"Aku adalah seorang penghuni Pulau Es. Hidup di sana tidaklah mudah dan enak, tidak seperti di sini. Kau akan mengalami kesukaran, bahkan menderita di tempat yang dingin itu."
"Kesukaran apa pun akan teecu terima dengan hati rela, karena tiada hasil dapat dicapai tanpa jerih payah, Lo-cianpwe."
Han Ti Ong tersenyum. Memang dia sudah tertarik sekali melihat bocah yang dijuluki Sin-tong ini. Bocah ini sama sekali tidak mengkhawatirkan dirinya sendiri, melainkan untuk keselamatan orang lain yang lemah. Selain itu pandang matanya yang tajam dapat melihat bahwa bocah ini memang benar-benar bocah ajaib, memiliki ketajaman otak dan pandangan yang luar biasa. Dan yang paling mengagumkan, bocah ini juga memiliki darah dan tulang bersih, bakatnya malah jauh lebih besar dari-pada dia sendiri!