Chereads / BATINKU / Chapter 3 - Chapter 3 : Penyesalan

Chapter 3 - Chapter 3 : Penyesalan

Tiba- tiba aku pingsan dan itu membuat Alva dan pasutri tersebut kaget, ternyata Meysia merasuki seluruh tubuh ku.

𝙈𝙚𝙮𝙨𝙞𝙖 𝙥𝙤𝙫

Aku memasuki tubuh Remi untuk lebih mudah berinteraksi dengan Roni, dan aku melihat Alva bahwa dia sudah sadar aku memasuki tubuh Remi. Aku melihat Roni, tatapan itu masih belum berubah saat kali pertama aku melihatnya, dan aku mengedarkan pandanganku ke wanita itu dan aku melihatnya dia sangat kaget saat melihat tatapan ku.

" Kamu ingat aku sayang? "kataku kepada Roni, aku menggenggam tangannya dan dia tidak menolak dan tiba tiba dia meneteskan air matanya, mungkin dia mengingat sentuhan ku saat terakhir kalinya aku menyentuhnya.

" mengapa aku bisa merasakan sosok Meysia lewat sentuhan Remi"katanya

"Ini aku Roni" aku menangis dan dia kaget seakan tak percaya.

" b-bagaimana bisa?"

" aku sudah tidak ada Roni aku merasuki tubuh anak ini untuk berinteraksi kepadamu, akulah yang menyuruh kedua anak ini untuk menemuimu untuk mengatakan yang sebenarnya" Tiba-tiba Roni menarik ku dan memelukku dengan erat.

"KENAPA KAMU SEPERTI INI?? " tangisnya pecah. Aku melepaskan pelukannya dan menatap wanita itu dengan penuh dendam, wanita itu terlihat takut saat aku menatapnya.

"Dia, ISTRIMU LAH YANG MEMBUNUHKU, DIA MEMBUNUHKU SAAT HARI RESEPSI KITA. DIA YANG MENGURUNGKU DI RUMAH KOSONG LALU MEMBUNUHKU DAN MENGUBURKU SECARA TIDAK LAYAK DIBELAKANG RUMAH ITU. " Aku berteriak dengan penuh emosi dan hampir saja aku memukul wanita itu, untunglah Alva segera menahanku

Aku melihat Roni berdiam diri dan terlihat seakan tidak percaya yang aku katakan sedangkan wanita itu tertunduk dan sekujur tubuhnya sudah basah oleh keringat akibat panik dengan kedatangan ku

"apa benar kamu yang membunuh Meysia? JAWAB!!!" teriak Roni kepada wanita itu sambil memegang kedua pundaknya dan menatap nya dengan penuh emosi?

"JAWAB!!! APA KAMU YANG MEMBUNUHNYA? " Teriaknya sekali lagi karena wanita itu enggan untuk menjawab nya.

"hiks... hiks.... hiks maafkan aku sayang, memang betul aku yang membunuhnya, itu semua aku lakukan untuk menikah denganmu, aku tak rela kamu menikah dengannya, AKU TIDAK RELA" kata wanita itu dan seketika tamparan kuat dari Roni di ayunkan dipipi kiri wanita itu.

" Aku sangat bodoh bisa mempercayaimu, dan lebih bodohnya lagi aku bisa bisanya menikah dengan seorang pembunuh, pergi kau dari sini, hari ini aku akan mengurus semua urusan perceraian kita"

" Tolong sayang jangan begini, beri aku kesempatan untuk bisa memperbaiki semuanya, aku sudah tidak punya siapa siapa lagi selain kamu".wanita itu menangis dan berlutut kepada Roni agar tidak menceraikannya dan mengusirnya

"KUBILANG PERGI" teriak Roni kepada istri nya

Aku dan Alva hanya bisa melihat Roni menarik tangan wanita itu untuk keluar dari rumah Roni, karena wanita itu bersikeras untuk tidak mau pergi akhirnya Roni menariknya sampai keluar pagar dan mendorongnya kuat sampai terjatuh ditengah jalan, ketika berusaha berdiri tiba-tiba mobil melaju kearah wanita itu dan menabrak wanita itu tepat didepan rumah Roni, karena terdengar suara tabrakan akhirnya Roni keluar dari pagar rumahnya dan kaget saat istrinya sudah berlumuran darah ditengah jalan dan otaknya hancur berkeping-keping akibat dilindas ban mobil, Roni panik dan segera menelpon ambulans. warga berhamburan keluar dari rumah dan bergerumuh ditempat kejadian.

Aku dan Alva kaget akan karma yang sangat cepat mengenai wanita itu, karena telalu lama berada di tubuh Remi akhirnya aku keluar dari tubuhnya dan Alva pun membopong tubuh Remi yang terlihat lemah. Remi dan Alva pun pulang saat itu juga sedangkan aku masih tetap menemani Roni untuk sementara waktu sampai aku benar" kembali ke alamku

Keesokan harinya...

𝙍𝙚𝙢𝙞 𝙥𝙤𝙫

Dikelas, Alva menceritakan semuanya kepadaku saat hantu wanita itu memasuki tubuhku dan kabarnya Roni dipenjara akibat kasus pembunuhan terhadap istrinya, polisi mengecek CCTV di dekat kejadian dan terlihat Roni mendorong wanita itu sangat kuat sampai akhirnya tertabrak mobil.

Bel istrahat berbunyi dan seluruh murid berhamburan pergi ke kantin, kali ini Alva tidak ada dikelas karena dipanggil oleh KepSek, Karena sangat kelelahan akupun tertidur dikelas dan tiba-tiba aku merasakan ada yang menyentuh pundakku aku berbalik ternyata hantu wanita itu datang lagi, dia terlihat bahagia, senyumannya terlihat diwajah cantiknya.

"Bagaimana dengan Roni? apa urusanmu dengannya sudah beres?". Tanyaku kepadanya

" Ya seperti yang terlihat, aku sangat bahagia akhirnya Roni mengetahui yang sebenarnya yang terjadi dan tidak ada lagi kesalahpahaman terhadapku, Roni juga sudah mengikhlaskan ku untuk pergi meskipun berat. Semoga dia baik baik saja dan menemukan calon pendamping yang tepat untuknya". katanya nya sambil menangis terharu karena mengingat kebersamaan nya dengan Roni semasa hidup.

"Semoga. Aku akan sering mengunjunginya saat ada pesan yang kau titipkan kepadanya" jawabku sambil memeluknya

"Aku sudah tidak bisa lagi tinggal lebih lama lagi disini Remi, alasan aku mengunjungi mu hari ini untuk pamit kepadamu" Aku melepaskan pelukannya, aku kira dia akan menjadi temanku, tetapi dia datang kesini untuk berpisah, karena aku mengerti dengan keadaan nya akhirnya aku mengikhlaskan nya untuk pergi.

"Aku kira kamu akan tinggal lebih lama lagi, tapi apa boleh buat ini bukan tempatmu, tempatmu lebih indah disana". Aku menggenggam tangannya dan menatap mata cantiknya yang berkaca.

" Terima kasih Remi atas semua bantuanmu, aku tidak akan melupakanmu, semoga kita dipertemukan dialam sana nanti, aku akan terus menunggumu, Ingat itu".Dia pun memeluk ku lagi dan aku membalasnya dengan erat.

"ekhmm... dasar, kamu melupakan ku?". Suara itu membuatku melepaskan pelukannya dan menoleh kebelakang dan ternyata Alva sedang berdiri diujung kelas sambil melipat tangannya, diapun menghampiri kita berdua.

" Jaga diri baik baik hantu jelek, hahaha". Tawa Alva membuat hantu wanita itu kesal

" Dasar, aku akan membalasmu dialam sana nanti tinggu saja" Kesalnya.

" ya ya ya, buruan pergi, sebentar lagi kelas mau mulai, nanti murid lain akan mengira kita berdua aneh lagi". kata Alva menyuruh hantu itu pergi.

"Ya sudah, jaga diri kalian baik-baik yah". Sedikit demi sedikit tubuh wanita itu menghilang dan lenyap di atas atap kelasku. Aku dan Alva pun saling pandang.

" Kamu kenapa?". Tanyanya

" Nggak apa apa". jawabku

Bel Pulang pun berbunyi, semua murid akhirnya pulang dan meninggalkan sekolah, tersisa aku dikelas dan Alva, entah mengapa dia selalu menungguku saat pulang sekolah dan itu membuatku risih kepadanya.

"Mau pulang? ". tanyanya

" Hmm". jawabku singkat. Dia pun langsung menggenggam tanganku dan untung saja tidak ada orang yang melihat ku.

Akhirnya kami sampai diparkiran dan hanya tersisa motor Alva disini, sekolah sudah sepi dan hari juga sudah mulai menggelap, karena memang disekolahku pulang saat jam setengah lima karena ada pelajaran tambahan. Alva pun menaiki motornya dan aku duduk dibelakangnya. Sedari tadi aku merasakan beban yang berat di bagian belakang tubuhku selama diperjalanan, dan saat aku melihatnya di kaca spion milik Alva ternyata arwah anak kecil memelukku dari belakang.

Aku kaget dan menyuruh Alva memberhentikan motornya dan betapa kagetnya Alva saat melihat arwah anak kecil menggendong ku dari belakang, Alva berusaha menyuruhnya pergi tetapi hantu tersebut tidak mau pergi, pandanganku buram dan menggelap dan nyeri dileher belakangku membuat ku merasa melemah.

"Hei Remi lehermu kenapa Membiru? tanya Alva dengan ekspresi khawatir. aku tak merespon dan tiba tiba pandanganku menggelap dan aku merasakan benturan yang sangat kuat terhadap tubuhku. Terdengar samar-samar suara Alva yang memanggil namaku hingga akhirnya aku tak mendengarkan lagi suaranya.