Chereads / FROM SEX TO LOVE 2 / Chapter 10 - Bab.10 Enak-nya Punya Suami

Chapter 10 - Bab.10 Enak-nya Punya Suami

Saat melihat hal itu dan menyadari perkataan Bayu. Risma langsung mengalihkan pembicaraan.

"Sudahlah Pak ..., jangan dengarkan dia,  dia kan lagi mabuk. Jadi bicaranya ngelantur. " kata Risma sembari menepuk-nepuk bahu Bian.

"Be_ benar tuh Kak!. " sahut Aga yang juga sudah mabuk sembari menyandarkan kepalanya di sandaran kursi dengan posisi menengadah.

"Kabar Bu Isma gimana Pak?. " tanya Risma.

"Alhamdulillah baik ...." jawab Bian.

"Bagus dech kalau gitu,  jadi saya tidak merasa bersalah kalau gitu Pak. " ucap Risma.

"Mbak Risma ini bicara apa?!, justru saya dan Isma berterima kasih sama Mbak dan Mas Bayu atas kejadian kemarin. " ucap Bian.

Risma tersenyum.

"Oiya Pak!, saya tinggal dulu ya ..., kasian Bayu sudah mabuk, biar saya bawa dia ke kamar saja. " ucap Risma sembari berusaha merangkul Bayu untuk di bawanya ke kamar.

"Iya Mbak,  kasian Mas Bayu sepertinya sudah tidak sadar. " kata Bian.

Risma mengangguk. Lalu ....

"Pak Bian dan Pak Aga tidur di sini saja, di kamar tamu, karena ini sudah larut malam dan sepertinya kalian juga sudah sangat mabuk, dari pada nanti terjadi apa-apa di jalan. " kata Risma sebelum meninggalkan tempat tersebut, yang dalam posisi sedang merangkul Bayu dan hendak membawanya ke kamar.

"Dengan senang hati Mbak ..., kalau memang diijinkan sama Mbak ..., lagi pula Aga juga sudah tergeletak, kayak nya dia juga sudah mabuk berat." kata Bian.

"Silahkan Pak ..., jangan sungkan-sungkan anggap saja seperti rumah sendiri. " kata Risma yang masih merangkul Bayu, dan Lalu berjalan dengan merangkulnya menuju ke kamar nya.

Sembari tersenyum,  Bian hanya mengangguk.

Saat Risma beranjak meninggalkan tempat tersebut,  Bian juga langsung membawa Aga ke kamar tamu, Dan kemudian Bian tidur dikamar tamu disebelah nya, yaitu disebelah kamar Aga.

Dewi yang saat itu melihat Risma sempoyongan merangkul Bayu saat menaiki tangga, kemudian mengikutinya dan membantunya.

"Kak Bayu mabuk ya ....?." tanya Dewi sembari merangkul Bayu dari sisi yang berbeda dengan Risma. (Bisa dibilang,  Risma sebelah kanan,  Dewi sebelah kiri.).

"Iya nich Dew ..., kamu udah selesai sama teman-teman kamu?." tanya Risma.

"Belum sich ...., nggak tega aja aku liat Kakak yang jalan sempoyongan saat membawa Kak Bayu,  makanya aku bantuin Kakak. " kata Dewi.

"Makasih ya Dew ...." ucap Risma.

"Iya Kakak!, " sahut Dewi.

Sesampai nya di depan kamar ..., Dewi kembali bertanya sama Risma.

"Kakak ..., aku tidur dimana?." tanya Dewi sebelum melepaskan Bayu dari rangkulan nya.

Risma terdiam sesaat.

"Oiya!, kalau kedua kamar tamu di pakai sama Bian dan Aga!, terus Dewi tidur dimana?!." tanya Risma dalam hati.

Karena bingung Risma tidak menjab pertanyaan Dewi, dan tanpa berpikir panjang, Risma membawa Bayu dan masuk ke kamarnya, dengan tetap di bantu oleh Dewi.

Sesampainya di dalam kamar tersebut, Dewi kembali bertanya.

"Ini kamar Kakak dan Kak Bayu?." tanya Dewi sembari membantu Risma membaringkan Bayu di ranjang yang terdapat dalam kamar tersebut.

"Iya ..., ini kamar Kakak ..." jawab Risma saat membaringkan Bayu.

"Yaudah kalau gitu!, Dewi tidur dikamar sebelah aja!, samping kamar Kakak." ucap Dewi yang terus berjalan meninggalkan kamar tersebut dan menuju kamar yang ia maksud. Yang sebenarnya adalah kamar Bayu.

Risma hanya terdiam dan membiarkan nya pergi.

"Duh gimana nih ..., kalau aku tidur sekamar sama Bayu, besok pasti aku kena marah sama dia!. Ah!, bodo amat!, besok ya di pikir besok!," gumam Risma dengan pasrah sembari menatap Bayu yang tengah terbaring di ranjang tersebut.

Lalu Risma segera bergegas menutup dan mengunci pintu kamar tersebut, dan berniat ingin segera tidur karena matanya juga sudah terasa ngantuk dan kepalanya terasa agak sedikit pusing akibat terlalu banyak minum.

Namun sebelum Risma beranjak tidur.

Bayu yang sedang terbaring diranjang tersebut tiba-tiba duduk dengan mata tertutup, dengan posisi kaki tetap berselonjor.

Melihat hal tersebut Risma segera bergegas menghampiri Bayu dan segera duduk di sampingnya. Namun posisi Risma duduk dengan kedua kakinya yang berada di lantai (memijak lantai) .

Lalu Risma bergegas menyandarkan Bayu di tubuhnya, dan saat Bayu telah bersandar padanya,  saat itu pula justru Bayu muntah-muntah.

"How ... Wek!."

"How ... Wek!. "

"How ... Wek!. "

Bayu muntah hingga beberapa kali, dan itu membuat seluruh pakain-nya dan pakain Risma sangat kotor sehingga pakaian mereka basah semua akibat dari muntahan tersebut.

"Ah!, sial ... sial!, " gumam Risma saat Bayu me muntahi nya.

Usai Bayu muntah-muntah, Risma segera melepaskan seluruh pakaian Bayu, hingga tidak ada sehelai kain pun yang tersisa.

Lalu setelah melepaskan semua pakaian nya tersebut,  Risma membersihkan seluruh tubuh Bayu, dan bahkan sesekali menatap penis Bayu yang mulus dan indah dengan sedikit bulu-bulu halus yang menghiasi di bagian penis tersebut. (Bukan salah Risma dong,  kan Risma mengurusnya!. Bener nggak?!. )

Usai membersihkan seluruh tubuhnya Bayu, Risma kembali membaringkan Bayu di kasur dan menyelimutinya.

Setelah membaringkan Bayu,  kemudian Risma segera pergi ke kamar mandi. Risma terpaksa mandi tengah malam untuk membersih kan tubuhnya, dengan mandi sebentar asal bersih saja.

Setelah itu Risma mengeringkan tubuh nya sebentar, dan lalu tiduran disamping Bayu dengan keadaan sama-sama telanjang dan berada dalam satu ranjang dan dengan selimut yang sama pula.

Risma tidak memejamkan mata saat itu ..., dia memperhatikan dan menatap Bayu yang berada di sampingnya, yang sudah dalam keadaan tertidur atau mungkin tengah terkapar karena mabuk.

Namun pada saat itu, Bayu justru memiringkan tubuhnya dan menghadap ke Risma dengan posisi memeluknya seperti seseorang yang sedang tidur sembari memeluk gulingnya.

(Posisinya miring ke kanan ya..., karena Risma saat itu berada di sebelah kanan Bayu, dengan kaki kiri bayu yang menindih paha Risma dan dengan tangan kirinya Bayu yang memeluk Risma.)

Tanpa sengaja tangan Bayu diletak kan tepat berada di payudara Risma pada saat itu, oleh Bayu.

Kerena Risma sedang dalam keadaan telanjang, dia mancoba menyingkirkan tangan Bayu dari payudara nya dengan mengangkat nya secara perlahan.

"Duh!,  jangan bikin aku pengen dech Bay ...," ucap Risma dalam hati saat memindahkan tangan Bayu dari payudaranya.

Risma memindahkan nya, dan menaruh tangan tersebut diatas paha nya Bayu yang sedang menindih nya.

Setelah beberapa detik tangan tersebut berada di pahanya Bayu sendiri. Tanpa sadar justru Bayu menggerakan kembali tangannya tersebut. Dan  na'as nya!, kini tangan tersebut sama Bayu justru diletak kan dibagian kemaluan Risma, tepat nya berada di atas bulu-bulu halus kemaluan nya.

"Sial!, bisa klimaks nich!, bikin aku pengen ajha sich kamu Bay ...." kata Risma dalam hati.

Pada saat itu, Risma hanya merasakan sebuah kehangatan dalam tubuhnya,  karena Bayu memeluknya dengan suhu tubuh yang mampu memberinya kehangatan di tubuhnya.

"Gini nich!, enaknya kalau punya suami. Bobo di kelonin ..., dingin di angetin!." kata Risma dalam hati.

Namun ketika Risma mencoba memejamkan mata,  hembusan nafas Bayu yang berada tepat di depan telinganya, membuat dia merinding disco, dan gairah sex nya hadir dengan sendirinya.

"Aduh Bay ..., maafkan aku ya ..., hembusan nafasmu bikin aku pengen ...." kata Risma dalam hati sembari menggerak kan tangan nya menyusul tangan Bayu yang sedang berada di rambut kemaluan nya.

Dengan jantung yang, dag!, dig!, dug!, ser ... , Risma memegang tangan Bayu dan meraih jari tengah dari tangan tersebut lalu perlahan dia sedikit mengangkang kan kakinya dan meletak kan jari tengah tersebut tepat di depan lubang kemaluan nya.

Dan itu berarti kini jari tengah Bayu telah menyentuh kemaluan Risma.(Nakal juga ni anak ya ...)

Sembari menutup mata dan menghayati hembusan nafas Bayu yang hingga membuatnya merinding disco tersebut ....

Risma dengan perlahan menggerak kan jari tengah tersebut meraba, menggosok dan modar mandir tepat di lubang kemaluan nya,  dari bawah ke atas dan dari atas kebawah, dan begitu seterusnya, hingga lama kelamaan kemaluan tersebut akhir nya basah.