Lala sedang membersihkan kamarnya,selepas pulang sekolah,Lala berfikiran untuk membersihkan kamarnya serta mendekorasi.kebetulan Lala banyak mencetak foto polaroid,lumayan bisa untuk menghias kamarnya,dan tambahan Tumblr.
Lala sedang mengatur letak polaroid yang nyaman untuk di pandang.
"Gua ambil tali dulu deh" "biar polaroidnya bisa di gantung di dinding"
Lala mengambil tali yang berada di dapur,setelah mendapat tali.Lala kembali ke kamarnya.
Lala menempelkan tali di belakang polaroid,lalu ia tempelkan tali itu ke dinding di atas tempat tidurnya.lalu Lala mengambil tumblr,saat ingin menempelkan Tumblr pada dinding.
'Toktoktok'
Lala yang sedang ingin menempel kan Tumblr di dinding,spontan menoleh ke arah pintu.
"Tehh ini aku kiana"
Saat tahu yang mengetuk kiana,Lala langsung membuka pintu lalu duduk di sofa yang ada di kamarnya,anggap saja Lala sudah mempersilahkan kiana masuk dengan cara hanya membuka pintu,lalu ia duduk.
"Kenapa?" tanya Lala
"Hmmm t-teh"kiana gugup berbicara dengan tetehnya,ia masih mengingat soal kejadian ia kepergok,haishh menyebalkan.
" ke intinya "ya beginilah tetehnya, selalu to the point,gamau basa basi.
" aku kan punya temen terus te—"belum sempat kiana melanjutkan ucapannya Lala langsung memotong.
"To the point kiana"
"E-ehh h-humm,teteh mau di kenalin ga?sama abang temen aku?" ucap kiana cepat lalu menundukkan kepalanya,kiana tahu bahwa teteh tidak menyukai hubungan yang berkaitan dengan laki-laki.bukan,bukan karena ia lesbi. Ia hanya memiliki trauma.
"Namanya?"
"Eh nama apa teh" ucap kiana bingung lalu menatap tetehnya.
"Nama teman mu"
"Caca teh"
"Teteh gamau"
"Coba dulu teh,katanya mau punya pacar"
"Sini no nya"
"Ha?serius teh?" kiana terkejut pasalnya ia tidak tahu kalo tetehnya akan menerima nya,kiana kira akan di tolak mentah-mentah .tak di sangka, memang tetehnya ini sulit di tebak .
Kiana mengambil ponsel yang berada di saku celananya.entahlah,Lala tidak merhatikan kalau kiana membawa HP.
*sendcontact*
"Udah aku kasih ke teteh lewat wa ya".
" makasih teh"
"Harusnya teteh yg bilang makasih"
Kiana spontan gugup,kenapa sulit sekali bicra dengan ttehnya ini,kiana sulit berekspetasi soal apa yang selanjutnya tetehnya katakan,kiana kira tetehnya akan menjawab cuek, nyatanya tidak.
"H-hum yaudah teh kiana mau ke kamar dulu"
Hanya deheman yang terdengar ,kiana bangkit dari sofa lalu berjalan keluar kamar Lala.
****
"Hoammm"
Lala menguap lalu meregangkan otot ototnya,Lala baru saja bangun dari tidur siangnya,lebih banyak rebahan di banding beraktivitas, rasanya remuk walau tidak begitu berat aktivitasnya.ah ya,Lala juga bisa di bilang fisiknya lemah.tapi tak akan terlihat oleh banyak orang ,karena sikap percaya dirinya di depan umum,mungkin kalau di sekolah beda urusan,tapi saat sedang jalan di luar,ia selalu memancarkan aura percaya dirinya.
Lala bangun dari tempat tidurnya,berjalan menuju kamar mandi.saat di kamar mandi,lala mencuci muka,menggosok giginya.barulah,ia berwudhu untuk mengerjakan shalat ashar,kalian juga jangan lupa shalat bagi yang Islam..
Setelah selesai wudhunya,Lala mengambil mukena di lemari.memakainya,lalu mengerjakan shalat ashar.
Setelah shalat,Lala keluar kamar,niatnya untuk membuat susu coklat.tapi terhenti niatnya saat melihat pintu kamar kiana sedikit terbuka.Lala berjalan menuju kamar kiana,niat mengetuk tapi kiana sudah terkejut duluan,karena kiana berdiri di belakang daun pintu kamarnya.
"E-eh teteh" ucap kiana gugup
"Lagi belajar?" tanya Lala
"Iya ni sama Caca, yang waktu itu aku ceritain"
"Ouhh"
'Gddubrakk'
Kiana menoleh ke belakang, begitu pula dengan Lala yang mengintip dari celah pintu kiana,hanya memastikan, barusan ada barang yang jatuh atau hanya perasaan nya saja,kalo perasaannya saja tidak mungkin kiana menoleh juga. Ternyata pelakunya teman kiana yang kiana ceritakan
"Aduhhh,s-sakitt" ucap Caca sambil menahan tangisnya
Kiana berjalan menuju tempat temannya jatuh,begitu pula dengan Lala.
"Lu ngapain si anjr?" tanya kiana
"Udah udah jangan di omelin,dimana p3k kamu kiana?"
"Di nakas samping tempat tidur teh" jawab kiana
"Lu Napa dah?" tanya kiana pada Caca dengan suara kecil
"Tadinya gua mau kenalan sama kakak lu,eh malah kesandung sepatu"jawab Caca dengan suara kecil
"Lu si naro sepatu sembarangan"
"Ga sengaja"
Caca menaruh sepatu di kamar Karna di suruh kiana,kiana takut membawa temannya ke rumah,karena ya,ada tetehnya,kiana takut temannya ini di omelin tetehnya,karena ya,tetehnya ga suka orang baru,begitulah tetehnya,sulit sekali memang.tapi saat tadi?dia berniat membantu Caca bukan?
Lala kembali dengan membawa p3k di tangan kanan nya,Lala mendekat ke arah Caca.
"Mana yang luka?" tanya Lala menatap datar ke Caca
Caca yang di tatap datar oleh Lala,bukannya takut malah terkagum.
"E-eh i-ini kaa" ucap Caca gugup,karena mendapat tatapan datar Lala.
Lala mengobati lukanya, Caca sedikit meringis,namun rasa sakitnya Caca tahan.
"Sudah" ucap Lala ketika sudah selesai mengobati Caca.
"M-makasih Ka"
"Hati hati makanya"
"I-iya Ka"
"Belajar yang bener ya kalian"ucap Lala lalu meninggalkan mereka berdua,dan menuju ke dapur
Saat di dapur,Lala menyeduh es susu coklat,lalu ia berjalan ke ruang tengah untuk menikmati film kartun,apa lagi kalo bukan Spongebob? Hahaha.
***
" Kia"
"Ha?"
"Itu Kaka lu?"
"Iya"
"Keknya gua belok ke dia deh"
'Ctakkk'
Satu tabokan mendarat di bahu Caca.
"Shh Sakit kiaaa" ucap Caca meringis.
"Lu jangan macem macem sama teteh gua"
"Emang Napa"
"Belum tau kalo teteh gua kaya harimau-!"
"Eh anj,biasanya macan,ko ini harimau?"
"Beuhh sekalinya nampar,ga maen maen"
"Ah masa bodo,terus ya terus ni,parfum nya anjr,cool gitu,ah mantap,fixs gua belok ke dia"
"Lu kebanyakan nonton film lesbi anj,makanya gblok, intinya jangan belok ke teteh gua,kalo ga di tendang,ya di mainin"
"Di mainin gimana?"
"Ya gitu lah,gua aja kepergok nonton bisex di omelin abis abisan" "apalagi lu,sampe suka ama teteh gua,gua yakin lu bakal di penggal"
"Anj teteh lu galak banget,gimana mau di jodohin ama Abang gua?"
"Ntah"
***
Lala ragu untuk menghubungi nomor yang waktu itu kiana kasih.
Lala mencoba memikirkan ulang.
"Kalo gua pacaran,gua dosa"
"Kalo gua ga pacaran,gua ga ngerasain uwu uwuan"ucap Lala bermonolog sendiri.
"ARHGGGG TAU LAH ANJ" ucap Lala mengacak acak rambutnya frustasi.
"Bikin gua pusing anj,cuma hubungin doang apa susahnya"
"Susah si,soalnya kan harus mikirin juga topik buat pembicaraan" jawab batin kecil lala.
"Halah kampret"
'Toktoktok'
"Siapa lagi si yang ganggu gua rebahan"
Lala mendudukkan posisi nya,tadinya tiduran sekarang menjadi duduk.
"Masuk" ucap Lala
Terlihat pintu terbuka dan nampklah pelaku yang menggangu rebahan Lala dengan cara mengetuk pintu kamarnya.kiana.
'Hadeuhh ternyata kiana,ganggu aje si'-benak Lala.
Kiana berjalan mendekati tetehnya,ia duduk di pinggir ranjang.
"Kenapa"ucap Lala dengan wajah datarnya
" teteh udah hubungin abangnya temen aku?"tanya kiana
"Belum"
"Kenapa ga di hubungin?" tanya kiana
"Ga penting"
begitulah tetehnya,sialan memang,semua yang tidak bersangkutan dengan jalan hidupnya,selalu ia anggap tak penting.
"Hmm ini tadi,a-abangnya temen aku nelefon,dia nanya aku udah ngasih nomor dia atau belum,terus aku jawab udah,terus kata dia,'ga ada yang hubungin aku tuh'.jadi aku kesini nanya hmmm.kalo nomor teteh yang aku kasih ke dia boleh ga?."
"Kenapa harus basa basi dulu si?tinggal bilang pointnya,yaudah boleh,dah sana keluar"
Kan?liatkan?Tetehnya memang tidak patut di contoh.
"Eh humm yaudah teh,makasih teh"
Kiana bergegas keluar dari kamar tetehnya, takut teteh nya akan menghajarnya jika kiana terlalu lama berada di dalam kamarnya.