Chereads / FROM SEX TO LOVE 2 / Chapter 21 - Part. 2/Bab. 9 Gara-gara Naget Kaki Naga.

Chapter 21 - Part. 2/Bab. 9 Gara-gara Naget Kaki Naga.

"Ardian sengaja membayar pihak infotainment dan beberapa anggota kepolisian, dengan alasan demi menjaga nama baik perusahaan tersebut. Ardian hanya membakar gedung tua yang sudah tidak di pakai dan terbengkalai dengan mengatas namakan Lion Group. Itu adalah salah satu kasus yang aku manfaatkan untuk menuntut Ardian saat itu, namun lagi-lagi gagal, karena Ardian memang sudah membeli gedung tersebut. Jadi dia bebas bisa membakar, ataupun merobohkannya sekalipun, sesuka hatinya. Aku baru mengetahui bahwa bukti semua kejahatan Ardian ada di berlian ini, satu bulan setelah aku kehilangan berlian ini. Waktu itu ..., ada salah satu staf Lion Group orang kepercayaan Papa dan Mama menemuiku dan menceritakan semuanya padaku, bahkan dia yang selalu membantuku, untuk menjebloskan Ardian kepenjara, namun selalu gagal. Sampai akhirnya dia tidak dijadikan staf lagi oleh Ardian, tetapi dia menjadi OB di Lion Group, nama nya adalah Wijaya. Aku akan menghubunginya setelah kita sampai di kantor polisi nanti." ungkap Risma.

"Baiklah kalau begitu ..., kita tidak boleh menunda waktu lagi, kita harus segera ke kantor polisi." kata Bayu.

"Iya Kak ..., ayo ngebut ...." sahut Dewi.

Dan Risma pun menanggapinya dengan senyuman.

Sesampai nya dikantor polisi Risma membuka berlian itu dan menyerahkan semua bukti kejahatan Ardian dengan didampingi Bayu, Dewi dan wijaya.

Mereka pun bergegas menuju Lion Group bersama dengan beberapa anggota kepolisian.

Dan Ardian yang sedang bercumbu di dalam kantornya tersebut, langsung diringkus bersama dengan antek anteknya dan di bawa ke kantor polisi.

Dan mereka dijerat dengan pasal berlapis

Pasal 55 ayat 1 UU

Pasal 340 KUHp

Pasal 102 A

Pasal 102 B

Pasal 100-102 UU MIG

Dengan ancaman hukuman seumur hidup.

Kini Lion Group telah di serahkan kembali kepada Risma beserta Rumahnya yang telah di huni oleh Ardian.

Dan Risma mengangkat Wijaya sebagai Direktur utama di Lion Group.

Risma berharap di bawah kepemimpinan Wijaya Lion Group bisa lebih berkembang.

Karena Wijaya sudah banyak membantunya, dan pengabdian Wijaya terhadap keluarganya juga sudah terbilang lama.

Risma begitu mengghargai kejujuran Wijaya, dan kesetiaannya dengan Lion Group.

Karena Wijaya masih bertahan walaupun Lion Group sempat di kendalikan oleh Ardian, dan walaupun dia hanya menjabat sebagai OB pada waktu itu.

Padahal dengan gampang, Wijaya sebenarnya bisa melamar ke perusahaan lain, dan mendapatkan jabatan yang lebih layak sesuai dengan skill dan kepandaiannya itu.

"Terima kasih atas kepercayaan yang mbak Risma berikan kepada saya, sebenarnya tanpa kedudukan ini, saya sudah ikut senang Lion Group telah kembali kepemilik aslinya Mbak ...." ucap Wijaya.

"Aku yang seharusnya berterima kasih padamu, karena kamu sudah banyak membantuku, dan kedudukan yang aku berikan padamu ..., kurasa kamu memang pantas menerimanya. Dan jalankan tugasmu dengan baik, jangan membuatku kecewa, ini aku serahkan kunci mobil dan rumah fasilitas dari Lion Group untukmu." kata Risma sembari memberikan beberapa kunci kepada Wijaya.

"Baiklah Mbak ..., aku berjanji tidak akan mengecewakanmu." kata Wijaya sembari menerima kunci itu

Usai Wijaya menerimanya, lalu Risma pergi meninggalkan Wijaya, dari kejauhan Risma melambaikan tangan kepada Wijaya yang masih memandanginya.

"Jangan lupa berpesta ya ...." teriak Risma dari kejauhan sembari melambaikan tangan kepada Wijaya.

Wijaya mengangguk saat mendengar perkataan Risma dari kejauhan, dia mengangguk sembari tersenyum kepada Risma.

Di bawah kepemimpinan Wijaya Lion Group semakin maju.

Hari demi hari nama Lion Group mulai membaik di telinga perusahaan perusahaan lain.

Dan bahkan sekarang tidak sedikit perusahaan yang percaya kepada Lion Group dan saling Bekerja sama.

Semakin banyak perusahaan yang bekerja sama dengan Lion Group, semakin meningkat juga penghasilannya.

Kini pendapatan Lion Group telah mencapai Rp12200 triliun.

Meningkat dua kali lipat dari sebelumnya, dan bahkan hampir dua kali lipat dari Royal Industri.

Kini Lion Group menduduki peringkat sebagai perusahaan terbesar nomor satu di kota Marga dari segi penghasilannya.

Kota Marga adalah salah satu kota yang memiliki tambang minyak terbesar, tiga kali lipat dari pertambangan minyak di kota Royal, jadi wajar kalau Lion Group lebih unggul dari pada Royal Industri.

Karena pertambangan dan hasil terbesar di kota Royal adalah pertambangan berlian, bahkan pertambangan berlian di kota Royal masuk dalam kategori terbesar dunia

Maka dari itu kota Royal dijuluki dengan julukan kota Berlian.

Dan perusahaan produsen berlian ter besar dikota Royal adala Grib Royal dengan pendapatan Rp131390 triliun

Banyak kendaraan-kendaraan yang berlapis emas dan berlian di kota Royal.

Bahkan banyak juga souvenir-souvenir yang terbuat dari emas. Seperti, gelas, mangkuk, piring dan lain sebagainya.

#Satu Bulan kemudian ....

Dewi membeli sebungkus Naget kaki naga, yang didalam naget tersebut adalah bahan dasarnya terbuat dari udang.

Dia membelinya untuk dimakan bersama Bayu dan Risma.

Bayu memakannya dengan lahap, dan begitu juga dengan Dewi, karena naget kaki naga adalah kesukaannya.

Risma juga memakannya dengan lahap, karena dia mengira bahwa itu adalah naget biasa yang terbuat dari bahan dasar ayam.

Usai memakannya mata Risma memerah, tidak ada yang bengkak di bagian tubuhnya, hanya saja, beberapa titik ditubuhnya berbintik-bintik merah, perutnya terasa sangat mulas usai memakannya, tetapi dia mulas tidak sedang ingin beol, perutnya serasa seakan-akan di aduk-aduk pada saat itu.

"Enak ya Kak ..., naget kaki naga ini makanan favorit aku lho ..., bahan dasarnya udang dan udang nya terasa ..., banget!." ucap Dewi.

Begitu mendengar ucapan Dewi, Risma langsung kaget dan teriak.

"Hah!. Udang!!!. " ucap Risma yang terkejut saat mengetahui naget tersebut adalah naget udang.

"Kenapa Kak ...?, Kak Risma nggak suka udang?." tanya Dewi.

"Aku, kan, alergi udang, tapi ini makanan kesukaan Dewi." kata Risma dalam hati.

"Suka ..., Kakak suka kok, enak." ucap Risma sembari mengambil satu naget lagi dan lalu melahapnya.

Karena itu adalah makanan favorit Dewi, Risma tidak ingin menyakiti perasaan Dewi, dan dengan berat hati, dia tetap memakan naget tersebut, walau sebenarnya dia alergi udang.

"Udangnya terasa banget, kan, Kak?".tanya Dewi.

"Ho'oh." jawab Risma sembari mendekatkan kursinya kepada Bayu yang duduk di sampingnya.

Kemudia Risma berbisik kepada Bayu.

"Bay ..., habis makan ..., belikan aku kelapa muda ya." kata Risma sembari berbisik lirih kepada Bayu.

"Kelapa muda?!." kata Bayu dengan sedikit terkejut karena tidak biasanya Risma minta kelapa muda.

"Iya." sahut Risma dan langsung lari ke kamar mandi.

Bayu segera pergi untuk membelikan kelapa muda yang di ingunkan Risma.

"Kok, tumben Kak Risma minta kelapa muda?!." kata Dewi dalam hati yang penuh dengan tanda tanya di hatinya.

Lalu Dewi mencoba menyusul Risma yang sedang berlari ke kamar mandi.

Begitu sampai di dekat kamar mandi, Dewi mendengar suara dari kamar mandi yang di dalamnya ada Risma.

"How ... Wek ...."

"How ... Wek ...."

"How ... Wek ...."

Beberapa kali suara itu terdengar, Risma telah muntah-muntah, dan setelah itu Risma keluar dari kamar mandi dengan ke adaan yang sedikit lemas dan pucat.

Dewi yang menunggunya di depan pintu kamar mandi, segera merangkul Risma dan mengantarnya ke kamar.

"Kakak muntah-muntah?." tanya Dewi saat mengamtar Risma kekamarnya.

"Iya Dew ..., perut Kakak sakit dan sedikit mual." ungkap Risma dan duduk tertegun di ranjang kamarnya.

"Kakak hamil ya ...?." tanya Dewi sembari tersenyum menatap Risma.

"Hah!, hamil ...!." kata Risma yang justru kaget saat Dewi mengira dirinya hamik.

"Iya ..., setau aku ..., kalau orang hamil itu mual-mual, dan permintaannya aneh-aneh, buktinya Kakak minta kelapa muda, orang hamil suka kelapa muda loh ..., katanya sih ... bagus untuk janin dan bayinya nanti, itu tandanya Kakak nyidam, dan kalau istri lagi nyidam ..., suami harus menuruti semua permintaan istri." ujar Dewi.

Warga kota Marga percaya kalau air kelapa muda mampu me netralisir racun, entah itu mitos atau fakta.

Risma meminta kelapa muda tersebut, sebenarnya untuk me netralisir racun dari udang yang membuat dia mual-mual dan sedikit gatal-gatal di bagian tubuhnya.

Namun Dewi salah mengartikannya, dan justru mengira Risma hamil.

Tetapai penjelasan dari kata-kata Dewi, bahwa seorang suami akan menuruti semua kemauan istrinya saat dia hamil tersebut. Kemudian tersirat ide yang muncul di dalam otaknya Risma.

"Menuruti semua kemauan istri?." tanya Risma memperjelas kebenaran tentang apa yang di katakan Dewi.

"Iya Kakak ..., apapun itu!, agar anaknya nggak ngiler atau ngeluarin liur dari mulutnya ..., jorok banget deh Kak, kalau sampai itu terjadi sama anak Kakak. " ungkap Dewi.

"Wah ..., boleh juga tuh, jadi aku bisa minta apapun dari Bayu, tanpa terkecuali." kata Risma dalam hati sembari tersenyum.

Kemudian Bayu datang dengan membawa satu buah kelapa muda yang siap untuk Risma minum.

Dan Bayu langsung memberikannya kepada Risma.

Risma langsung meminum kelapa muda tersebut hingga habis, namun perutnya masih terasa mulas.

"Boleh aku minta di belikan satu buah lagi ...?." tanya Risma sambil menatap Bayu yang masih ngos-ngosan.

Karena Bayu tak kunjung bergerak, ngos-ngosan dan hanya menatap Risma.

Seketika itu Dewi berteriak sembari menatap Bayu.

"Kakak!!!. Cepat belikan sana!, Kakak mau anaknya ngiler!, Kak Risma, kan, lagi hamil." teriak Dewi dan berkata dengan suara agak cempreng.

Bayu sontak kaget dan tercengang usai bendengar apa yang telah Dewi katakan.

"Hah!. Hamil ...." ucap Bayu yang terkejut begitu mendengarnya.

"Cepat ...!!!." teriak Dewi sembari mendorong-dorong Bayu agar segera membelikan buah kelapa muda lagi untuk Risma.

Lalu Bayu pun pergi untuk membeli satu buah kelapa muda lagi. Sembari berjalan kearah penjual kelapa muda, Bayu bertanya-tanya du dalam hatinya.

"Hamil?, yang benar saja?, kan, aku baru sekali gituan sama dia, tapi ..., setelah itu dia memang tidak berbungan dengan orang lain sih ..., dan cuma aku yang terakhir. Kalau dia hamil sama orang lain, harusnya dari bulan-bulan lalu dia sudah hamil." kata Bayu dalam hati sedmbari terus berjalan untuk membelikan buah kelapa muda buat Risma.

Namun setelah beberapa langkah dia berjalan, dia kembali bertanya-tanya dalam hatinya yang masih tidak percaya dengan kabar ini, dan penuh keragu-raguan dalam hatinya.

"Kalau dia hamil ..., berarti aku telah menghamilinya dong!, apa aku harus jujur kalau aku menidurinya malam itu?, ah ..., kok, jadi ribet gini akhirnya. " kata Bayu dalam hati.

Di sepanjang perjalanan, Bayu terus saja bertanya-tanya dalam hatinya.