Chereads / BATINKU / Chapter 8 - Chapter 8 : Kesempatan Kedua

Chapter 8 - Chapter 8 : Kesempatan Kedua

SREETTT...

Darah mengalir membasahi mulut meysia, ternyata kakak Meysia datang dari belakang dan menusuk leher belakang Meysia, sambil menangis kakak Meysia memeluk tubuh Meysia yang melemas dan aku melihat, warna mata Meysia berubah menjadi normal lagi. Sosok XOXO yang tadinya merasuki tubuh Meysia keluar dalam wujud asap dan mnghulang entah kemana, kakak Meysia langsung menghampiri tubuh Meysia yang tersimpan darah dibagian punggung belakang, aku yang melihatnya langsung memangku kepala Meysia dan menepuk-nepuk pipinya agar sadar.

"Mey..... Meysia, bangunnn... kumohon Meysia". Aku yang tak merasakan pergerakan pada Meysia, langsung menggendong tubuh Meysia untuk. membawanya keluar dalam tempat ini, diikuti oleh kakak Meysia dibelakang.

Langkah demi langkah aku membopong tubuh Meysia yang tak berdaya ini seketika kaget saat tangan Meysia bergerak.

"Alva, aku menyukaimu". Ucap sayu Meysia.

" Meyy, tunggu sebentar aku akan membawamu ke rumah sakit". Aku yang sadar akan itu tak mengulur waktu untuk bergegas, tetapi tuhan berkata lain, saat aku menaikkannya ke mobil tubuh Meysia kaku dan pucat dan tak ada detak jantung yang terasa.

"MEY YYY JANGAN TINGGALIN AKU". Teriakku sambil menggerakkan tubuh Meysia dan berharap Meysia masih sadar, aku menangis hingga membasahi pipiku dan menetes ke tubuh Meysia yang Bersimbah darah. Sadar akan kesedihan ku, kakak Meysia menenangkan ku dan meyuruhku. mengikhlaskan Meysia.

" Ikhlaskan Meysia pergi Alva, semoga dia bahagia disana dan tak merasakan kesengsaraan lagi seperti hidupnya dulu.

3 hari berlalu...

Sore itu langit cukup mendung, matahari telah sedari tadi menyembunyikan diri di balik hitamnya awan tebal. Sekalipun begitu, hujan tak juga turun menyirami bumi. Angin bertiup sepoi-sepoi, menghembusi wajahku yang sedari tadi duduk di tumpukan tanah yang masih basah.

"Meysia, apa kabar? apa kamu bahagia disana? aku masih belum bisa melupakan mu, hal yang paling aku sesali dalam hidupku ialah mengatakan sesuatu yang terakhir kau ucapkan padaku, aku sangat menyesal tak mengucapkan hal itu saat kau masih disini.

Aku merogoh kantong celana ku dan mengeluarkan cincin yang sedari dulu ingin aku berikan kepada Meysia tapi tak pernah tercapai, aku mendekat dimakan Meysia dan mengubur cincin itu tepat didepan batu nisannya.

" Aku harap kamu bahagia disana Mey. "

Aku berdiri dan berbalik badan dan berjalan untuk pulang. Aku memasuki mobil dan menyalakan mesin dan segera meninggalkan tempat pemakaman, ditengah jalan aku menangis tersedu-sedu dan tak sadar laju mobilku kelebihan, sadar akan lajunya yang tak berkurang meskipun aku sudah menginjak remnya, aku seketika panik dan di arah berlawanan ada mobil truk yang lajunya juga cukup tinggi, dan entah aku salah lihat atau tidak, aku melihat sosok XOXO yang mengemudikan truk itu. Truk itu melaju kearahku dan.... BRAKKKK!!!