Savira terbangun ketika merasakan ada yang aneh dengan tubuhnya. Sebuah pelukan yang sangat erat sampai membuatnya tak bisa melepaskan diri saat ini. Lalu setelah beberapa saat, dia baru tersadar kalau kemarin malam dia tidur berdua dengan Raga di atas sofa.
Susah payah Savira membalikkan tubuhnya, dia melihat lelaki itu masih terlelap dalam tidurnya.
Memandang dengan lekat, Savira lantas mengelus satu sisi wajah lelaki itu dengan lembut.
"Ga—bangun," ucap Savira dengan suara seraknya.
Raga hanya menggeliat sedikit tapi suara panggilan Savira tak dapat membangunkannya. Sampai pada akhirnya Savira menggelitik pinggang lelaki itu dan sontak Raga terbangun.
"Oke—oke, iya—iya aku bangun," ucapnya sambil menahan tawa.
"Udah jam setengah enam dan aku mau siap-siap," kata Savira kemudian dia duduk.
Menoleh ke samping dia masih melihat Raga memejamkan matanya meski beberapa saat yang lalu dia mengatakan kalau akan bangun.
"Aku kelitikin lagi nih ya, kalau gak bangun," ancam Savira.