Chereads / jiela Margarita / Chapter 7 - 007

Chapter 7 - 007

Saat sampai di gerbang sekolah,lala melihat ada satpam yang menjaga gerbang,dan beruntungnya Lala sedikit akrab dengan satpamnya,saat satpamnya melihat motor ninja Lala,ia membukakan gerbangnya.lalu memberi salam ke Lala,Lala hanya menjawab dengan anggukan hormat,lalu memasuki kawasan sekolah lala,Lala mencari tempat untuk memakirkan motornya,saat sudah mendapatkan tempat,Lala langsung memakirkan motornya,menaruh helm racingnya,lalu memakai masker dan kacamata hitamnya.

Lala tidak sulit mencari uks,walau dia baru menetap di kota ini,Lala sudah cukup banyak tau soal sekolah,tempat wisata atau tempat yang bagus untuk dinner,karna Lala sempat mengelilingi kota ini setelah sehari ia pindah,tentu ia harus mengelilingi,karna ia membutuhkan informasi untuk ia bersekolah dan kiana.

Saat berjalan melalui lorong,banyak mata yang memperhatikan,entah apa yang membuat mereka begitu.lala juga bigung.

Setelah sampai di depan pintu UKS,ia baru sadar soal penampilan nya.sialan,pantas saja mereka semua menatap Lala dengan sebegitunya.penampilan Lala begitu mempesona walau sederhana,Hoodie hitam,celana hitam,masker, kacamata hitam dan sialnya Lala lupa untuk memakai kupluk yang biasa ia gunakan sebagai pengganti kerudung.rambut Lala ini seperti laki laki,mungkin tadi mereka melihat Lala seperti cowo ganteng yang nyasar hahah.padahal Lala perempuan tapi entahlah,cetakan dari ayahnya membuat ia memang seperti seorang lelaki yang tampan.dan ah ya,kenapa Lala sedikit akrab dengan satpam sekolah ini?karena Lala berkali kali mengajukan surat untuk pindahan kiana,Lala bulak balik karena memang banyak sekali berkas yang harus di urus,banyak yang kurang,atau harus di print,begitulah,ia juga sedikit mengobrol dengan satpamnya,makanya saat satpam itu melihat motor Lala,ia sudah paham harus bagaimana.

Lala mengetuk pintu UKS lalu muncullah Caca yang membuka kan pintu uksnya.lala meerobos masuk,lalu menempelkan punggung tanganya ke kening kiana.

'Ga panas'-batin lala

Kiana sebenarnya terkejut dengan kehadiran tetehnya,tapi ia biarkan,ia mencoba biasa saja saat tetehnya hadir,dan mengeceknya suhu badannya.

Lala memeriksa matanya kiana.lalu,

"kan udah teteh bilang jangan sekolah"-ucap Lala yang sudah tidak memeriksa mata kiana.

"Kapan teteh bilang"cicit kiana

Walaupun cicitan,tentu Lala mendengar,karna Lala memiliki pendengaran yang tajam.

"Udah di kasih obat?"tanya Lala ke Caca

"B-belum ka,kiana nya g-gamau"entahlah kenapa Caca selalu gugup saat berada di dekat Lala,mungkin karna cerita dari kiana,bahwa kakanya ini galak,jika kita salah bicara,maka tatapan tajamnya langsung tertuju kepada orang itu.hih,serem.

"Kenapa gamau?"tanya Lala ke kiana

"Pait"jawab kiana

"Mau yang manis?"

Kiana mengangguk

"Sini teteh cium"ucap Lala,kiana dan Caca yang mendengar itu melotot.

Lala ini memang suka sekali mempermainkan orang yang membuat ia kesal,tidak peduli itu siapa.

"T-teh ish"

"Makanya kalo di bilangin nurut tolol"ucap Lala lalu menyentil kening kiana

"Mana ada teteh bilangin soal itu"

"Ya kalo udah tau keadaan badan gimana,ga perlu di bilangin juga kan ngerti"ucap Lala menatap kiana dengan wajah datarnya

Kiana yang di tatap begitu hanya bisa pasrah dan memejamkan matanya.

Tiba tiba kiana merasa melayang,tunggu tunggu,siapa yang mengangkat kiana?

Saat kiana membuka mata,ia sudah berada di gendongan tetehnya,kiana di gendong belakang oleh Lala.

"Kalo mau tidur,tidur aja,nanti teteh bangunin kalo udah sampai parkiran"ucap Lala pada kiana.kiana mengangguk lalu menyenderkan kepalanya di bahu Lala.

"Mau nganterin sampe parkiran ga?"tanya Lala kepada Caca.

Caca berfikir sejenak.

'Gimana kalo gua tiba tiba di tembak sama ka Lala,terus terus uwu uwu an terus terus di bonceng motor ninjanyaaaa,,aaaaa pasti gua bahagia banget,bak romansa,ahh mantap'-niat caca untuk berfikir sejenak malah ia melamun yang berakhir di sentil keningnya oleh Lala.

Caca tersadar dari lamunannya,lalu menggelengkan kepalanya untuk mengusir lamunan konyolnya.

"Mau anterin atau ga?"tanya Lala sekali lagi kepada Caca

"E-eh iya iya"jawab Caca gugup.

Saat sedang berjalan di lorong,Lala berhenti berjalan,dan Caca menubruk bagian belakang tubuh Lala.

Caca ingin menanyakan kenapa Lala berhenti,tetapi tertahan karena Caca mendengar seseorang berbicara sesuatu.

'"turunin pacar saya-!"ucap orang itu sambil menghadang jalan Lala.

Lala bingung dengan apa yang ia lihat,tunggu,tadi ia bilang kiana ini pacarnya bukan?,dia seorang perempuan dan kiana perempuan?apa maksud perkataan bullshit dia.

"Turunin atau saya tebas anda"ucapnya sekali lagi dengan emosi yang sudah meluap

Lala ingin bertanya kepada kiana yang berada di gendongan nya,tapi tidak jadi,karna Lala yakin kiana tertidur,ia merasakan deru nafas teratur di lehernya.

Lala ingin sekali memberi pelajaran kepada anak yang menghadang jalannya,tidak tahukah?bahwa Lala sedang terburu-buru.caca pun sepertinya tidak bergeming,atau menjelaskan sesuatu,jadi yasudahlah,Lala mengambil jalan tengahnya.

Lala memperhitungkan celah untuk ia jalan,pasalnya ia kesini saat bel istirahat berbunyi,wajar jika lorong penuh dan ia menjadi pusat mata.lala menubruk badan perempuan itu,sampai ia jatuh tersungkur,saat itulah kesempatan Lala untuk pergi.lala terkesiap dengan penampilan perempuan tadi,seperti laki laki,namun juga seperti perempuan,wujudnya perempuan,namun sepertinya.arhgg sudahlah.

Saat sampai di parkiran ,Lala menoleh ke arah Caca yang sedang menunduk,Lala memanggil Caca,sampe si empunya menatap si pemanggil.

"Makasih ya udah nganterin sampe parkiran"ucap Lala sambil tersenyum manis

Caca termenung

'Menakjubkan'-batin Caca

Lala menurunkan adiknya perlahan dari punggung belakangnya,sangat berat,ia harus menggunakan dua tangannya untuk memapah adiknya itu.

Ia menepuk nepuk pelan pipi adiknya,sampai si empunya merasa terganggu dan membuka matanya.

Kesadaran nya mungkin belum terkumpul jadi ia putuskan akan memakai kan kiana tali yang mengikat pada pinggang nya Lala,agar saat mengendarai motor,ia tak perlu menggunakan satu tangannya untuk memapah kiana.

Caca pamit untuk kembali ke kelas dengan wajah yang gelisah, entah apa sebabnya ia gelisah.

Lala sampai di rumah.saat di jalan ternyata kesadaran kiana sudah kumpul,jadilah di jalan ia berhenti sejenak karna perdebatan yang di mulai kiana,kiana tidak pernah mau naik motor tetehnya,semenjak tetehnya memiliki motor sialan itu,ia tidak pernah mau menaikinya,karna pernah sekali ia di bawa ngebut oleh Lala,mungkin rohnya saat itu juga terbang entah kemana,dan perdebatan di jalan selesai dengan pemenang Lala,Lala memang selalu menang dalam hal perdebatan haha.

Kiana turun dari motor tetehnya lalu melipat tangannya di depan dada,dan memasang wajah sialannya itu.

Lala turun dari motornya lalu langsung masuk ke rumahnya,kiana yang merasa dirinya di abaikan, menghentak hentakan kakinya,Lala tak mengubris lagi,ia langsung masuk ke rumah,Lala benar benar lelah.

***

Lala masuk ke kamar kiana tanpa mengetuk pintu,kiana yang sedang melihat ponselnya dengan serius,tiba tiba terkejut melihat kehadiran tetehnya.

Lala berjalan ke arah kiana,berdiri di samping ranjang kiana,kiana yang sudah tau akan terjadi apa pada dirinya,hanya berdoa dan merutuki nasibnya selanjutnya.

"Siapa perempuan itu?"tanya Lala dengan wajah datarnya

"B-bukan siapa siapa"-jawab kiana gugup

"JAWAB KIANA PUTRI-!"bentak Lala

"D-dia—"