Risma yang telah sampai di sebuah parkiran dimana Yuni, Yohanes dan Dewi telah menunggunya tersebut. Kini dia ikut menunggu Bayu bersama mereka.
"Bayu mana Ris ...?." tanya Yohanes.
"Tadi sih, masih mandi Pa ..., mungkin sebentar lagi juga selesai." kata Risma.
"Kebiasan itu anak!. Pa ..., kaki mama udah pegel nih ...." keluh Yuni sembari memijit-mijit kakinya yang dirasa sudah pegal. (Manja amat sih Moms nya Bayu.)
"Tunggu saja ..., paling sebentar lagi juga kesini." kata Yohanes.
"Tuh ..., Kak Bayu ...." kata Dewi yang melihat Bayu dari kejauhan sedang berlari kearah mereka, Dewi berkata sembari menunjuk Bayu yang masih berada di kejauhan.
Begitu sampai ditempat dimana mereka telah menunggunya tersebut, Bayu yang masih ngos-ngosan malah di omelin oleh Mama nya.
"Hah ... Hah ... Hah ...." nafas Bayu yang terdengar sangat ngos-ngosan usai berlari menghampiri mereka.
"Bayu!, lain kali kalau Mama disuruh nunggu!, lebih baik Mama nggak usah ikut!." kata Yuni dengan nada yang lumayan keras.
"Iya ..., maaf ...." ucap Bayu sembari masuk kedalam mobil dan duduk di bangku kemudi.
Melihat Bayu sudah masuk kedalam mobil tersebut, mereka pun segera masuk kedalam mobil, dan mereka pergi berkeliling kota menggunakan mobil tersebut, yaitu mobil Yohanes.
Mobil Yohanes hanyalah mobil biasa, yang jika dinilai dari segi kekayaan yang dimilikinya. Alphard 3.5 Q A/T yang hanya seharga Rp2 miliar, yang mampu membawa satu keluarga kecil terebut dalam satu mobil.
Yohanes adalah seseorang yang tidak begitu tertarik dengan kehidupan yang glamor, selalu berpenampilan sederhana seperti orang orang biasa.
Walaupun Yohanes adalah pemilik perusahaan produsen berlian Grib Royal, namun dia tidak pernah membeda-bedakan dalam berteman ataupun bermasyarakat.
Bahkan Yohanes sering nongkrong dengan warga disekitar kediamannya yang sedang berjaga(atau biasa disebut dengan pos ronda), Yohanes biasa minum kopi dan bermain catur dengan mereka sembari sesekali gosipin janda untuk sedikit menghilangkan jenuh di sela-sela kesibukannya dalam mengurus perusahaan.
Dan di bawah kepimpinan Thomas, Grib Royal berkembang dengan pesat, jadi Yohanes bisa lebih bersantai dan menikmati waktunya dengan keluarga.
Di perjalanan keliling kota Marga tersebut, mereka mengobrol sembari melihat sekeliling jalan di sepanjang perjalanan, bangunan bangunan yang megah beserta taman taman yang indah di kota Marga.
"Itu gedung apa ya ..., sepertinya aku baru melihatnya?." tanya Yohanes saat melihat sebuah gedung yang dilewati oleh mereka di perjalanan, Yohanes bertanya sembari menunjuk ke salah satu gedung yang lumayan megah.
"Itu adalah gedung "ANTIQUE", gedung pelelangan barang antik yang baru berdiri satu tahunan ini Pa ...." ungkap Risma yang duduk dibangku paling depan yang berada di sebelah bangku kemudi. Itu berarti Risma sedang duduk disamping Bayu.
"Wah ..., berarti banyak benda-benda pusaka yang unik dan antik yang di lelang disitu?." tanya Yohanes.
"Nama nya gedung pelelangan barang antik!, ya, pasti banyak lah Pa ...." sahut Bayu.
"Sewot amat kamu Bay ..." ucap Yohanes dan berhenti sejenak. Lalu ....
"Oiya Ris ..., kapan-kapan ajak Papa kesitu ya ...." kata Yohanes.
"Pameran dan pelelangan di "ANIQUE" hanya dibuka satu tahun sekali Pa ..., kalau nggak salah tepat satu tahunnya, masih di bulan depan, sekitar satu minggu lagi." ujar Risma.
"Berarti Papa sedang beruntung, kan, tinggal satu minggu lagi!." ucap Yohanes.
Risma hanya mengangguk sembari tersenyum saat menanggapi ucapan Yohanes.
"Stop! Stop! Stop! Stop ...!" teriak Yuni sembari memukuli kursi nya Bayu untuk menyuruh Bayu segera mengheti mobilnya ketika Yuni telah meliha banner bertuliskan "Sell up to 70% off." di salah satu Mall yang berada di pinggir jalan kota Marga yang sedang mereka lintasi.
Spontan teriakan Yuni itu membuat semua orang didalam mobil kaget, sehingga Bayu seketika itu pula, langsung menghentikan mobilnya tersebut.
Semua mata tertuju menatap ke arah Yuni pada saat yang bersamaan dengan berhentinya mobil tersebut.
"Ada apa sih, Ma ...?, bikin kaget aja!." tanya Bayu sembari bergumam.
"Lihat tuh ...." sahut Yuni sembari tangannya menunjuk ke sebuah Mall yang bertuliskan "Sell up to 70% off.".
Bayu langsung menepuk jidatnya usai melihat sesuatu yang di tunjuk Yuni tersebut.
"Plak! " suara saat Bayu menepuk jidat nya. Lalu ....
"Astaga, Mama ..., aku pikir nabrak orang atau apa!, hadech ...!" gumam Bayu seketika menepuk jidatnya.
Melihat Bayu menepuk jidatnya sembari bergumam, Yuni hanya menanggapinya dengan senyuman, lalu ia langsung dari mobil tersebut, dan mengajak Risma dan Dewi untuk masuk ke dalam Mall yang sedang banjir diskon tersebut.
Seiring dengan Yuni, Risma dan Dewi yang berjalan memasuki sebuah Mall tersebut, Yohanes menepuk pundak Bayu yang duduk di depannya,di bangku kemudi, Yohanes menepuk nya sembari berkata.
"Sabar ..., begitulah para wanita." kata Yohanes.
Mendengar perkata'an Yohanes, Bayu hanya menghela nafas panjang, dan lalu menghembuskan nya.
"Hef ..., huf ...." suara hela'an dan hembusan nafas.
Yohanes yang celingak-celinguk di dalam mobil tersebut melihat-lihat sekeliling jalan, dengan tanpa sengaja, ia justru melihat ada sederetan penjual barang antik kaki lima yang sedang ramai dikerumuni pengunjung.
Hingga akhirnya Yohanes ingin melihat-lihat barang antik yang di jual di tempat tersebut, lalu dia meminta Bayu agar menemaninya dan pergi bersamanya untuk melihat-lihat barang-barang antik yang dijual dan di kerumuni banyak orang tersebut.
"Daripada kita menunggu mereka dan cuma bengong disini (Didalam mobil), gimana kalau kita kesitu saja, kamu temenin Papa liat barang antik yang di jual disitu." kata Yohanes sembari menunjuk ke kesedretan penjual
brang antik tersebut.
"Boleh ...." kata Bayu sembari mengangguk dan kemudian berjalan mengikuti Yohanes yang sudah jalan duluan menuju tempat orang-orang berjualan barang antik tersebut.
Bayu dan Yohanes berkeliling melihat-lihat beberapa barang antik yang di jual oleh beberapa pedagang, saat berkeliling tersebut, entak kenapa Yohanes menuju ke salah satu pedagang yang menjual barang antik yang menurut Yohanes itu adalah barang berharga dan sangat langka.
Ketika Yohanes sedang melihat-lihat dan mengamati barang yang benurutnya bagus tersebut, justru berbeda dengan Bayu yang matanya tidak tertuju ke barang antik yang di lihat olehnya.
Mata Bayu terfokus kepada pedagang yang berada di sebelahnya pedagang tempat Papa nya melihat barang antik tersebut.
Pedagang yang sedang di perhatikan oleh Bayu adalah pedagang yang menjual beragam batu akik.
Bayu melihat sebongkah batu berukuran satu kepalan tangan, yang terpajang di lapak pedagang tersebut.
Batu itu berwarna ungu muda, bentuknya tidak beraturan dan dilumuri sedikit lumpur-lumpur kering yang masih menempel di beberapa bagian batu tersebut.
Kemudian Bayu berjalan mendekati lapak pedagang tersebut, lapak milik seorang pedagang yang mungkin sudah berumur sekitar 65tahunan.