Kelihatannya saja dia memberi hormat dengan mengangkat kedua tangan ke depan dada, namun dari kedua telapak tangannya itu menyambar hawa pukulan maut yang mendatangkan hawa panas dan yang dapat membunuh lawan dari jarak tiga empat meter tanpa tangannya menyentuh tubuh lawan! Itulah pukulan Pek-lui-kun (Kepalan Kilat) yang mengandung tenaga sakti yang amat kuat!
Orang itu sudah melempar sepasang tongkat pendeknya. Sambil tersenyum dia pun mejura dengan gerakan yang sama. Terjadilah adu tenaga yang tidak tampak oleh mata. Di tengah udara, di antara kedua orang itu terjadi benturan tenaga dahsyat dan akibatnya membuat Tee-tok terpental ke belakang, terhuyung dan dari mulutnya muntah darah segar! Dia tidak terluka hebat karena tenaganya Pek-lui-kun membalik, hanya tergetar hebat dan mukanya makin pucat.
"Engkau hebat! Aku bukan tandinganmu!" kata Tee-tok dengan jujur, dan memandang dengan mata terbelalak penuh kagum dan juga penasaran.