"Ah, jangan merendah, Totiang," kata Kiam-mo Cai-li, "Siapa orangnya yang tidak tahu bahwa biar pun Anda seorang yang berpakaian tosu dan kelihatan miskin, namun memiliki sebuah istana dan menjadi majikan dari Pulau Kura-kura. Ini namanya menggunakan pakaian butut untuk menutupi pakaian indah di sebelah dalamnya."
"Siancai! Pujian kosong...!" Tosu itu berkata dan mukanya menjadi merah.
Tee-tok Siangkoan Houw mengeluarkan suara menggereng tidak sabar. "Apa-apaan semua kepura-puraan yang menjemukan ini? Pat-jiu Kai-ong dan Kiam-mo Cai-li, ketika kami berlima datang tadi, kami melihat kalian sedang memperebutkan Sin-tong dan tentu sebelas orang dusun ini kalian berdua yang membunuhnya!"
"Tee-tok, urusan itu adalah urusan kami sendiri. Perlu apa kau mencampuri?" Pat-jiu Kai-ong menjawab dengan senyum dan suara halus seperti kebiasaannya, namun jelas bahwa dia merasa tak senang.