Entah apa yang ada di dalam fikiran Amel saat itu, bukannya dia segera menemui Risma, namun justru dia berjalan mendekati Bayu dan duduk disamping Bayu yang sedang asik membaca koran.
"Em ..., cuaca hari ini panas banget ya!," kata Amel sembari menyibak-nyibak bajunya seperti orang yang sedang kepanasan.
"Iya." sahut Bayu singkat dan tanpa memandangnya.
"Anjay!, cuma bilang iya doang ...." gumam Amel dalam hati.
"Kalau gitu aku mau bikin jus, lumayan buat penyegar ..., kamu mau dibikin nggak Bay?, kalau mau, biar aku bikinkan sekalian?." tanya Amel.
"Boleh kalau di bikinkan, tapi jangan terlalu banyak gula ya ..., aku nggak begitu suka manis soalnya." kata Bayu sembari tetap fokus membaca koran yang ada di tangannya.
Begitu mendengar kalau Bayu menerima tawaran nya tersebut, perasaan Amel sangat terlihat bahagia.
"Yes ..., akhirnya mau juga kamu Bay." kata Amel dalam hati sembari tersenyum.
Lalu Amel segara berdiri dan beranjak pergi kedapur untuk membuat jus tersebut, sembari berkata.
"Baiklah ..., aku bikinkan dulu special buat kamu dengan sedikit gula. " kata Amel sembari berjalan menuju dapur.
Bayu hanya mengangguk tanpa melihat dan memandangnya.
Setelah berada di dapur, Amel segera membuat dua gelas jus buah, satu untuknya dan satu lagi untuk Bayu.
Namun sebelum Amel memberikan jus itu kepada Bayu, dia mengambil sebuah bungkusan kantong plastik kecil dari dalam tas cantiknya.
Ada beberapa butir obat yang terbungkus dengan kantong plastik yang ia ambil tersebut, dan dia lalu memasukkan beberapa butir obat tersebut kedalam jus yang akan di berikannya kepada Bayu.
"Dengan ini, aku akan memilikimu seutuhnya Bay ...." ucap Amel sembari memasuk kan obat tersebut kadalam salah satu gelas yang sudah di isi jus tersebut, dan lalu Amel mengaduk nya hingga obat tersebut benar-benar tercampur dan menyatu dengan jus tersebut.
Setelah dirasa obat tersebut telah lebur di dalam gelas berisi jus tersebut, kemudian Amel segera memberikan jus yang sudah dicampur obat tersebut kepada Bayu.
"Ini Bay, buat kamu ..., dengan sedikit gula, cepat minumlah ...." kata Amel sembari tersenyum dan memberikan segelas jus yang telah dicampurnya dengan beberapa butir obat-obatan tersebut kepada Bayu.
"Thank's ya Mel ...." ucap Bayu sbari tersenyum menerimanya tanpa ada rasa curiga sedikitpun kepadanya.
Usai menerima segelas jus dari Amel tersebut, Bayu langsung meminumnya.
"Ceglug! Ceglug! Ceglug!. " suara saat Bayu meminum segelas jus tersebut, mungkin dia sedang kehausan hingga meminumnya tanpa jeda.
"Gimana Bay ..., segar, kan?".tanya Amel sembari tersenyum usai Bayu menghabiskan jus yang telah ia berikan.
"Enak!, tapi ..., kenapa kepalaku tiba-tiba terasa berat ya?." tanya Bayu sembari memegang kepalanya yang terasa berat menurutnya, dan dalam hitungan detik Bayu langsung tergetak tak sadarkan diri di sofa tersebut.
Melihat Bayu tengah tergeletak usai meminum jus pemberian darinya itu, Amel segera menghampiri Bayu.
Iya!, Amel memang menghampirinya saat itu, namun Amel menghampiri Bayu tidak untuk menolongnya.
Amel meraba celana Bayu, tepatnya Amel meraba di bagian penis Bayu.
"Tegang!, Wah ..., manjur juga obatnya. " kata Amel yang merasa penis tersebut tengang saat ia tengah merabanya.
Pada saat itu Bayu memang benar-benar pingsan, namun tidak dengan penisnya, karena saat dia pingsan, kondisi penis tersebut justru mengembang dan menonjol hingga mendesak celana yang sedang ia kenakan.
Hal itu terjadi karena mungkin, ada unsur kandungan obat perangsang dari beberapa obat yang diberikan Amel kepadanya. ("Mungkin!!.")
Karena Bayu sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri, Amel segera melancarkan aksinya.
Dengan perlahan satu demi satu Amel segera melepas kancing baju nya Bayu, hingga semua kancing baju tersebut terlepas dan bulu dadanya Bayu yang lembut dan mempesona tersebut terlihat jelas dimatanya.
Setelah itu lalu Amel meraba dada tersebut dengan perlahan sembari menjilatinya dengan penuh nafsu dan hasrat yang tinggi.
Amel terus saja mejilati tubuh Bayu dan memainkan lidahnya di sekiling pusar Bayu, sembari tangan nya melepas celana dalam nya sendiri, tanpa melepas baju dan rok mini yang ia kenakan, kerena menurut Amel rok tersebut tidak di lepas pun juga tidak masalah.
Usai melepas celana dalam nya sendiri kemudian Amel berpindah melepaskan kancing celana Bayu dan membuka resleting celana tersebut, lalu memasukan tangan nya kedalam celana dalam Bayu, dan tangan tersebut hingga akhirnya meraih penisnya Bayu.
Setelah tangan nya berhasil meraih penis yang menegang tersebut, lalu perlahan Amel mengeluarkan penis tersebut dari tempat bersemayam nya. Yaitu celana dalam Bayu.
"Waow, besarnya ...." ucap Amel kagum, begitu melihat penis yang sedang berada di genggaman nya tersebut, berdiri tegak dengan bebas, besar dan berotot.
Tidak hanya sampai disitu saja, Amel tidak hanya melihat dan mengenggam nya saja, perlahan Amel megocok penis tersebut dengan tangan nya.
Sembari tetap menggocok penis tersebut, Amel menjulurkan lidahnya dan mejilati beberapa bagian tubuh Bayu yang ia sukai, menurutnya. Mulai dari pusar lalu turun ke bawah menuju penis yang sedang di kocoknya.
Amel menggerak kan lidahnya tersebut dengan menyusuri jalur simbar yang berada di bawah pusar perut tersebut.
Kebetulan Bayu memiliki "simbar" yang menghubungkan atara pusar dan penisnya.
#Simbar adalah bulu-bulu kecil yang halus dan lembut, yang tumbuh pada bagian dada, perut bawah sekitar bawah pusar sampai sekitar vagina wanita atau penis pria, dan sekitar lipatan pantat akan mulai tumbuh rambut sebagai tanda pertumbuhan seks sekunder jika seseorang tengah memiliki simbar.
di sepanjang simbar itulah Amel terus memainkan lidahnya hingga lidah tersebut hingga sampai ke pangkal penis yang dimainkan dengan tangan nya tersebut.
Setelah lidahnya berada di titik utama tersebut (titik tujuan utama nya melakukan ini semua) , kemudian Amel menggerakan lidah nya menjilat memutari dan mengelilingi seluruh bagian penis tersebut, bahkan lidah telah menjamah, menjilati seluruh penisya Bayu tersebut tanpa ada yang terlewatkan.