Sean membuka foto di laptopnya yang menampilkan sebuah gedung yang merupakan markas musuh mereka. Mereka semua mulai mendiskusikan langkah apa yang harus mereka lakukan untuk penyerangan ke tempat musuh apalagi di sana terlihat banyak pintu yang bisa saja membuat mereka tersesat.
"Jadi kita mau ke sana bawa senjata apa nih? Gue enggak mau mati konyol loh di sana," tanya Rico.
Mereka mulai menentukan senjata apa yang ingin mereka pakai ke sana. Setelah selesai menentukan, Arga memanggil para pengawal untuk masuk ke dalam ruang meeting.
"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanya Jefri.
Arga menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi. "Tolong siapkan baju pelindung dan alat peledak untuk kami bawa ke tempat yang menjadi target kami," perintah Arga.
