"Sebenarnya aku mengajakmu memiliki hubungan karena saat itu aku baru saja patah hati. Maaf." ungkapan itu terasa menyesakkan untuknya, bibirnya tersenyum pelan seolah berusaha menepis sesak yang datang tanpa izin sama sekali.
"Lalu?" tanyanya dengan suara yang masih sangat tenang.
"Hari ini, perempuan yang aku cintai telah kembali dan dia ingin kami kembali bersama. Jujur, selama memilki hubungan denganmu aku hanya menganggap semua jika itu hanyalah pertemanan kita semata. Katakan aku laki-laki jahat karena membuatmu menjadi perempuan pelampiasan tapi aku juga tidak bisa membohongi perasaanku." Laki-laki dengan kemeja birunya itu hanya bisa menatap kosong pantai didepan sana.
"Lantas?"
"Maafkan aku Pelita, bukan keinginanku seperti ini. Hanya saja, sungguh! Aku tidak bisa menggantikan perempuan itu dengan namamu dihatiku. Semoga kamu bisa menemukan laki-laki yang menggangap kamu adalah tujuan bernapasnya." Perempuan bernama Pelita itu tertawa kecil, jadi selama ini ia dipermainkan ya?
"Bagaimana dengan perasaanku?" tanyanya suara lembutnya.
"Namanya Veniza, kami menjalin hubungan dari kelas satu smk sampai lulus. Tetapi karena dia ingin melanjutkan studi di ibu kota maka kami memilih berpisah walaupun berat. Tepat hari ini dia kembali meminta hubungan yang dulunya berpisah karena tuntutan impian masing-masing. Aku bukannya tidak menghargai perasaanmu Pelita,tapi mana mungkin kita mempertahankan hubungan dimana aku tidak memilki rasa padamu?"
Pelita terdiam, memilih menatap pantai yang begitu tenang di sore hari ini. Harusnya saat ini keduanya merayakan anniversary ke-5 tahun hubungannya tapi malah berakhir seperti ini. Pelita tidak pernah membayangkan jika apa yang ia alami dengan laki-laki disampingnya itu selama 5 tahun hanyalah rekayasa dan seutas permainan belaka.
"Siapa tadi namanya?" tanyanya
"Veniza Mahira, ada apa? Kamu mengenalnya?" ia mengerutkan keningnya bingung, mana mungkin Pelita kenal dengan Veniza kan?
"Dia satu kampus denganku, tepatnya satu kelasku. Dan setahuku dia sudah mempunyai kekasih dan cukup terkenal di kampusku, Git."
Laki-laki yang Pelita panggil Git itu segera menampakkan wajah marahnya. Mana mungkin Veniza yang lemah lembut membohonginya, Veniza kemarin menemuinya mengatakan ingin kembali padanya karena belum bisa melupakan perasaan diantara mereka, Veniza juga mengatakan selama berpisah dengannya mantannya itu tidak pernah memilki hubungan dengan siapapun.
"Kamu boleh sakit hati Pelita, aku tentu memaklumi betapa patahnya kamu saat ini. Aku tidak pernah menyangka seorang Pelita yang kukenal lemah lembut malah membual seperti ini." Lagi dan lagi Pelita hanya tertawa menganggapi ucapan Git.
"Git, kalian baru bertemu setelah bertahun-tahun berpisah. Apapun bisa terjadi termasuk sikap seseorang, kamu tau aku! Mana mungkin aku berbicara tentang seseorang jika bukan kenyataan. Kamu sudah mengenalku selama 5 tahun,apa waktu selama itu belum cukup untuk mengetahui sikapku?" bantahnya, ada kekecewaan dalam diri Pelita karena Git malah menuduhnya berbohong, jadi 5 tahun kebersamaan mereka itu sebenarnya apa?
"Kamu punya bukti Pelita? Seorang perempuan bisa berubah menjadi sosok lain disaat mereka sedang patah hati. Dan saat ini kamu sedang patah hati, lagian! Mana mungkin Veniza satu kampus denganmu sedangkan terakhir kali ia bertemu denganku dia mengatakan akan ikut dengan orangtuanya."
"Ada apa denganmu Git? Kenapa kamu berubah secepat ini? Kita bahkan sudah saling mengenal sejauh ini. Dan apa kabar dengan rencana kita ke jenjang pernikahan?"
"Tidak perlu mengalihkan pembicaraan,Pelita. Kamu paham soal agama dan banyak tau tentang hal itu, dan saat ini kamu malah memfitnah seseorang? Ternyata 5 tahun denganmu tidak cukup membuatku paham akan sikapmu yang sebenarnya. Aku bersyukur karena Allah memperlihatkan sikap aslimu padaku sebelum kita naik ke jenjang lebih serius." setelah mengucapkan hal itu Git berlalu, tepat saat siluet tubuh Git menghilang air mata Pelita luruh.
"Apa harus kulakukan Git? Apa yang harus kulakukan dengan perasaanku? Kamu sudah mengungkap kekuatannya tapi rasa ini tetap maunya kamu. Tolong kembali Git dan ambil perasaan yang sudah kamu tanam disini."
Pelita yang harusnya bercahaya kini meredup bersama Senja yang tak kunjung datang karena tertutupi awan gelap dan tak lama kemudian hujan tiba, menari serta menyanyi bersama Pelita dalan isakan pilu karena pedihnya mencintai seseorang yang menjadikanmu pelampiasannya selama 5 tahun.
***