" Apa ibu benar-benar sudah menceritakan semuanya?" Suara Oska memecah kesunyian di ruang pertemuan, semua Guardian dan Controller ada disana, termasuk Ratu Efora. Wajah Oska tampak sangat serius, begitu banyak hal yang masih ingin dia tanyakan. Terlebih menurutnya, apa yang diceritakan Jumi belum mewakili apapun.
Mendengar ucapan Oska, Jumi tertunduk. Dia sadar bahwa saat ini tidak ada satu pun kalimat pembelaan yang dapat menyelamatkannya dari rasa kecewa Oska.
" Kenyataan itu tergantung dari prasangka mu Oska. Jika kau sangat penuh curiga maka seperti apa pun ibu menjelaskan, kamu tidak akan menerimanya."
" Ibu bukan hanya berhutang penjelasan pada kak Oska, tapi padaku dan Gase." Alpha
" Alpha." Jumi, nada tegas yang mengisyaratkan bahwa Alpha sedang bersikap tidak pantas.
" Kata Alpha benar ibu, aku juga berhak tau kan?." Gase
" Hei ada yang tau Arest dan Kak Dave kemana?" Hyeka berusaha mengalihkan topik, dia muak terjebak disuasana canggung seperti ini. Namun berkat perkataan Hyeka, semua mulai sadar kalau Arest dan Dave sudah pergi terlalu lama.
" Bukankah Dave bilang mereka hanya keluar sebentar?" Thunder
" Kakak bisa melacak nya?" Aron bertanya pada Zerro, sekaligus berharap besar dia jawab iya.
" Apa kau sedang meledekku Aron?" Zerro tersenyum, anehnya dia terlihat tulus. Seolah manusia polos yang sedang tersenyum, murni karena sebuah lelucon biasa.
" Kan kakak bisa itu....." Aron menggerak-gerakan tangannya, tidak jelas. Yang pasti artinya, ituloh kekuatan ilusi dan pembac apikiran yang keren itu.
" Hahahahha... Kau lucu sekali Aron." Zerro
" Tapi aku tidak sedang melucu kak." langsung mukak sedih.
" Pak tua (Gi Ai)" Thunder
" Aku tidak bisa menembus pelindung ini." Pelindung yang Gi Ai bicarakan adalah Rumah yang diciptakan Dave, yang emang sejak awal fungsinya no detected. Maka begitu juga Gi Ai tidak bisa menembus portal ini dari dalam dengan kekuatan Guardian yang jelas di bawah Controller terkuat. Terlebih mungkin Dave yang sekarang bersama Arest mungkin membuat perlindungan yang sama.
" Azhura kau bisa menemukannya?" Oska menoleh ke arah Azhura, dan seisi ruangan itu juga kaget mendapati Azhura yang tampak lemah dan layu tertidur di bantal.
" Azhura? Apakah sesuatu terjadi pada Arest?" Illo langsung ngeh gituh, secara Azhura emang terhubung bangetkan sama si Raja cakep ituh.
" Arest dalam bahaya." Hyeka
*****
" Arest." Dave menggeleng, mewakili bibirnya yang sangat ingin bilang jangan.
Arest bingung, anak kecil itu seolah menghipnotisnya. Selain karena mukanya yang cute abis, Arest ngerasa ada hawa aneh yang sangat membuatnya tertarik pada anak ini.
" Ikutlah dengan ku kak. Aku bukan orang jahat." Anak kecil itu menggenggam erat tangan Arest
" Pergi." Entah dari mana Savana tiba-tiba datang. Tapi dia muncul bukan dengan wajah anggun. Matanya merah menyala menandakan dia sedang marah. Sepertinya Savana merasakan ketakutan dalam diri Dave, membuatnya langsung melakukan perlindungan.
" Izima" Anak itu mengucapkan bahasa aneh, lalu memperlihatkan telapak tangan yang satunya pada Savana. Nyala mata Savana meredup, matanya berangsur normal.
" Yang mulia kau harus pergi sekarang." Savana bicara pada Arest.
*****
" Jangan berpencar." Entah di mulai sejak kapan, Thunder begitu saja menjadi pemimpin. Nalurinya sebagai yang tertua ngebuat dia otomatis aja gituh jadi ketua genk heee.Oke balik serius kitah.
Thunder merasakan firasat buruk. ada yang aneh dengan hawa di Winta Woods.
" Kau yakin kak, kita semua keluar dari rumah perlindungan. Evost akan mudah menemukan kita, dan sialnya disinilah kita semua tanpa Arest. Bahkan Ratu Efora, ini seperti hidangan makna malam yang sempurna untuk Evost." Illo
" sssss..." Venus meniup seruling, tidak ada yang tau kenapa tapi Thunder membiarkannya. Sepertinya Venus sedang mendeteksi cakra. Irama merdu yang terus keluar dari seruling Venus entah kenapa membuat hutan terasa sangat mencekam.
" Cakra ku tidak merasakan apapun." Ucap Oska tiba-tiba. Yah pengendali tanaman itu baru saja memeriksa pergerakan Cakra melalui semua pohon di hutan Winta Woods. Bagi Oska semua tanaman itu adalah mata dan telinga nya.
Venus menghentikan tiupan seruling nya, matanya masih terpejam, dia mencoba merasakan Cakra melalui udara. Tapi seperti yang Oska bilang, dia tidak menemukan apapun.
" Semakin mengarah keluar hutan, aku merasa hawa tidak enak ini semakin kuat. Apa aku saja yang merasakannya?" Hyeka
" Iya aku juga merasakannya. Tapi jika yang kita rasakan ini bukan Cakra lalu apa?" Illo
Pohon-pohon saling tunduk ke kanan dan kiri seolah membelah hutan untuk membuka jalan. Hutan Winta Woods seolah ingin memberi tahu sesuatu. Dan benar saja, di ujung hutan mereka melihat seseorang terbaring tidak bernyawa.
" Tetap di tempat kalian dan jangan lakukan apapun." Perintah Thunder.
Semua memasang mata mereka mengawasi sekitar. Suasana jadi tegang banget dan semakin mencekam aja.
" Ini mudah" Gase mengeluarkan kekuatannya. Mengendalikan tanah hingga terlihat selentur air, membawa mayat itu langsung ke dekat mereka.
" Oh ya Tuhan" Jumi terperanjat hebat melihat mayat itu, ia buru-buru mendekat untuk memastikan apa yang dilihatnya.
" Ini tidak mungkin."
*****
" Savana apa yang lakukan." Dave mencegah tangan Savana lalu menariknya.
" Dia harus mengikutinya tampan, atau Raja Arian ini akan mati disini."
" Apa?" Dave makin tidak mengerti. Arest sendiri masih terpaku.
" Percayalah padaku Immortal Ice, aku tidak mungkin menyakitimu. Aku tidak akan mengarahkan mu pada kematian."
*****
" Ibu mengenalinya?" Gase
" Ini pemimpin Klan Cleova. Tapi bagaimana...bagaimana dia ada disini." Jumi tidak terisak, tapi airmatanya jatuh begitu saja. Dia seperti kehilangan, tapi wajahnya lebih mirip ketakutan.
" Warna ungu apa ini?" Oska
" Jejak Evost, sepertinya Evost pernah merasuki tubuh ini. Persis seperti yang pernah diceritakan Gecha."
" Jika itu benar, berarti Evost sengaja meninggalkan tubuh ini disini. Itu berarti ini peringatan atau juga ancaman. Yang pasti dia tau kita disini." Illo
" Kita harus temukan Dave dan Arest segera, Portal Dave yang paling kuat diantara kita. Untuk semantara ini Oska, Gase dan aku akan membuat portal untuk Winta woods." Thunder
" Kau bercanda kak? Itu artinya kalian bertiga akan menguras cakra seharian. Winta woods seluas ini, kau serius?" Venus
" Kita tidak punya pilihan, Evost bisa masuk dari sisi mana saja, kita harus bersiap." Thunder
" Ibu, sebaiknya ceritakan semuanya sekarang. Aku yakin entah bagaimana tapi ini ada kaitannya dengan apa yang ibu sembunyikan dari kami. Mungkin Evost tidak mengincar Arest saat ini, tapi sesuatu yang ibu sembunyikan di dalam Winta woods. Evost juga menginginkannya." Oska
" Bibi, kau harus katakan sekarang. Kita tidak punya banyak waktu." Hyeka
Jumi jatuh berlutut ke tanah, tatapannya kosong dan sangat ketakutan. Entah rahasia apa yang disimpannya tapi keliatannya memberi beban yang sangat berat.
Efora maju beberapa langkah. Mengucapkan beberapa mantra dalam hatinya. Lalu menerbangkan mayat itu ke udara, lalu perlahan melayang turun kebawah.
" Oska, bisakah kau membantuku memberikan tempat istrahat yang layak? Dia sahabatku." Efora