Chereads / jiela Margarita / Chapter 5 - 005

Chapter 5 - 005

Lala sedang membersihkan rumah,wajar saja,Lala sedang libur panjang.adiknya juga ikut membantu.

Saat sedang asik membersihkan meja kaca yang berada di ruang tengah.ada suara ketukan pintu. Lala dan kiana berhenti beraktivitas,untuk memastikan, apakah benar ada yang mengetuk pintu dari luar?.

'Toktoktok'

Dan benar saja,ada yang mengetuk pintu.

Lala memandang kiana,anggap saja kode,bahwa kiana yang harus membukakan pintunya.ini baru jam 9 pagi,dan siapa yang bertamu saat jam segini!?!,tidak mungkin mamah dan ayahnya-!.karena ya,mamah dan ayahnya sedang berada di toko,tapi mungkin saja mereka melupakan atau ingin mengambil barang yang tertinggal?.

Kiana bergegas membukakan pintu rumahnya,saat kiana sudah membuka pintunya,tubuh kiana menegang.

Lala yang melihat itu bingung,ada apa Dengan adiknya?sampai tegang seperti itu?.

Lala bangkit dan mendekati kiana.menepuk pundak kiana,lalu melihat siapa yang bertamu.

Ekspresi wajah Lala hanya datar,ya datar.kenapa harus setegang kiana?.yang datang ternyata temannya kiana yaitu Caca.Lala kira yang datang itu orang penting.ternyata bukan.

Lala kembali ke tempat tadi ia membersihkan kaca meja.ia tidak terusik sama sekali dengan suara keras kiana yang sangat antusias.

"KENAPA GA BILANG SI KALO MOK MAIN!"

"SUPRISEEE"

"CAAA ITU SIAPA YANG DI BELAKANG LU"

"INI ABANG GUAA-!GANTENG KAN-!"

Lala yang mendengar sedikit percakapan mereka,tanpa sedikitpun tertarik dengan hal itu,Lala bergegas menyelesaikan pekerjaan nya,setelah selesai,Lala pergi ke kamar untuk mandi.mandi saat pagi hari segar bukan?Hahaha.

***

Lala mengerjakan shalat Dhuha,setelah mengerjakan shalat Dhuha,Lala merebahkan tubuhnya di kasur,mengambil ponsel yang berada di atas nakas,saat ponselnya di buka,ada banyak panggilan dari nomor yang tidak di kenal.

"Lah ini siapa?" ucap Lala bermonolog sendiri

Saat di telusuri ternyata itu nomor abangnya temen kiana,sialan.anak itu benar benar memberikan nomornya.

Yasudah lah mau bagaimana lagi?.

Tertera banyak notifikasi dari apk WhatsApp.

Lala hanya sekedar membaca isi pesannya,dan yasudah,Lala meletakkan kembali ponselnya di nakas.tidak ada hal yang  menyenangkan selain rebahan.

'Toktoktok'

Lala baru saja ingin memejamkan matanya,tapi ia tidak jadi Melakukan hal itu, karena ada seseorang yang mengetuk pintu.

"Haishh sialan,siapa si"-batin Lala

Lala bangun dari tempat tidurnya lalu membuka pintu kamarnya,berusaha sabar,Lala memberikan senyuman tipis kepada orang yang telah menggangu kegiatannya.

'Ah ternyata kiana'ucap Lala dalam hati,saat tau pelaku yang mengetuk pintu kamarnya adalah kiana.

Kiana yang melihat senyum di wajah tetehnya,tentu sangat senang,berarti teteh sudah melupakan kejadiannya waktu itu,sulit memang membaca pikiran tetehnya,sewaktu itu,waktu Ka Nabila kesini dan mengajak tetehnya untuk bermain,wajah tetehnya murung,tapi tetap saja menjawab ucapan kiana,sepertinya saat itu ia melupakan kejadian soal kiana kepergok,sudahlah.jangan difikirkan,nanti malah gugup.

" teh ada Abang temen aku di ruang tengah"

"Oh yaudah,tunggu ya,teteh mau ganti baju dulu"

"Siap kapten" ucap kiana bersemangat sambil menghormat kepada Lala,Lala yang mendapat penghormatan hanya mengganguk lalu masuk kembali ke dalam kamarnya, kiana tak menyangka bahwa tetehnya menerima tawarannya.Hahaha sangat menyenangkan.kiana lalu bergegas ke ruang tengah untuk memberitahukan kalo Lala sedang bersiap siap.

Lala mengganti pakaiannya,yang tadinya kaos oblong dan celana kolor,kini berganti menjadi Hoodie merah dengan celana hitam yang tidak begitu ketat.cupluknya ia jadikan sebagai penggantinya kerudung.

Jangan lupakan parfum manly nya.

Lala bergegas ke ruang tengah,ingin tahu reaksi abang temannya bagaimana, apakah ia sanggup dengan sifat Lala.hahah.Lala hanya mengujinya,Lala ingin tahu pendapatnya,bukan tertarik atau suka dengan kehadirannya.

Saat Lala tiba di ruang tamu,benar saja,ada 3 orang disana yang sedang duduk di sofa panjang dan sedang menonton televisi. Ada kiana ,caca,dan abangnya.

Lala berdehem agar mereka mengetahui soal keberadaan Lala,mereka bertiga sontak menoleh ke arah yang baru saja berdehem.laki laki yang berkulit kuning Langsat itu seperti terpesona dengan pakaian Lala,sampai tidak berkedip sama sekali,Caca yang melihat kondisi abangnya tidak berkedip, sontak panik dan menepuk nepuk pipi abangnya.

"Bangg bangg" ucap Caca sambil menepuk pelan pipi abangnya

"Sini biar saya yang tangani" ucap Lala lalu mendekat .dan.

'Ctakkk'

"Awhhh" ringis abangnya Caca

"Apa yang kau lihat bodoh"

"aku ga bodoh,cuma terpukau, dann oh ya,kenalin aku Rafa"ucap Rafa sambil mengulurkan tangan,Lala sebenarnya ragu untuk menjabatnya,tapi yasudahlah,agar tak kecewa jadi ya Lala menjabat tangan Rafa,lalu.

" saya Lala"

Kiana dan Caca yang menonton kejadian itu spontan tercengang, mana mungkin Lala menggunakan bahasa baku saat berkenalan dengan calon pacar,tunggu.memang Lala mau di jodohin sama orang yang seperti itu?tidak jelek.dalam sisi manapun tidak ada sebuah kecacatan, bulu mata lentik,mata yang sederhana, hidung mancung, kulit kuning Langsat,tinggi dan mapan.tidak ada yang bisa menolak pesona abangnya Caca,tapi siapa sangka jika Lala lah orang pertama yang menolak pesona Rafa.memang benar benar unik.

"Jangan formal dong" ucap Rafa

"Wakatta"

"Wakatta artinya apa"

"Baiklah"

"Itu sama aja baku dong"

"Masa bodo"

Lala duduk di sofa yang untuk satu orang saja.ia mengganti Chanel yang tadinya Chanel memasak,kini menjadi Chanel kartun.

"Muka jutek tapi nontonnya kartun" ucap Rafa pelan,tentu saja Lala dengar.

"Tidak ada alasan Anda untuk menghakimi saya ,tentang apa yang saya suka"ucap Lala menatap televisi, tapi ucapannya tertuju kepada Rafa.

Rafa mematung, jadi Lala mendengarnya?padahal Rafa berbicara sangat kecil,bahkan kiana dan Caca pun tidak mendengar nya walaupun berada di sisi kanan Rafa.

" maaf "hanya itu kata yang di keluarkan oleh Rafa.Rafa melihat ke arah Lala,dan Lala hanya mengangguk.

'beneran cuek ternyata,yang di bilang Caca dan kiana memang semuanya benar,tentang ketusnya kakanya,galak,jutek,dan sikap acuhny'-benak Rafa

" ambil cemilan di kulkas sana dek"ucap Lala tanpa menoleh ke orang yang ia suruh.

Mereka bertiga bingung dengan ucapan Lala,barusan dia menyuruh siapa?.atau dia berbicara pada televisi?atau bagaimana?.

"Ta-ddi teteh ngmong apa?"-ucap kiana yang ragu untuk bertanya.

Lala menoleh dengan tatapan datarnya,kiana yang di tatap hanya menunduk,Rafa dan Caca yang menyaksikan juga seperti tersihir sebuah aura yang menyeramkan,Rafa dan Caca hanya diam,dan menyimak.

" ga denger tadi teteh ngomong apa? "

"Engga" ucap kiana masih memandangi lantai ruang tengahnya.

Lala menarik nafasnya,lalu mencoba memberikan senyuman,ya walau tipis.

"Ambil cemilan di kulkas"

Rafa dan Caca sangat kaget dengan perubahan sikap Lala,tunggu tunggu.tadi Lala emosi?sekarang kenapa tersenyum begitu?apa dia tersenyum dengan terpaksa?tapi kalo di lihat lihat,senyumannya tulus,dan manis,seperti tak ada unsur paksaan.begitulah kira kira ekspresi yang Rafa dan Caca jika di terjemahkan.

Kiana mengganguk lalu berjalan menuju ruang dapur,dan Lala melanjutkan aktifitas nya,yaitu menonton televisi.

'Unik'-batin rafa