Chereads / FROM SEX TO LOVE 2 / Chapter 22 - Part. 2/Bab. 10 Kabar Gembira Untuk Papa Dan Mama.

Chapter 22 - Part. 2/Bab. 10 Kabar Gembira Untuk Papa Dan Mama.

Dewi yang sangat bahagia karena Risma telah hamil, dia buru-buru mencari HP nya, berniat ingin menghubungi kedua orang tuanya dan memberitahukan kabar gembira ini kepada kedua orang tuanya.

Dewi menggeledah semua saku nya, namun dia tidak menemukan HP nya.

"Oiya Kak ..., Hp aku di mana ya?." tanta Dewi sembari merogoh beberapa sakunya.

"Apa nggak kamu kantongin ...?." tanya Risma.

"Nggak ada Kak ..., mungkin tertinggal di ruang makan tadi ya ...." kata Dewi.

"Yaudah, coba cari di sana." ucap Risma.

"Iya Kak ...." sahut Dewi dan langsung pergi dan kembali ke ruang makan tersebut.

Di ruang makan, akhirnya menemukan Hp nya, dan dia langsung bergegas menelepon Nama nya.

"Hallo Ma ...." ucap Dewi di telepon.

Mama.

"Iya sayang ..., gimana keadaan kamu disana?."

Dewi.

"Dewi baik, dan semuanya baik-baik saja."

Dewi.

"Aku punya kabar baik buat Mama sama Papa."

Mama.

"Kabar baik apa sayang ...?."

Dewi.

"Kak Risma hamil ..., Mama dan Papa akan punya cucu ...."

( Terdengar suara dari telepon Mama Dewi, yang sedang bergembira dan sedang memanggil suaminya. )

Mama.

"Pa ..., Papa ..., cepat sini Pa ...."

Papa.

"Ada apa sih Ma ..., teriak-teriak."

Mama.

"Menantu kita hamil Pa ..., kita akan punya cucu. "

Papa.

"Ah ..., yang bener saja kamu Ma ...."

Mama.

"Iya, bener Pa ..., ini Dewi telepon, katanya menantu kita sedang hamil."

Papa.

"Mana, coba sini teleponnya, biar Papa yang ngomong."

( Suara teleponpun kembali terdengar jelas. )

Papa.

"Hallo Dew ..., ini Papa ...."

Dewi.

"Ih ..., Papa sama Mama gimana sih ..., di telepon malah ngobrol sendiri."

Papa.

"Iya maaf ..., Mama kamu kegirangan soalnya, tuh ..., Mama kamu loncat-loncat diatas meja sekarang."

Papa.

"Apa benar Kakak ipar kamu sudah hamil ...?."

Dewi.

"Iya Pa ..., benar!, Kak Risma hamil dan lagi nyidam kelapa muda."

Papa.

"Yasudah kalau begitu ..., Papa sama Mama mau packing dulu."

Dewi.

"Emang ..., Papa sama Mama, mau kemana ....?"

Papa.

"Umroh ...."

( Dewi mengerutkan keningnya begitu mendengarnya. )

Papa.

"Ya, kesitu lah ..., kan, istri Kakakmu lagi hamil ..., Papa, kan, juga boleh dong ..., kalau ikut senang ...."

Dewi.

"Oh ..., kirain umroh beneran ...."

"Ha ha ha ha ...."

( Mereka sama-sama tertawa di telepon. )

Papa.

"Sore ini ..., Papa sama Mama akan langsung berangkat ke kota Marga, kamu share lock ya ...."

Dewi.

"Siap bos kuh ...."

( Dan teleponpun mati. )

Bayu yang berdiri di depan pintu sembari membawa kelapa muda buat Risma, mendengar percakapan mereka di telepon.

"Dasar ember!. " cletus Bayu sembari berjalan menuju kamar Risma.

Dewi tidak menghiraukan ucapannya, dan berjalan mengikutinya dari belakang.

"Nih ..., aku belikan dua, biar kalau kamu minta lagi, aku nggak repot-repot bolak-balik kesana!." kata Bayu dengan muka kesal sembari memberikan buah kelapa muda tersebut kepada Risma.

Tanpa menunggu, Risma langsung menerimanya dan segera meminum air kelapa muda tersebut.

"Oiya Kak ..., aku sudah kasih tau Mama sama Papa tentang kehamilan Kakak ..., dan sore ini ..., Papa sama Mama berangkat kesini." kata Dewi.

Risma yang sedang meminum air kelapa muda tersebut, langsung tersendak begitu mendengarnya.

"Uhuk! Uhuk! Uhuk!. "

"Kakak ..., pelan-pelan dong minum nya ...." ucap Dewi sembari mengelus punggung Risma.

Risma melambaikan tangannya ke arah Bayu, dengan telapak tangan menghadap kepadanya dan menggerakkan jari-jarinya naik turun. ( Kode memanggil seseorang. )

Bayu langsung berjalan mendekati Risma.

Kemudian Risma membisik kan sesuatu ketelinga Bayu dengan lirih.

"Aku ingin berdua'an saja sama kamu ..., ada sesuatu yang mau aku bicarakan sama kamu." kata Risma dengan lirih sembari berbisik kepada Bayu.

Tanpa sengaja Dewi mendengar bisikan Risma, walaupun Risma bicara sangat lirih namun saat itu Dewi masih bisa mendengar apa yang telah dia katakan.

"Ehem! Ehem!." Batuk yang di buat-buat oleh Dewi begitu mendengar ucapan Risma yang berbisik kepada Bayu.

Seketika itu Bayu dan Risma langsung menatap Dewi.

"Baiklah ..., iya ..., aku akan keluar kalau kalian pengen berduaan ...." ucap Dewi sembari berjalan keluar dari kamar tersebut dan meninggalkan mereka.

Kini hanya tinggal mereka berdua, Bayu dan Risma duduk berdampingan di atas ranjang di kamar tersebut.

"Mau ngomong apa ...?." tanya Bayu.

"Masak ..., sih ..., aku bisa hamil Bay ....?." ucap Risma yang balik bertanya sama Bayu.

"Ya ..., bisa lah ..., kan, kamu perempuan, semua perempuan bisa hamil kali ...." kata Bayu.

"Kalau itu sih ..., anak TK juga tau Bay ..., maksud aku ..., selama aku kenal kamu, kan, aku tidak pernah berhubungan dengan laki-laki manapun." kata Risma.

Bayu menjadi gugup seketika mendengar kata-kata Risma.

"Em ..., oiya, aku ada janji sama temen, aku pergi dulu ya ...." ucap Bayu yang langsung mencium kening Risma dan perutnya.

Setelah mencium kening dan perutnya tersebut, lalu Bayu segera berlari keluar kamar dan langsung menutup pintu kamar tersebut, entah kemana dia pergi.

Risma dengan tangan kananya memegang keningnya yang baru saja dicium oleh Bayu, dan dengan tangan kirinya memegang perutnya dan mengelus-perut tersebut sembari tersenyum. Dia tersenyum sebentar saja, lalu langsung tertawa saat mengingat Bayu telah mencium keningnya dan mencium perutnya.

"Ha ha ha ha ha ...."

"Kena, kamu Bay ...." ucap Risma sembari menatap pintu kamar dan melambaikan tangannya. ( Dengan tanda selamat jalan. )

#Beberapa jam kemudian ....

Risma dan Dewi sedang bersantai diruang keluarga,sembari menonton TV.

"Bayu pergi kemana ya Dew ..., sudah malam, kok, belum pulang juga?." tanya Risma.

"Nggak tau Kak ..., coba di telepon saja." ucap Dewi.

Ketika Risma berniat menelepon Bayu.

Kemudian Bayu datang, dengan membawa beberapa barang belanjaan.

"Tuh, Kak Bayu ...." ucap Dewi sembari menunjuk ke arah Bayu yang baru saja pulang.

Mendengar ucapan Dewi, Risma segera bergegas menoleh kearah datangnya Bayu.

"Dari mana kamu Bay ..., pergi dari siang, kok, jam segini baru pulang?".tanya Risma.

"Tumben Risma begitu perhatian sama aku, udah seperti suami istri beneran aja!, kayaknya dia memang benar-benar hamil deh!." kata Bayu dalam hati.

"Bay ..., ditanya, kok, malah bengong." kata Risma.

"Oiya, ini aku habis belanja." kata Bayu sembari menunjukan beberapa kantong belanja'an yang di bawanya trrsebut.

Kemudian Bayu menaruh belanjaan tersebut di depan Risma dan Dewi yang sedang menonton Tv, setelah itu lalu ..., Bayu duduk disamping meraka dan ikut menonton Tv.

"Apa ini Kak ...?." tanya Dewi sembari membuka barang belanja'an yang di bawa Bayu, dan mengeluarkannya satu persatu.

"Danging sapi, naget ayam, naget udang, susu ibu hamil." beberapa Produk belanja'an yang di baca oleh Dewi.

Risma yang mendengar kata susu ibu hamil langsung menoleh ke Dewi dan melihat Dewi mengeluarkan belanja'an tersebut.

Padahal tadinya Risma fokus nonton Tv, kini matanya tertuju ke belanja'an yang sedang di bongkar oleh Dewi, setelah mendengar Bayu membeli susu ibu hamil Risma lebih fokus ke barang belanja'an tersebut.

Sementara itu, Dewi masih melanjutkan membongkar belanja'an tersrbut.

"Asam folad, vitamin D, kalsium serbuk. Ini, kok, kebutuhan ibu hamil semua sih, kayak nya Kak ...." ucap Dewi.

Risma juga terkejut begitu melihatnya.

"Berarti Bayu senang dong ..., kalau aku hamil!, tapi kenapa dia tidak mau tidur seranjang denganku, biar aku cepat hamil beneran?!." tanya Risma dalam hati.

"Ya ..., biar sehat." sahut Bayu.

Dewi hanya mengerutkan kening mendengar ucapan Bayu, lalu dia melanjutkan kembali membongkar belanjaan tersebut.

"Buah apel, buah naga, brokoli, tahu, kuaci. Kok, kuaci sih Kak ..., emang ibu hamil makan kuaci ya?." tanya Dewi.

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Dewi, kemudian Risma menatap Bayu.

"Kuaci terbuat dari olahan sunflower seeds yang dibuat mudah untuk dimakan. Kandungan kuaci juga tinggi sehingga membuatnya bisa menjadi pengganti susu untuk ibu hamil." ujar Bayu.

"Oh ..., gitu ya." kata Dewi setelah Bayu menjelaskan nya.

Mendengar penjelasan Bayu, justru Risma ingin tertawa, namun dia menahan tawanya.

"Mbremb!." suara saat Risma menahan tawa dan hanya menghasilkan getaran di bibirnya.

Dewi masih belum selesai membongkarnya, dan masih melanjutkannya.

"Gandum, kacang, protein, salmon,(protein nabati dan hewani)". Nama yang aneh dalam produk makanan." ucap Dewi sembari menggeleng-gelengkan kepala.

Lalu Dewi melanjutkan kembali membongkar belanja'an tersebut.

"Bantal hamil. Kok, bantal sih Kak ...." tanya Dewi sembari menatap Bayu.

"Bantal hamil akan membantu mendapatkan kenyamanan saat tidur, karena bentuknya dapat menyangga perut. Selain itu, posisi tidur dengan menggunakan bantal hamil juga bisa membantu mengurangi kram dan sakit punggung saat hamil." ujar Bayu.

Bendengar penjelasan dari Bayu, Risma tersenyum sembari menatap Bayu.

"Perhatian banget sih kamu Bay ..., benar-benar suami idaman yang penyayang sama istri." kata Risma dalam hati sembari menatap Bayu.