memegang pakaian dalam wanita.
Auri pun sudah selesai mencuci pakaian nya dan segera berjalan membawa ember besar yang berisi pakaian bersih untuk ia jemur agar cepat kering di dekat Arsa berada yang masih menjemur pakaian yang tadi.
Auri bersyukur hari ini cuacanya sangat panas sehingga akan cepat kering pakaian yang ia jemur, tidak seperti saat hujan ia harus menunggu pakaian agar tidak basah terkena air hujan dan itu cukup menguras kesabaran juga tenaganya.
Setelah selesai menjemur pakaian keduanya berjalan masuk kedalam rumah ternyata lantainya sudah kering juga wangi ia melihat nenek yang sudah siap seperti akan pergi ntah kemana dan menghampirinya sekedar bertanya.
" Nenek mau kemana sudah rapi seperti itu " tutur Auri saat sudah sampai berada di hadapan nya di ikuti Arsa yang kembali mengekor dibelakang nya.
" Ini nenek mau belanja ke depan karna persediaan makanan kita di dapur sudah habis " balas nya mengelus rambut Auri penuh sayang yang dibalas senyuman hangat oleh nya.
" Biar Auri saja nek yang belanja, karna kan kalau masak Auri gak bisa jadi nanti nenek saja yang masak sedangkan Auri yang belanjanya boleh kan nek? " ucapnya menawarkan diri untuk belanja jadi biar nenek saja yang masak itu pikirnya.
" Memangnya gak ngerepotin " balasnya tak enak menatap Auri seakan berkata tidak papa biar nenek saja.
" Nggak biar Auri aja nek yang belanja aku yang akan mengantarnya " ucap Arsa pergi menaiki tangga kelantai atas tempat kamarnya berada untuk mengambil jaket juga kunci mobil miliknya.
Nenek memberikan kartu untuk membayarnya dan sebuah nota panjang yang berisi list daftar belanja bulanan rumah tangga kepada Auri yang diterima baik oleh nya, saat dilihat begitu banyak sekali kebutuhan nya pasti membutuhkan uang banyak juga mahal pikirnya pantas saja nenek memberikan nya kartu.
Arsa datang membawa kunci ditangan nya serta sudah memakai jaket menyalimi tangan nenek dan kakek pergi keluar untuk belanja di ikuti Auri dibelakangnya yang sudah berpamitan seperti Arsa tadi.
Brummm~~~ suara mobil Arsa pun meleset pergi meninggalkan pekarangkan rumah menuju Supermarket yang letaknya di ujung kompleks untuk belanja kebutuhan bulanan rumah tangga.
Mobil yang keduanya tumpangi sampai di Supermarket dengan selamat tanpa ada nya hambatan, setelah Arsa memakirkan mobilnya diparkiran ia dan Auri memasuki Supermaket dengan Auri yang menggandeng tangan Arsa.
Auri menelusuri semua rak rak yang ada disana berisi bahan bahan untuk masak sedangkan Arsa mengekorinya dibelakang dengan mendorong troli belanjaan yang akan mereka beli untuk dimasukan kedalam sana.
Auri mulai mengambil daging ayam, daging sapi, ikan segar tahu tempe, tomat, wortel, kentang segar, cabai rawit, cabai merah, sawi, kol, bayam, kangkung, toge, rempah rempah, bawang, penyedap rasa, minyak, mentega, sosis, mie instan, nugget, pasta, beras, keju, gula, tepung tapioka dan tepung roti yang ada dalam list yang ia pegang dari nenek memasukannya kedalam troli dan kembali berjalan melihat lihat rak untuk membeli yang lain yaitu kebutuhan keduanya.
" Kak lebih suka mangga atau apel " ucap Auri memegang buah tersebut menunjukan nya kearah Arsa meminta pendapat nya mana yang harus ia ambil.
" Apel " balasnya menunjuk buah ditangan kanan gadis itu menggunakan dagunya saja.
" Auri ambil anggur sama jeruk saja ya itu buah kesukaan aku juga banyak vitamin nya oke kita pilih ini " putus nya memasukan buah tersebut kedalam teroli dan kembali berjalan meninggalkan Arsa yang melihatnya malas menggelengkan kepalanya tak habis pikir jalan pikiran gadis itu.
' Dia yang meminta pendapat dia sendiri yang memutuskan nya gadis aneh ' batin Arsa
Arsa mengekori gadis itu dari belakangnya kembali mendorong troli dengan sabar dia dari tadi hanya berkeliling mencari yang ia suka namun tak kunjung selesai, ia berhenti dirak yang berisi minuman melihat pergerakan gadisnya yang seperti bingung harus memilih yang mana.
" Jus " ucap Arsa menunjuk jus yang ada dirak sebelah kiri Auri lalu memasukan nya kedalam troli dan kembali berjalan mencari yang lain.
Keduanya kembali berhenti untuk membeli keperluan pribadi keduanya lalu mengambil sabun mandi, shampo clear, pasta gigi, sikat gigi, sabun cuci piring, pelembut pakaian, tisu, pewangi pakaian, kispray, deterjen dan lain sebagainya.
Saat akan pergi Auri segera mengambil keperluan wanita kedalam troli dengan cepat menutupi nya dengan barang lain agar tidak ada yang tau termasuk Arsa, lalu ia juga mengambil es krim disampingnya sebanyak lima puluh rasa coklat semua kedalam troli namun dengan cepat dikembalikan nya ketempat semula oleh Arsa.
" Udah cepat bayar " ucap Arsa menarik tangan Auri namun ia malah memegang kulkas minuman yang ada disana, Auri menap Arsa memohon pengen es krim.
" Kak pengen es krim " tutur merengek manja mengayun ngayun kan tangan Arsa kedepan dan belakang berharap ia luluh namun Arsa menggeleng kembali menarik gadisnya yang tak mau pergi.
" Adek nya lucu pengen deh saya jodohin dengan anak bungsu saya " ucap ibu ibu yang datang ntah dari mana dengan seorang pria remaja seusianya yang cukup tampan juga tinggi seketika membuat wajah Arsa berubah menjadi datar dan tajam mengambil es krim rasa coklat dengan banyak dan menarik Auri menuju kasir untuk membayar semua belajaan nya agar cepat pulang tanpa memperdulikan ibu itu yang menatapnya menyebalkan.
Arsa segera menyerahkan semua belanjaan nya kepada kasir untuk segera dibayar, kasir itu menghitung semua belanjaan nya sesekali menatap kearah Arsa kagum juga genit membuat Auri yang memperhatikaan nya mendelik tak suka.
" Nih mbak jangan lama " ucap Arsa dingin memberikan black card kepada kasir itu sebelum ia memberitahu total belanjaan nya karna ingin cepat pulang dia risih dengan kasir itu sangat genit, mbak kasir tercengang dengan mata membola dan mulutnya yang menganga tak percaya melihat kartu itu.
Arsa mengambil belanjaan dan kartunya dari kasir dengan cepat menarik Auri berjalan keluar Supermarket menuju mobilnya berada untuk segera pulang.
Keduanya memasuki mobil segera memasang safety belt untuk keamanan, Arsa pun menamcapkan gas mobilnya membelah jalanan dengan kecepatan normal menuju rumahnya, diperjalanan hanya ada keheningan tak ada yang berniiat ingin membuka pembicaraan karna keduanya masih kesal dengan kejadian tadi di Supermarket.
Mobil yang ditumpaingi keduanga pun sampai rumah dengan selamat, Auri keluar dari mobil dengan tangan kosong masuk kedalam rumah sedangkan Arsa ia membawa belanjaan nya dua pelastik besar kedalam rumah setelah menyimpan mobilnya di garasi.
Arsa berjalan kedapur untuk menyimpan semua belanjaan nya, nenek datang dari lantai atas menuju kearahnya dan menataa semua belanjaan kedalam kulkas agar tetap segar yang dibantu Auri.
" Nek Auri keatas ya mau mandi " ucapnya setelah selesai membereskan belanjaan karna badan nya sudah sangat lengket oleh keringat ia tipikal gadis yang selalu menjaga kesehatan juga kebersihan tubuhnya, ia berjalan kelantas atas kamarnya berada, setelah mendapat izin dari nenek ' iya silahkan nak makasih udah ngerepotin '.
Arsa dan Auri sedang berada dalam kamarnya mereka sudah mandi seperti tadi pagi, mereka berencana akan membuka kado yang diberikan anak ' Fighters ' sebagai hadiah pernikahan karna kotaknya sangat besar jadi penasaran itu usul dari Arsa karna Auri tidak mengingatnya sama sekali.
Srekkk ~~~ suara kertas kado yang disobek oleh Auro tak sabaran lalu membuka isi kotak itu untuk mengetahui dalam nya berisi apa.
Arsa mengambil sebuah kotak kecil disana dan membukanya terdapat sebuah mahkota bunga yang sangat indah dan juga terdapat secarik kertas disana, Arsa membacakan isi surat itu ' ini mahkota kita yang buat khusus untuk tuan putri pertama kita selama ini yaitu pasangan dari bos Danial tuan putri Auri silahkan diterima, salam hangat Fighters '.
Auri mengambil mahkota itu dan memakainya sangat cocok juga pas dikepalanya sungguh canti, Arsa hanya melihatnya dalam dia ia bingung kenapa semua teman nya melakukan ini bukan nya mereka tidak suka seorang wanita menjadi anggota Fighters dan sekarang apa.
Auri mengambil sebuah jaket berbeda yang terdapat dalam kotak dan mengeluarkan nya, satu jaket wanita berwarna merah juga terdapat nama dibekalangnya ' Milik Arsa ' dan terdapat secarik kertas yang diselipkan di lipatan bajunya yang berisi ' Ini kita juga yang bikin sengaja kita semua buatnya sama seperti jaket kebanggaan Fighters berwarna merah namun bedanya jaket kita bomber dibagian dada sebelah kanan terdapat lambang singa yaitu lambang ' Fighters ' juga bagian belakangnya terdapat nama sendiri sedangkan untuk ketua terdapat lambang garuda didada sebelah kirinya dipakai kemanapun putri Auri pergi, salam sejahtra Fighters '.
" Kak ini buat Auri " ucapnya memakai jaket tersebut dengan wajah berbinar menyukainya yang dibalas anggukan kecil oleh Arsa.
Pantas saja kotaknya sangat besar juga berat ternyata semua hadiah dari Fighters juga teman nya disatukan kedalam kotak tersebut agar tak lama memberikan nya juga agar tidak tertukar dengan orang lain karna disetiap hadiah terdapat nama juga ucapan selamat. Pantas saja ke empat teman nya kemarin saat pernikahan tak mengucapkan apa pun hanya mengobrol saja ternyata ini.
Keduanya mendapatkan hadiah yang sangat banyak seperti dua pasang jam tangan dari Kenjo, jaket dan mahkota dari Fighters, buku panduan menjadi suami dan istri yang baik dari Aksa, lima Novel romansa dari Ardi, dan juga tiga badcover motif bunga berwarna ungu, biru dan coklat dari Ansell, dan Avi.
Karna hari sudah pukul tujuh malam Auri sudah menguap ngantuk amendekati Arsa lalu memeluknya erat dan meletakan kepala nya didada bidang Arsa tidur dengan lelapnya. Arsa yang melihatnya segera menggendong Auri meletakan nya dikasur serta menyelimuti nya, lalu ia membereskan semua hadiah dari teman nya untuk disimpan dilemari dengan rapi setelah selesai Arsa turun kebawah untuk makan malam bersama keluarga yang sudah disiapkan oleh nenek tercinta.