Chereads / Suami Pungutan Mama / Chapter 34 - Ide Cemerlang

Chapter 34 - Ide Cemerlang

Di rumah sang pelaku.

Dia mondar-mandir dengan menghisap rokoknya dengan gaya sok coolnya, menyemburkan asap rokok dengan kasar, setelah itu menginjak putung rokok saat sudah terlepas dari rokoknya. Tangan satunya mengetuk meja dengan keras lalu tertawa melihat rokok yang sudah habis.

"Haha uang hanya tinggal segini, pacar tak punya, tak ada yang bisa aku porotin, lalu bagaimana dengan kehidupanku ini? Ais siaaal, sungguh sial hidupku! Tapi semua ini juga salah Kimberly yang memutuskanku! Kenapa aku dulu ketahuan kalau selingkuh sih menyebalkan! Tapi ini tidak bisa dibiarkan, enak saja Kimberly memutuskan hubungan denganku, oh ... tidak bisa, aku harus tetap dapat jatah uang bulanan darinya, secara dia kaya, masak tega sama aku haha, dia kan cinta mati sama aku," celoteh lelaki itu yang bernama Koko.

Dia mendekat ke arah cerminnya yang besar, lalu menyentuh foto Kimberly yang banyak tertempel di cermin itu. Ia usapnya foto itu dengan lembut dan diciumnya sesekali.

"Kim, kamu tahu aku sangat mencintaimu, hanya saja aku memang tak cukup hanya mencintaimu saja, aku perlu melampiaskan semuanya kepada wanita lain, buktinya kalau kamu tak pernah aku marahin kan? Kamu itu wanita kesayanganku, jadi jangan pernah bilang kalau aku hanya memanfaatkanmu jangan, kamu jangan membuangku, aku memaklumi kamu pernah memasukkanku ke penjara, aku anggap itu pembalasanmu karena aku menduakanmu, jadi kita impas ya, kita mulai dari nol lagi bagaimana? Aku janji akan berubah tak akan play boy lagi." Koko benar-benar berbicara sendiri, berbicara kepada foto dengan sangat tidak waras.

Dia akhirnya frustasi karena sepi tidak mendapat jawaban dari siapapun, akhirnya dia meraih jaketnya yang ada di gantungan baju, lalu pergi meninggalkan rumah kecilnya, sebenarnya itu tidak bisa dikatakan rumah karena dia hanya tinggal di gedung kosong yang tidak ditempati oleh orang, rumahnya sudah disita oleh bank waktu itu karena banyaknya hutang yang ia punya.

Koko terus berjalan menengadahkan kepalanya ke sinar rembulan yang kebetulan saat ini sangat terang karena sudah menjelang malam. Dia terus menghirup udara malam dengan sesekali berteriak.

"Kimberly ... kamu masih mencintaiku kan? Kalau iya kenapa kamu menikah dengan orang itu? siapa dia? Haruskah aku membunuhnya agar kamu bisa bersamaku hah! Jawab!" Setelah mengucapkan itu Koko tersenyum, kali ini ide membunuh benar-benar cemerlang, dia tak perduli apapun dilakukannya demi bisa mendapatkan Kimberly lagi.

"Kita lihat saja nanti, aku akan membuatmu kembali kepadaku lagi!" Koko pun berlari kencang dan ia akhirnya merampas motor yang ada di sekitaran tempat itu. Mendorong yang punya motor dan dipakai untuknya berkeliling. Dia tertawa saat banyak yang mengejarnya dan meneriakinya.

"Maling, maling, maling!" teriak semuanya bersahutan. Koko yang sudah lincah dia terus berjalan dan mengelabui semuanya dengan bersembunyi, akhirnya mereka pergi dengan tangan kosong karena tak dapat menemukannya.

"Cih, gak akan bisa kalian menangkapku, Koko gitu lho," ucapnya dengan bangganya dan meludah dengan keras.

Koko pun berjalan kembali ke arah jalan di mana rumah Kimberly berada. Dia tersenyum saat sudah berada di depan rumah Kimberly. Memandangi rumah itu, lalu dia mengendap-endap untuk mengintip di bagian atas kamar Kimberly, dia menguping dan penasaran apa yang sedang dilakukan Kimberly.

Koko tak mendengar apapun karena ternyata Kimberly dan Khaibar sudah turun ke bawah untuk menyusul Kendrick.

"Aku gak mendengar apapun, kok sepi? Di mana Kim?"

***

Di rumah keluarga Kendrick.

Kimberly dan Khaibar saat ini sudah berhadapan dengan Kendrick dan Keysa. Mereka sudah menghentikan pesta itu gara-gara masalah pelaku itu, pesta yang awalnya 7 hari 7 malam kini hanya menjadi 1 malam saja dan tak menyenangkan lagi, gara-gara masalah itu.

Mereka saling diam mematung untuk membahas selanjutnya apa yang akan ditempuh dan akan direncanakan. Kini mulailah Khaibar yang membuka suaranya, dia memberikan ide cemerlang barangkali dapat diterima Kendrick dan menurutnya siapa tahu dengan ide ini Kendrick bisa sedikit menghargainya dan tak menjadikannya musuh lagi.

Sebelum menyalurkan ide Khaibar mengucapkan do'a dulu di dalam hati seraya mengucapkan bismillah.

"Pa, Ma, Khaibar mempunyai ide, bagaimana kalau Kim menghubunginya, lalu nanti mereka bisa ketemuan dengan membawa uang dan memberinya uang sedikit untuk memancingnya, setelah itu kita kepung dia rame-rame, pasti dia akan tertangkap, bagaimana?"

Kendrick mengangguk-anggukkan kepalanya, dia mencerna ide Khaibar terlebih dahulu, yang sedikit lebih masuk akal dan sedikit diterimanya. Namun, Kimberly langsung memprotesnya dengan keras.

"Apa! Tidak, tidak, tidak bisa! Iya kalau dia baik kepadaku, kalau dia membunuhku bagaimana? Aku kan pernah memenjarakan dia, jelasnya dia mempunyai dendam kesumat terhadapku, apa kamu tak kasihan denganku, kamu akan kehilangan istri cantikmu ini Khaibar," protes Kimberly, awalnya dia sangat ganas dan tak terima, tapi akhirnya suaranya merengek dan mendayu-dayu. Khaibar jadi tak tega dan membenarkan ucapan Kimberly juga.

Kini giliran Keysa yang memberikan ide. Dia mengusap bahu suaminya dengan lembut. Keysa memang seperti itu, tak pernah malu menunjukkan situasi kemesraan di manapun itu berada, Kendrick juga menikmatinya dan senang kalau Keysa merayu seperti itu.

"Pa, bagaimana kalau Kimberly ditemani saja, Mama setuju dengan ide Khaibar, tapi ya untuk antisipasi Kimberly agar tidak diapa-apakan oleh Koko sialan itu, bagaimana kalau dia bersama temannya?"

"Apa maksud Mama body guard?" sela Kendrick dengan sesekali mencium pipi Keysa dengan gemas, karena malam ini Keysa berdandan dengan sangat cantik, sehingga Kendrick tak tahan melihatnya.

'Cih, Mama dan Papa masih sempat-sempatnya seperti itu, aku iri.' Batin Kimberly.

"Bukan, Pa, tapi teman, seorang perempuan saja, dia kan sangat play boy barangkali si Koko itu fokus kepada teman Kim, bukan kepada Kim jadi dia aman," balas Keysa dengan semakin mesra dan memeluk Kendrick dari belakang.

"Perempuan? Siapa?" Kendrick bingung, sementara Keysa langsung melirik ke arah Kimberly, memberi kode agar Kimberly menyahutinya dan menelepon satu temannya.

Akhirnya Kimberly tersenyum dan kali ini ia yang mendekati papanya dengan tersnyum penuh makna.

"Aku gak punya teman, Pa, teman perempuan aku sekarang jahat semua, kemarin saja Papa lihat sendiri merayu Khaibar, jadi aku sudah memutuskan hubungan dengan mereka, aku baru sadar kalau mereka munafik semua, Kim punya ide bagaimana kalau bersama Khaibar?"

"Apa! Aku? Bagaimana bisa? Bukankah aku laki-laki? Dan mantan kamu jelasnya tahu kalau aku suamimu." Khaibar langsung memprotes. Kimberly tersenyum ke arahnya. Keysa juga tertawa paham dengan apa yang dipikirkan oleh anaknya.

"Kamu akan aku sulap menjadi perempuan, dan kamu akan menamani aku menemui Koko," ucap Kimberly yang mendapat anggukan oleh Keysa dan juga Kendrick atas setujunya mereka.

Khaibar yang syok dia pun melototkan matanya ke arah Kimberly hingga mulutnya menganga lebar.

"Apa! Tidak bisa begitu dong, Kim? Apa kamu gila!" Khaibar tak terima, tapi tatapan mata Kendrick dan Keysa yang siap menyambar ke arahnya akhirnya Khaibar pun menyetujui dan menerima itu dengan terpaksa.

"Hmmm oke lah." Khaibar pun setuju dan berjalan ke arah kamar mengikuti Kimberly yang sudah berjalan duluan ke arah kamar. Ia mengumpat terus di dalam hatinya.

'Sial, sial hidupku ini! Aku jadi banci deh hmmmm.'